Bab 14 Billy Part 2

1.4K 142 1
                                    

Saat ini Becky lagi ada di Kantor Polisi bersama sahabatnya. Nam, Heng, Irin, Noey dan Faye langsung membawa Billy ke kantor polisi setelah kejadian di cafe tadi. Tapi pihak polisi sampai sekarang gak bisa menahan Billy karena tidak adanya bukti pelecehan yang telah dilakukannya.

Semua tindakan yang Billy lakukan tidak meninggalkan jejak apapun, toilet cafe tersebut tidak dilengkapi CCTV. Hal ini membuat polisi tidak bisa menahan Billy begitu saja.

Billy juga tidak mau mengakui kesalahannya, ia beralasan bahwa saat itu dirinya sedang di toilet laki-laki. Sontak hal ini membuat Becky dan sahabatnya marah besar.

"Bajingan, ngaku gak lo..." ucap Becky kesal sambil memegang kerah baju Billy.

"Pak, aku saksi bahwa Billy udah melakukan pelecehan terhadap istriku, dia bahkan mengikat dan sudah mencium leher istriku.." ucap Becky.

"Maaf nona, kami gak bisa menahan tuan Billy begitu saja, bukti tidak ada sama sekali. Bahkan sebenarnya nona yang seharusnya kami tahan karena memukul tuan Billy.." ucap salah satu polisi.

"Apa? pak seharusnya bajingan ini yang ditahan. Kok bapak malah bebaskan gitu aja, nanti dia bisa melakukan lagi dan lagi.." ucap Nam mulai kesal juga.

"Tapi masalahnya disini tidak ada bukti kejahatan tuan Billy, kami tidak bisa menahannya.." ucap polisi lagi.

"Berapa sebenarnya lo dibayar Billy?" tanya Heng mulai emosi kepada pihak polisi.

"Maaf tuan, kami tidak menerima suapan apapun, kami memang tidak bisa menahannya. Bukti tidak ada sama sekali, bahkan seharusnya nona Becky yang ditahan karena sudah memukul tuan Billy.." ucap polisi.

"Gpp pak, mereka jangan ditahan, aku sudah memaafkan mereka semua..." jawab Billy seolah-olah dia adalah korban disini.

"Hahahaaaa, lo boleh gak ditahan, tapi ingat satu hal lo gak akan bisa lepas dari gue.." ucap Becky menyeringai menatap wajah Billy.

"Sungguh? gue gak salah disini.." ucap Billy enteng.

Billy lalu memajukan wajahnya dan membisikkan sesuatu ke telinga Becky.

"Tubuh istri lo suatu saat pasti gue miliki, untuk kali ini gpp gue cuma bisa rasain lehernya. Suatu saat gue pastiin akan dapati semuanya" bisik Billy ditelinga Becky.

Sontak hal itu membuat emosi Becky memuncak, tanpa aba-aba Becky langsung memukul wajah Billy hingga berdarah lagi. Pihak polisi berusaha melerai Becky yang tidak ingin berhenti.

"Nona berhenti, kami bisa menahan anda.." ucap polisi.

Irin dan Faye langsung menahan tubuh Becky supaya berhenti memukul wajah Billy.

"Bec stop, ingat Freen dirumah menunggumu.." ucap Irin.

Becky pun langsung menghentikan pukulannya. Sungguh kata-kata Billy tadi sangat membuatnya marah dan ingin menghabisi Billy sekarang juga.

"Apakah anda baik-baik saja tuan Billy? apakah anda akan membuat laporan atas tindakan dari nona Becky?" tanya polisi.

"Tidak pak, saya sudah memaafkan dia. Biarkan saja dia.." ucap Billy menyeringai.

"Baiklah, mohon maaf untuk laporan dari pihak nona Becky kami tolak karena tidak adanya bukti.." jelas Polisi.

"Tidak pak, istriku akan menjelaskan semuanya. Dia korban disini, kenapa dia tidak dapat keadilan" ucap Becky.

Setelah Becky mengatakan itu, Becky meminta Heng dan Nam menjemput Freen ke rumah untuk memberikan penjelasan di kantor polisi. Tadi kenapa Freen tidak ikut karena Becky tidak mau Freen ketemu Billy lagi. Kali ini mungkin dengan adanya Freen pihak polisi bisa memproses laporan mereka karena Freen yang jadi korban.

Setelah 30 menit, akhirnya Freen tiba di kantor polisi dan Freen pun langsung menjelaskan kronologinya. Tapi lagi dan lagi pihak polisi tidak bisa menahan Billy, karena gak adanya bukti. Disini bukti yang paling jelas itu hanya bukti pukulan Becky ke Billy.

"Mohon maaf nona Freen, kami masih tidak bisa menahan tuan Billy, tidak ada bukti yang jelas kalau dia melakukan itu. Bahkan tuan Billy sudah mengatakan kalau dia tidak melakukannya. Disini bukti yang jelas dan terbukti salah itu suami anda nona Becky, dia telah memukul wajah tuan Billy hingga seperti ini. Bahkan nona Becky sudah mengakui kalau dia memang memukul wajah tuan Billy" jelas polisi.

Freen hanya diam, Freen sudah mengira hal ini pasti akan terjadi. Billy pasti tidak akan mengakui kesalahannya dan di toilet pasti tidak ada CCTV.

Nam, Heng, Noey, Irin dan Faye pun bingung harus bagaimana. Mereka tahu kalau Billy salah tapi mereka tidak ada bukti apapun saat ini.

"Baiklah..." ucap Becky tiba-tiba.

"Kalau polisi tidak bisa bertindak, maka aku yang akan bertindak menghukumnya.." jelas Becky.

"Anda tidak bisa melakukan itu nona Becky, anda seharusnya berterima kasih karena tuan Billy tidak melakukan laporan atas tindakan pemukulan yang anda lakukan" ucap polisi.

"Oi yang salah disini itu Billy bukan Becky. Wajar Becky memukul Billy karena mencoba melecehkan istrinya.." teriak Faye karena kesal ke pihak polisi.

"Mohon tenang nona, anda tidak bisa berteriak seperti itu ke pihak polisi, kami bisa melakukan tindakan" jawab polisi.

"Sialan.." ucap Noey.

"Kita pulang aja Bec, urusan Billy biar kita sendiri yang urus. Itu lebih baik..." ucap Nam.

Setelah itu, Beckfreen dan yang lainnya mulai pergi dari kantor polisi dan meninggalkan Billy disana.

"Gue pastiin Billy akan habis ditangan gue..." ucap Becky dengan tatapan dendam.

"Baby aku mohon jangan sampai membuat dirimu jauh dariku, aku gak mau kamu kenapa-kenapa" ucap Freen memeluk tubuh Becky.

"Kamu tenang aja sayang, aku akan baik-baik saja.." jawab Becky lembut.

"Kalian tenang aja, kami pasti bantu sampai Billy mau mengakui perbuatannya.." ucap Irin.

"Sebaiknya kita bahas ini dirumah.." saran Noey.

"Iya betul, kita kerumahku sekarang.." jawab Becky.
.
.
.
Sesampainya di rumah Beckfreen, mereka semua mulai membahas apa aja yang harus mereka lakukan untuk membuat Billy mengakui perbuatannya terhadap Freen. Mereka tidak akan tinggal diam melihat Billy bisa bebas begitu saja.

Setelah berbagai diskusi yang mereka lakukan, mereka pun memutuskan untuk ke rumah orangtua Billy, karena Billy juga tinggal disana.

Saat mereka semua tiba dikediaman Billy, semua orang dikejutkan dengan kenyataan bahwa Billy dan keluarganya sudah pergi dari Thailand beberapa jam yang lalu.

"Apa?" ucap mereka serentak.

"Iya nona, tadi keluarga Billy berpesan kepada saya kalau mereka akan ke luar negeri, saya tidak tahu mereka perginya ke negara mana. Mereka hanya berpesan kepada saya seperti itu dan juga tuan Billy ada meninggalkan sebuah surat ke saya. Tadi dia bilang kalau ada orang yang mencarinya kasih surat ini" ucap satpam sambil menyerahkan sebuah surat.

Becky pun langsung membuka surat itu dan membacanya.

"Hai Becky sialan, gue tahu kalian pasti akan datang ke rumah gue dan menangkap gue. Tapi hal itu gak akan gue biarkan dengan mudah. Gue pasti akan kembali, gue sudah berjanji pada diri gue sendiri kalau gue akan menyentuh tubuh istri lo itu. Sungguh tubuh Freen adalah impian gue. Sampai jumpa lagi.."

Begitulah isi surat yang ditulis oleh Billy, Becky dan lainnya semakin kesal dengan tingkah kurang ajarnya.

"Bajingan itu, aku pasti akan menyiksanya..." ucap Becky sambil meremas surat tadi hingga tidak berbentuk lagi.
.
.
.
.
.
.
------
Sampai jumpa di chapter selanjutnya, jangan lupa tinggalkan komen dan vote kalian agar author semakin semangat menulis.

Saran dan masukan author terima ya..

My Lovely Wife (Beckfreen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang