Bab 45 Becky Harus Sabar

1.3K 159 29
                                    

POV Becky

3 hari kemudian..

Freen sudah bisa pulang ke rumah dan saat ini kami sedang ada di dalam mobil menuju rumah. Untuk sementara, istriku akan menggunakan kursi roda karena masih sulit berjalan akibat luka di bagian pahanya.

"Kamu mau sesuatu sayang?" tanyaku sambil fokus mengemudi.

"Aku ingin makan ayam goreng di restoran kemarin lagi, apa boleh?" tanya Freen.

"Tentu saja boleh sayang, kenapa tidak? Kita akan pergi kesana.." ucapku lalu memutar kembali arah mobil kami menuju restoran.

"Hmm baby, apa gpp kita makan disana?" tanya Freen lagi.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" tanyaku bingung.

"Hmm aku takut kamu malu karena untuk sementara aku masih memakai kursi roda.." ucap Freen sedih.

"Aw sayang, jangan berkata seperti itu.. aku tidak pernah sedikitpun malu. Untuk apa aku malu? Aku punya istri yang cantik sepertimu.." ucapku jujur lalu mencium tangannya sambil fokus menyetir.

"Hmmm terima kasih baby.." ucap Freen kini tersenyum.

"Sama-sama sayang, kamu tenang aja oke? Aku selalu ada untukmu.." ucapku menenangkan Freen.

Beberapa saat kemudian, aku dan Freen sudah tiba di parkiran restoran. Setelah itu aku langsung keluar dari mobil untuk menurunkan kursi roda dan membawa istriku duduk disana. Lalu aku mendorong kursi roda itu hingga masuk ke restoran dan mulai memesan beberapa ayam goreng dan juga minuman.

Saat kami sedang duduk menunggu, tiba-tiba istriku berkata.

"Aku sedih.." ucap Freen.

"Kenapa sayang?" tanyaku sedikit panik.

"Aku sedih, aku yakin kamu pasti akan cari wanita lain. Sekarang aku udah gendut, terus aku belum bisa jalan untuk sementara waktu.." ucap Freen cemberut.

"Tidak sayang, aku tidak akan mencari wanita lain. Kamu udah sempurna, untuk apa aku mencari hal lain.." ucapku sambil menggenggam tangannya.

"Kamu pasti bohong, aku sekarang udah gak cantik lagi, badan aku gemuk dan masih belum bisa jalan.." ucap Freen berkaca-kaca.

"Sayang, jangan berkata seperti itu oke? Kamu cantik, aku tidak bohong.." ucapku menenangkan Freen.

Setelah mengatakan itu, pesanan kami datang dan pelayan wanita langsung menghidangkannya.

Namun..

"Menurutmu aku cantik gak?" tanya Freen pada pelayan itu.

"Ha? Maaf nona?" tanya pelayan itu bingung.

Aku pun bingung melihat Freen yang tiba-tiba seperti ini. Biasanya dia tidak pernah begini, apa ini bawaan hamil juga?

"Aku cantik gak?" tanya Freen lagi.

"Anda cantik nona, sangat cantik.." ucap pelayan itu tersenyum ke arah Freen.

"Hmmm terima kasih.." ucap Freen.

Setelah itu pelayan restoran itu langsung pergi.

"Baby.." ucap Freen lagi setelah melihat ayam goreng yang baru datang.

"Kenapa sayang?" tanyaku.

"Aku gak mau makan ini, aku sedih melihat ayam tidak bersalah ini di masak. Aku tidak tega memakannya.." ucap Freen tiba-tiba dengan mata yang berkaca-kaca kembali.

"Hah.." ucapku bingung.

"Aku mau pulang, aku mau makan masakan maid aja.." ucap Freen lagi.

"Bagaimana dengan ini?" tanyaku.

My Lovely Wife (Beckfreen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang