Bab 35 Cemburu

1.8K 185 26
                                    

Setelah aku membaringkan istriku di sofa, aku pun langsung lanjut mengerjakan pekerjaanku yang sempat tertunda tadi. Sesekali aku memandang istriku yang terlelap tidur sambil tersenyum.

Aku masih saja mengingat pertengkaran kecil yang tadi terjadi dengannya, jujur hal itu membuatku merasa sangat bersalah, seharusnya aku sebagai suami harus lebih sabar akan moodnya yang berubah-ubah itu.

"Aku akan minta maaf lagi nanti..." gumamku.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 12:40, aku harus membangunkan istriku untuk makan siang. Aku mulai bangkit dari tempat dudukku dan menghampirinya yang masih tidur di sofa, lalu aku duduk di lantai samping sofa tepat di depan wajahnya.

Cup

Aku mencium bibirnya yang sedikit terbuka karena sangking nyenyaknya dia tidur.

"Sayangku, cintaku, duniaku, bangun yuk, kita harus makan siang.." ucapku lembut sambil mengelus pipinya.

Hening...

"Sayang, bangun.." ucapku kini mencium keningnya.

"Ehmmmm.." ucapnya sambil menggeliat.

"Ayok bangun sayang, kita harus makan siang. Kamu gak boleh sampai telat makan.." ucapku.

"Aku gak mau makan.." ucapnya langsung duduk.

"Hah? Kenapa? Kamu gak boleh gitu, kamu harus tetap makan.." ucapku lembut.

"Aku gak mau nyusahin kamu, aku akan makan pakai uangku sendiri.." ucap Freen tanpa melirikku.

"Kamu masih marah sayang?" tanyaku dan kini mulai bangkit dan duduk di atas sofa bersamanya.

"Tidak.." ucapnya.

"Lalu tadi apa? Kenapa ngomong gitu?" tanyaku lembut dan langsung mengunci Freen kedalam pelukanku.

"Jangan marah lagi ya? Aku minta maaf untuk yang tadi. Gak seharusnya aku seperti itu.." ucapku.

"Aku gak marah, kamu benar.." ucapnya sambil berusaha melepaskan pelukanku.

"Aku tahu kamu masih marah sayang, apa aku perlu melakukan sesuatu agar kamu tidak marah lagi?" ucapku sambil menjilat leher mulusnya.

"Emmhhhh.."

"Jangan lakukan itu, ini di kantor.." ucap Freen marah sambil memukul tanganku yang sudah meremas payudaranya dari luar baju.

"Kenapa aku tidak boleh melakukannya disini? Ini kantorku dan kamu istriku.." ucapku yang kini masih setia meremas payudara.

"Ahhhh..jangan bodoh.." ucap Freen sambil berusaha melepas tanganku dari payudaranya.

"Kamu semakin seksi kalau seperti ini sayang.." ucapku yang kini mulai memasukkan tanganku ke dalam bajunya.

"Bec..jangan.." ucapnya.

Cup

Aku mencium bibirnya..

"Kalau gitu ayok makan, atau kamu yang akan aku makan sayang.." ucapku sambil mengedipkan mata kearahnya.

"Ck..iya iya.." ucapnya mengalah.

"Gitu dong, akukan jadi senang.." ucapku tersenyum.

"SEKARANG LEPASKAN..." ucapnya sedikit kencang.

"Apanya dilepas sayang?" tanyaku bingung.

"Tanganmu itu masih didalam bajuku.." ucapnya.

"Hehehehe, aku lupa sayang. Soalnya enak kenyal-kenyal gitu.." ucapku sambil mencubit pelan puting istriku.

My Lovely Wife (Beckfreen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang