Bab 18 Jasmine

1.8K 147 6
                                    

POV Becky

Aku dan Freen baru saja selesai sarapan, hari ini aku berencana membawa Freen ikut pergi ke kantor. Kami rencananya nanti siang akan pergi menemui dokter, aku sudah membuat janji dengannya.

"Kita berangkat sekarang sayang?" tanyaku.

"Oke baby.."

Kamipun menuju ke garasi mobil dan sesampainya di sana aku langsung membukakan pintu untuk istriku. Setelah itu aku berlari kecil menuju ke bangku pengemudi.

Sekarang pukul 07:30, hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai ke kantorku. Jadi aku mengemudi dengan pelan sambil menggenggam tangan istriku. Aku suka sekali melakukan ini ketika sedang menyetir. Kalian tenang saja, aku handal dalam menyetir, aku tetap akan hati-hati.

"Jam berapa kita bertemu dokter baby?"

"Tadi katanya jam 2 siang sayang, aku sudah menghubunginya tadi pagi"

"Hmm oke, aku gak sabar mengandung anakmu baby" ucap Freen tersenyum.

"Aku juga sayang, aku janji akan selalu menjaga kalian berdua nanti.."

"Kamu memang harus melakukan itu, jangan macam-macam di luar sana.." ucap Freen.

"Aw, aku tidak pernah macam-macam sayang, aku selalu setia kepadamu.."

"Itu bagus!! Kalau aku misalnya gendut pas mengandung nanti, apa kamu akan mencari wanita lain?" tanyanya tiba-tiba.

"Pertanyaan macam apa itu sayang, aku gak pernah sekalipun berpikir mencari wanita lain. Kamu yang aku cintai, aku mencintai semua yang ada pada dirimu. Meskipun nanti kamu gendut, aku tetap mencintaimu, kamu tetap cantik sayangku.."

"Awas aja kalau kamu macam-macam di luar pas aku hamil, aku langsung pergi.." ucapnya.

"Aku tidak akan macam-macam sayang, aku gak akan membiarkan kamu pergi dari hidupku. Kamu itu duniaku dan alasan aku hidup.." ucapku sambil mencium tangannya dan masih fokus menyetir.

Setelah mengatakan itu, Freen hanya mengangguk. Aku tahu Freen pasti khawatir kalau aku akan berpaling darinya jika dia gemuk nanti, itu tidak akan terjadi. Aku mencintai Freen dengan setulus hatiku, mau dia gemuk atau apapun aku tetap mencintainya. Malahan aku pasti makin mencintainya jika dia gemuk, itu pasti lucu dan menggemaskan. Aku pun suka pipi chubby Freen sekarang, itu menambah kecantikannya menurutku. Tidak ada yang bisa mengalahkan cantiknya istriku, meski banyak wanita cantik diluaran sana hehehe.

Setibanya kami di kantor, aku langsung keluar mobil untuk membukakan pintu untuk istriku, dia sangat cantik sekali. Hari ini dia berpakaian cukup sederhana tapi tidak mengurangi kecantikannya sama sekali.

Aku membawa istriku masuk ke kantor dan tidak melepaskan genggaman tanganku padanya, semua karyawanku menyapa kami. Mereka semua sudah tahu istriku, karena aku sudah beberapa kali membawanya ke sini.

"Freeeeeeeeen...." teriak Nam Irin saat melihat istriku. Sungguh ingin sekali ku robek mulut mereka. Selalu saja bikin aku kaget.

"Jangan teriak-teriak bisa gak.." ucapku ketus.

"Freen i miss you.." ucap Nam Irin lalu memeluk istriku. Mereka berdua mengabaikan ucapanku barusan. Aish...

"I miss you too Phi.." ucap Freen membalas pelukan mereka.

"Udah jangan lama-lama peluk istri gue.." ucapku lalu melepaskan pelukan mereka.

"Posesif banget lu Bec, kitakan lagi lepas kangen.." ucap Irin gak terima.

"Istri gue cantik, wajar dong gue posesif.." ucapku sambil memeluk erat tubuh Freen dari samping.

"Aish si kulkas mulai korslet. Bisa-bisanya gue lihat kebucinan dia.." ucap Nam.

My Lovely Wife (Beckfreen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang