Setelah kami bersih-bersih, kini aku dan Freen sedang berkumpul bersama sahabat kami. Canda tawa terdengar di ruang tamu yang cukup luas, kami saat ini sedang menikmati makanan dan beberapa cemilan.
"Kapan kita akan ke pantai Phi?" tanya Faye.
"Nanti sore aja, sekarang masih siang. Suasana pantai bagus kalau dilihat sore.." jelas Nam.
"Betul, lagian cuaca masih panas guys.." ucap Heng.
"Gak terasa ya 8 bulan lagi kita selesai kuliah, jujur sampai sekarang gue masih bingung mau ngapain nanti.." ucap Irin.
"Sama rin, gue pun gitu.." jawab Heng.
"Kalau gue Phi rencananya mau ke Korea, gue harus urus bisnis Papi disana" ucap Faye.
"Kamu serius? Berarti aku akan ditinggal sahabatku dong.." ucap Freen lalu memeluk Faye dari samping.
"Oi, tenang aja Freen gue pasti akan selalu menghubungimu sesekali. Kitakan udah sahabatan dari lama" jawab Faye menenangkan Freen.
Saat aku melihat Faye dan Freen berpelukan, tidak ada rasa cemburu sedikitpun dalam diriku. Aku membiarkan mereka, bagaimanapun aku sudah tahu kalau Faye adalah sahabat dekat Freen. Mereka sudah bersahabat dari dulu, bahkan Faye dan Freen sudah seperti saudara. Mereka selalu ada satu sama lain, Freen sudah menceritakan semuanya kepadaku.
"Sesekali main ke Thailand nanti Faye.." ucapku.
"Gue pasti akan main kesini Phi, bagaimanapun gue besar di Thailand dan sahabat gue ada disini" jawab Faye.
"Aw gue jadi sedih, kenapa harus ada perpisahan sih. Pokoknya kita harus berjanji kalau ada waktu selalu berkumpul.." ucap Nam berkaca-kaca.
"Iya harus pokoknya. Ini mungkin jadi liburan terakhir kita bersama, bagaimanapun kita akan mulai sibuk dengan skripsi. Jadi susah buat liburan gini.." lanjut Noey.
"Huaaaaaaaa....." tangis Heng pecah.
"Gue jadi sedih, kapan lagi gue bisa ketemu orang-orang gak waras seperti kalian ini.." lanjut Heng.
Plak
Kepala Heng dipukul Nam.
"Yang gak waras itu lo tahu gak.." ucap Nam.
"Heheheeee.." jawab Heng dengan ekspresi anehnya.
"Lo nanti setelah lulus ngapain bec?" tanya Irin.
"Gue bakal gantiin Daddy jadi CEO Arm Company rin" jawabku.
"Wih CEO.. bisa nih gue pinjem duit lo seratus nanti.." ucap Heng.
Plak
"Oi Nam kenapa lo mukul gue terus sih.." ucap Heng sambil mengelus kepalanya.
"Lo itu nyebelin.." jawab Nam.
"Hahahahaaaa, kalian lebih baik nikah deh.." ucap Noey.
"Iya gue setuju Phi hahahaaa.." lanjut Faye.
"Iw jijik gue.." jawab Heng Nam serentak.
"Hahahahaaahaaaa..." tawa kami semua.
"Kalau lu Freen nanti setelah lulus mau kemana?" tanya Irin.
Seketika semua mata memandang Freen yang dari tadi hanya diam memperhatikan kami semuanya.
"Aku mungkin jadi ibu rumah tangga, aku akan mengurus Becky nanti" ucapnya tersenyum.
"Kenapa cantik banget sih Freen, pacaran yuk.."
Plak
Lagi dan lagi kepala Heng dipukul Nam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Wife (Beckfreen)
RomanceCerita tentang seseorang yang harus menikah karena perjodohan, sampai akhirnya mereka jatuh cinta dan membangun keluarga yang harmonis. . . Edisi Beckfreen GxG 18+