POV Becky
Ini adalah hari kedua aku dan Freen menjadi sepasang suami istri. Ya suami, aku akan menjadi suaminya, walaupun aku perempuan. Tapi peran suami itu lebih cocok ke aku. Kenapa? karena penampilanku lebih cocok dan aku jago bela diri, bahkan tenagaku bisa melebihi laki-laki diluaran sana. Sedangkan Freen, dia memang sangat cocok menjadi seorang istri. Kenapa? karena penampilannya sangat sempurna untuk menjadi istri. Ups..
Tapi hubungan kami tidak lebih hanya seperti orang asing yang disatukan dalam sebuah ikatan. Aku bahkan menyuruh Freen untuk tidur terpisah denganku dan diapun menyetujui. Jujur saat aku menyuruh dia tidur di kamar tamu, aku merasa tidak enak. Aku sudah berjanji kepada Daddy dan Papa nya untuk selalu menjaganya dan akupun udah berjanji ke Mami dan juga Mamanya untuk memperlakukan dia sebaik mungkin. Tapi lihat, apa yang aku lakukan malah menyuruh dia tidur di kamar tamu. Aku tahu aku salah, tapi aku bingung harus bagaimana. Pernikahan kami tanpa dasar cinta, aku juga belum mengenal dia dengan baik.
Jujur saat pertama kali aku mendengar Daddy mau menjodohkan aku dengan anak sahabatnya, aku kesal dan ingin menolak. Alasan aku menolak bukan karena aku sudah punya pasangan, tapi karena aku masih muda, umurku masih 23 tahun. Aku berpikir untuk menikah di usia muda itu sangat tidak cocok. Tapi karena Daddy ku orang yang sangat aku hormati, mau tidak mau akupun menyetujuinya.
Sebelum menikah Daddy dan Mami sudah menasehatiku untuk selalu menjaga Freen dan memperlakukan dia sebaik mungkin. Daddy bilang Freen itu anak yang baik dan sangat penyayang. Saat aku melihat Freen pertama kali, aku bisa merasakan kalau apa yang dibilang Daddy dan Mami itu benar.
Freen Sarocha Chankimha, menurutku dia wanita yang cantik, manis, lembut dan penyayang. Aku dapat melihat itu dari tatapan dan tingkahnya. Senyumnya sangat manis dan matanya sangat indah. Saat aku melihatnya, ada rasa nyaman di dalam diriku. Tapi karena sifat dinginku, aku selalu bersikap cuek di hadapannya.
Kalau kalian bertanya apa aku senang dengan pernikahan ini? Tentu saja aku bingung menjawabnya apa. Satu sisi aku gak senang karena pernikahan ini hasil perjodohan yang dimana aku tidak mencintai orang tersebut. Tapi disisi lain aku bahagia melihat Freen. Aku pun gak tahu kenapa ada rasa bahagia didiriku saat bertemu dengan Freen. Ya walaupun aku masih cuek dan sedikit menyebalkan dihadapannya.
Tapi tenang aja, walaupun aku secuek ini dihadapan Freen, dalam hatiku aku sudah berjanji untuk selalu melindungi dia apapun yang terjadi. Aku akan menjadi suami untuknya, meski perlakuanku masih seperti ini.
Hari ini aku dan Freen harus masuk ke kampus, aku dan Freen mengambil jurusan yang sama, yaitu Jurusan Bisnis dan kami juga dalam satu ruangan.
Aku dan Freen berangkat ke kampus dengan kendaraan masing-masing. Itu semua aku yang minta, aku gak mau anak-anak kampus tahu aku dan Freen sudah menikah, cukup sahabat-sahabatku saja. Sebelum berangkat, Freen sudah memasak terlebih dahulu, hari ini dia memasakkan aku spaghetti. Masakannya enak, jujur aku suka masakannya. Bisa aku katakan, masakannya lebih enak dari masakan mamiku heheheee. Tapi seperti biasa, aku akan terlihat cuek didepannya.
"Ini kartu untukmu, belilah apapun yang lo butuhkan" ucapku sambil menyerahkan Black Card.
"Ta..tapi aku ada uang sendiri Becky" tolak Freen.
"Gak apa-apa, pakai punya gue, mulai sekarang kebutuhan lo itu tanggungjawab gue. Gue gak mau nanti Daddy marah ke gue karena ngebiarin lo pakai duit lo sendiri"
"Oke Becky, terima kasih banyak" ucap Freen sambil tersenyum.
"Hmm"
Setelah pembicaraan tersebut, aku dan Freen memutuskan untuk berangkat ke Kampus menggunakan kendaraan masing-masing. Saat sampai diparkiran, aku bisa melihat Freen disambut oleh sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Wife (Beckfreen)
RomanceCerita tentang seseorang yang harus menikah karena perjodohan, sampai akhirnya mereka jatuh cinta dan membangun keluarga yang harmonis. . . Edisi Beckfreen GxG 18+