"Apa kalian bisa berkerja lebih baik!?" ucapku dengan suara yang sangat tinggi.
"Maa..maafkan kami bos, kami akan berusaha memperbaikinya.." ucap salah satu karyawanku.
"Bukan berusaha!! Tapi kalian memang HARUS memperbaikinya.." ucapku kesal kepada empat orang karyawanku.
"Ba..baik bos.." ucap mereka serentak.
Hufft
Aku menghela nafas..
"Keluarlah, besok kalian sudah harus membawa berkas yang telah diperbaiki.." ucapku.
"Baik bos.."
Setelah itu, mereka berempat langsung keluar dari ruanganku. Aku memang selalu bersikap tegas kepada semua karyawanku, apalagi kalau mereka sampai membuat kesalahan. Meski begitu, aku tidak menjadi bos yang kurang ajar, aku akan selalu memberikan mereka semua bonus tiap akhir bulan. Semua itu aku lakukan sebagai ucapan terima kasih karena mereka sudah bekerja keras membantu perusahaan ini.
Satu hal lagi, aku biasa memarahi karyawanku bukan tanpa sebab, semua itu kebanyakan karena mereka tidak profesional dalam mengerjakan tugas yang aku berikan.
"Aku rindu istriku.." ucapku lalu memandang foto Freen yang berada di meja kerja.
"Istriku kenapa cantik banget sih, apalagi saat dia hamil sekarang. Cantiknya tidak pernah pudar, bahkan semakin cantik.." gumamku sambil tersenyum.
Plak
Tiba-tiba kepalaku di pukul seseorang.
"Dari tadi gue panggil lo tahu gak sih.." ucap Nam kesal.
"Ck..kenapa gak ketuk pintu dulu?" ucapku kesal.
"Hallooooooo nona bos, gue udah ketuk pintu hampir seratus kali, tapi lo gak dengar.." ucap Nam ikutan kesal.
"Ya maaf, guekan lagi sibuk.." ucapku cuek.
"Sibuk mikirin hal mesum? Istri lo lagi hamil, jangan di gempur terus bodoh.." ucap Nam.
Plak..
Aku memukul kepalanya pelan..
"Gue cuma memandang fotonya, gue udah rindu banget sama Freen.." ucapku memelas.
"Aishh dasar bucin.. gue heran kenapa Freen mau sama ni anak.." ucap Nam menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tentu saja karena Freen mencintai gue, makanya dia mau menerima Becky Armstrong ini.." ucapku pede.
"Isshhh, anda sungguh terlalu percaya diri nona bos, bisa saja Freen menerimamu karena matanya kemarin lagi sakit.." ucap Nam kesal.
"Ck.. nyebelin banget lu. Ngomong-ngomong ngapain kesini?" ucapku.
"Yeah gue lupa, tadi sekretaris Saint bilang besok dia mau mengadakan rapat di perusahaan milik S Company, besok nona bos bisa datang gak?" ucap Nam sedikit lebih sopan karena dia sekarang menjadi sekretaris Becky.
"Ck.. tadi aja lu mukul kepala gue, sekarang gini.." ucapku sinis.
Plak
"Aw sakit bodoh.." ucapku.
"Rasain, gue itu lagi mencoba bersikap profesional, tolong di hargai nona Rebecca Patricia Armstrong.." ucap Nam.
"Ck iya-iya.. dalam hal apa besok tuan Saint mengadakan rapat di perusahaannya?" tanyaku serius.
"Kata sekretarisnya tadi, dia mau mengadakan rapat tentang pembangunan hotel di London kemarin, karena ada sedikit masalah terjadi di sana.." ucap Nam.
"Owh baiklah, besok aku akan datang.." ucapku setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Wife (Beckfreen)
RomanceCerita tentang seseorang yang harus menikah karena perjodohan, sampai akhirnya mereka jatuh cinta dan membangun keluarga yang harmonis. . . Edisi Beckfreen GxG 18+