POV Becky
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 17 jam, akhirnya kami tiba di London. Kami semua sepakat untuk menginap di hotel yang sama dan kami juga menempati kamar sendiri-sendiri, hanya saja aku dan Freen yang satu kamar.
Besok kami baru akan melakukan pengecekan proyek hotel bintang lima di lokasi yang sudah ditetapkan, untuk sekarang kami akan istirahat dulu.
"Kamu mau mandi sayang?" tanyaku lembut saat sudah di dalam kamar hotel.
"Iya baby, aku sudah sangat gerah.." ucap Freen.
"Ayo kita mandi kalau begitu.."
Kini aku dan Freen sedang berendam di dalam bathtub berisikan air hangat, aku mulai membantu Freen menggosok badannya menggunakan sabun dan posisiku saat ini ada di belakang tubuh istriku.
"Besok saat aku melihat proyek pembangunan hotel kamu di sini aja ya sayang. Aku gak mau kamu kelelahan.." ucapku lembut.
"Aku mau ikut, aku gak mau disini sendirian.."
"Kamu gak sendiri, nanti ada Irin atau Nam disini, juga Jeff yang akan menjaga kalian.."
"Aku gak mau, aku tetap mau ikut.." ucap Freen tegas.
"Aw sayang, kamu sangat menakutkan kalau lagi marah gitu hehehe. Baiklah besok kamu ikut.."
"Makasih baby" ucap Freen lalu mencium bibirku singkat.
"One more again please.."
Cup
"Again.."
Cup
"Udah baby..."
"Sekali lagi.." ucapku langsung mencium bibir lembut Freen. Tapi kali ini bukan sekedar ciuman singkat, aku melumat bibir bawah dan atas Freen bergantian. Lidahku juga sudah menjelajahi seluruh rongga mulut Freen. Bahkan tangan kiriku juga sudah bermain di payudara Freen, begitu juga dengan tangan kananku yang mulai membelai bagian bawah istriku.
Freen yang sadar aku sudah bertindak terlalu jauh langsung menghentikan tanganku yang ada di bagian bawahnya.
"Baby, kita masih belum bisa melakukannya.." ucap Freen lembut.
"Maafkan aku sayang, aku lupa.." ucapku dengan mata yang sudah sayu karena gairah.
"Kamu bisa menahannya baby? Kalau tidak bisa, biar aku yang memuaskanmu.." ucap Freen tak tega melihatku harus menahan gairah yang seharusnya aku keluarkan.
"Tidak sayang, aku tidak suka jika hanya bermain sendiri hehe. Aku akan menunggumu sampai bisa.." ucapku dengan senyuman agar Freen tidak merasa sedih.
"Baiklah baby, katakan kalau kamu butuh aku oke.." ucap Freen.
"Iya sayangkuu.."
Setelah itu, kami mulai fokus membersihkan diri.
.
.
.
Kini aku dan istriku sedang makan malam bersama yang lain, ada Nam, Irin, Jeff, Saint, Friend dan juga Jasmine. Kami makan malam di restoran yang telah disediakan oleh pihak hotel."Besok kita akan kesana jam berapa tuan Saint?" tanyaku.
"Jam 9 pagi nona Becky, karena jam 11 nanti kita akan langsung mengadakan rapat bersama para pekerja disana.." ucap Saint.
"Baiklah.." ucapku.
"Apa lo masih gak enak badan Jasmine?" tanya Nam karena sedari tadi Jasmine hanya melihat makanannya. Dia tidak ada menyentuh sedikitpun makanan itu.
"Hanya sedikit.." ucap Jasmine.
"Apa kepalamu sakit? Atau badanmu panas?" tanya Friend sedikit khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Wife (Beckfreen)
RomanceCerita tentang seseorang yang harus menikah karena perjodohan, sampai akhirnya mereka jatuh cinta dan membangun keluarga yang harmonis. . . Edisi Beckfreen GxG 18+