Bab 13 Billy

2K 174 7
                                    

Saat ini aku dan Freen sedang di cafe bertemu sahabat kami. Nam sedari tadi asik membolak balikan daftar menu, dia memang selalu begitu.

"Oi bisa cepat gak sih, lama banget. Cacing gue udah kelaparan ini.." ucap Heng gak sabaran.

"Sabar Bambang, gue lagi milih makanan yang enak dan bergizi buat lambung gue.." jawab Nam.

"Enak dan bergizi hidungmu, setiap hari aja lo makan kecoa goreng hahahahaaaa..." ucap Noey.

Plak

"Diam gak lu, gue lagi fokus ini.." jawab Nam.

"Udah-udah kalian pesan aja semuanya. Nanti gue yang bayar.." ucapku.

"Serius?" tanya mereka serentak.

"Iyaa.."

"Yeessssasss, ini yang kami tunggu dari tadi.." ucap Irin.

"Hahahhahaaaa..." tawa istriku Freen.

Merekapun mulai memesan semua makanan yang ada didaftar menu tersebut, aku gak tahu apakah nanti bisa habis atau enggak, yang penting mereka senang.

"Baby aku ke toilet sebentar ya.." ucap Freen tiba-tiba.

"Perlu aku temani sayang?"

"Gak perlu baby, aku cuma sebentar.."

"Oke sayang.."

"Aw pasangan bucin ini, ditinggal ke toilet sebentar aja langsung mau ikut.." goda Faye.

"Biarin, istri gue itu cantik. Jadi harus dijaga dari mata-mata aneh.."

"Dasar bucin.." ucap Irin.

"Ngomong-ngomong kalian belum mau punya anak Bec?" tanya Heng.

"Kami belum pernah bahas kesana, lagian pernikahan gue masih baru. Untuk sekarang gue mau menikmati masa-masa berduaan dulu"

"Iya lebih baik gitu, kalian berduakan nikah karena perjodohan.." ucap Noey.

Beberapa saat kemudian pesanan kami tiba, tapi sampai sekarang Freen belum juga datang. Aku mulai khawatir karena Freen mengatakan dia hanya sebentar tapi ini udah 30 menit lebih. Akupun memutuskan menyusul Freen ke toilet.

"Gue ke toilet dulu ya, Freen kenapa lama banget.."

"Iya coba kesana Bec.." ucap Nam.

Saat sampai di pintu toilet, aku ingin membukanya tapi tidak bisa.

"Sayang, kamu di dalam?" tanyaku.

Tapi tidak ada jawaban apapun, aku yang mulai panik langsung mendobrak pintu toilet tersebut. Saat pintu terbuka, sungguh pemandangan ini membuat aku marah besar. Aku melihat mulut dan tangan Freen diikat menggunakan sarung tangan dan yang bikin aku semakin marah adalah Billy sedang mencium leher istriku.

Aku yang marah langsung menendang tubuh Billy menjauh dari istriku. Tubuhnya langsung terhuyung ke samping dan kepalanya mengenai wastafel kamar mandi. Aku mukul wajahnya bertubi-tubi sampai mengeluarkan banyak darah.

Beberapa saat kemudian tanganku yang hendak memukulnya kembali ditahan oleh seseorang dan orang itu adalah Nam, Heng dan Noey sahabatku.

"Bec tenang, nanti dia bisa mati.." ucap Irin.

"Biar orang seperti ini mati, dia mencoba memperkosa istri gue.." ucapku marah sambil memberontak ingin memukul Billy lagi.

"Baby stop please.." ucap Freen menangis sambil memelukku dari belakang.

Hatiku sakit saat mendengar suaranya yang pilu, aku bisa merasakan kalau dia sangat ketakutan. Aku langsung membawanya dalam pelukanku.

"Maafkan aku sayang, seharusnya aku ikut menemanimu kesini tadi.." ucapku merasa bersalah.

My Lovely Wife (Beckfreen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang