Bab 46 Tumben Sekali

1.4K 154 17
                                    

Saat ini aku sedang memantau istriku yang lagi berjalan, sedari tadi dia merengek tidak mau menggunakan kursi roda lagi. Katanya luka di bagian pahanya tidak sakit dan sekarang dia mau berjalan sedikit demi sedikit. Makanya sekarang aku membiarkan dia, tapi tetap memantaunya dari belakang.

"Lihat baby, aku sudah bisa berjalan meski pelan-pelan.." ucapnya bangga setelah sampai di meja makan tanpa bantuan.

Cup

"Istriku sangat hebat.." ucapku setelah mencium bibirnya.

"Hehehehe makasih, tapi baby.." ucapnya manja.

"Kenapa sayangku?"

"Aku mau makan, tapi suapin yaaa.."

"Tentu saja sayang, apapun yang kamu inginkan.."

Setelah itu, aku langsung mengambil nasi dan juga lauk yang sudah disiapkan maid untuk kami sarapan.

"Aaaaaa buka mulutnya.." ucapku ingin memasukkan sendok berisi makanan ke mulut Freen.

"Hmmm enak.."

"Kamu menyukainya?" tanyaku gemes saat melihat dia makan dengan lahap.

"Aku menyukainya, apalagi saat ini kamu yang menyuapi aku.." ucap Freen tersenyum malu.

"Aw manis sekali, kalau begitu makan lebih banyak. Agar kamu dan anak kita sehat sayang.."

Freen mengangguk setuju, lalu aku dengan senang hati menyuapinya hingga makanan itu habis. Setelah itu baru aku yang sarapan sambil ditemani Freen yang selalu menatapku tanpa bosan.

"Apa wajahku sangat tampan? Sampai kamu menatapku seperti itu.." ucapku.

"Kamu sangat tampan dan juga cantik. Aku menyukainya hehe.." ucap Freen.

"Kamu juga cantik sayang dan aku menyukainya juga.." ucapku.

Setelah selesai sarapan, aku mengajak istriku untuk menonton sebuah film di dalam kamar kami.

"Film apa yang akan kita tonton baby?" tanya Freen antusias.

"Hmm aku belum tahu, tapi bagaimana kalau kita menonton film porn* aja hahahaha..." ucapku iseng.

"Itu ide yang bagus, tapi untuk sekarang aku tidak mau, karena kita tidak bisa berhubungan seks.." ucap Freen frontal.

"Hah? Jadi kamu mau?" tanyaku kaget mendengar ucapannya.

"Emangnya kenapa? Kita menonton film itu berdua, jadi tidak masalah. Tapi sekarang aku gak mau, karena saat menonton film itu, kamu pasti tidak akan bisa menahan hasratmu.." ucap Freen.

"Hehehehe kamu tahu aja.." ucapku cengengesan.

"Jadi sekarang kita mau nonton film apa?" tanya Freen lagi.

"Bagaimana kalau film hantu?" saranku.

"Hmm boleh.."

Setelah mendapatkan persetujuan, aku langsung memutar sebuah film hantu dan mematikan lampu kamar agar terkesan seperti bioskop. Posisiku saat ini bersandar di headboard dan Freen bersandar di dadaku sambil satu tanganku memeluk tubuhnya.

Diawal film semua masih tidak terlalu seram, tapi lama kelamaan film tersebut mulai menampakkan sosok hantu yang sangat menyeramkan. Aku tidak takut sama sekali, tapi istriku sudah berkali-kali teriak karena takut sambil meremas kuat pergelangan tanganku.

"Aw sayang, apa kita ganti film?" tanyaku disela menonton.

"Jangan, filmnya bentar lagi selesai.." ucapnya masih sambil menutup mata.

My Lovely Wife (Beckfreen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang