Bab 1

25.5K 1.2K 28
                                    

"PERINTAH DARI YANG MULIA RAJA!! KEJAR MEREKA, MEREKA ADALAH PENGANUT IBLIS!!"

"TANGKAP DAN BUNUH MEREKA!!"

"tangkap!!!"

Para kesatria berlarian mengejar orang orang yang dimaksud oleh sang penguasa, Raja.

Dua orang yang menjadi tersangka berlari dengan tergesa-gesa. Salah satu nya seorang wanita berlari sembari menyembunyikan seorang bayi di dalam gendongannya.

Sedangkan sang pria melindungi wanita dan bayi tersebut dengan sihirnya.

Mereka terus berlari dari kejaran para kesatria kerajaan tersebut.

Sang wanita yang berada di depan sang pria menemukan tempat persembunyian. Mengeluarkan sesuatu dari tangannya.

Sang pria yang melihat aksi wanita tersebut menambahkan kecepatan lari nya dan menyusul wanita tersebut di depan.

Tak lama kemudian sebuah ledakan terdengar dari arah belakang.

Setelah dirasa para kesatria tidak akan menemukan tempat itu, mereka akhirnya beristirahat di tempat persembunyian tersebut.

"Suamiku, sekarang kita harus bagaimana," tanya sang wanita kepada pria tersebut yang adalah suaminya.

"Tidak ada cara lain, kita perlu mencari tempat yang aman untuk menaruh Ran disana."

Sang wanita terkejut mendengar ucapan sang suami. Dia merasa gelisah.

Sang suami yang melihat gerak gerik sang wanita tersebut menghela nafasnya.

"Kita tidak bisa membawanya bersama kita, kau tahu kan tempat itu akan membahayakan keselamatannya."

"..... aku tahu."

Setelah 15 menit berlalu, akhir nya sang pria berdiri dari duduk nya dan berucap, "Ayo kita pergi sebelum para kesatria menemukan tempat ini."

Sang wanita pun ikut berdiri dari duduk nya dan bertanya kepada sang pria, "Lalu, dia akan ditaruh dimana?"

Sang pria berfikir sejenak, "Sebaiknya taruh disini saja."

Sang wanita pun hanya bisa mengikuti perkataan sang suami dan menaruh bayi tersebut di atas keranjang yang ia temukan ditempat ini.

Setelah menaruh bayi tersebut di keranjang, suara para kesatria mulai terdengar kembali.

Akhir nya kedua orang tersebut meninggalkan bayi nya di sana.


.
.
.



Di siang hari yang terik, terlihat seorang pria paruh baya sedang mencari tanaman herbal di hutan.

Ia memetik nya dan memasukkan nya ke keranjang obat yang ia bawa.

Pria paruh baya tersebut asik memetik tanaman herbal yang ada di hutan tanpa memperdulikan sekitarnya.

Saat langit sudah mulai berwarna jingga, pria paruh baya tersebut akhir nya menghentikan aksi -mengumpulkan tanaman herbal- nya tersebut.

Saat di perjalanan pulang ke rumah, pria paruh baya itu tak sengaja mendengar suara tangisan bayi.

"oee oeee."

Karena penasaran, akhir nya pria paruh baya tersebut mengikuti suara tangisan bayi tersebut.

Ia melihat sebuah gubuk tua yang berada di dalam hutan tak jauh dari tempat ia memetik tanaman herbal.

Ia membuka pintu gubuk tua tersebut dan di perlihatkan seorang bayi berada di meja tepat di depan pintu gubuk tersebut sedang menangis.

Pria paruh baya tersebut mendekat ke arah sang bayi.

"Bagaimana bayi ini bisa berada disini? apakah kau di buang oleh orang tua mu?"

Karena merasa iba, akhir nya pria paruh baya tersebut membawa pulang bayi itu bersamanya.


.
.
.


Ugh.... dimana ini? bukan kah aku sudah mati?

Aku menatap sekeliling dengan seksama, tapi tempat ini aneh.....

Tunggu..... bukan tempat ini yang aneh, tapi penglihatan ku yang kabur.

Ketika aku mencoba menggerakkan tubuh ku, ini terasa kaku.

Kenapa aku merasa berat untuk menggerakkan tubuh ku?

Kemudian aku melihat kearah tangan ku, itu kecil dan mungil?

Kenapa tangan ku mengecil? Apakah kecelakaan bisa membuat tangan mengecil ya?

Aku mencoba untuk menggerakkan tangan ku, tapi aku tidak merasakan apa pun.

Ini aneh, seperti aku kembali menjadi seorang bayi.

Jika aku memang kembali menjadi seorang bayi, seperti nya aku harus mengecek suara ku.

"oee oee"

......

Loh?

AKU BENERAN KEMBALI MENJADI BAYI?!

Ahh, tidak mungkin.....

Aku membutuhkan cermin untuk melihat diriku sebenarnya.

Tapi aku tidak bisa menggerakkan tubuhku, bagaimana aku bisa menemukan benda yang ku maksud.

Kritt...

Aku menoleh kearah pintu yang terbuka dan memperlihatkan seorang pria paruh baya yang membawa botol susu.

Melihat botol susu itu, aku menjadi lapar.

"Kau sudah bangun? nah mari makan terlebih dahulu," ucap pria paruh baya tersebut sembari menyodorkan susu kearah mulutku.

Aku yang disodorkan begitu dengan senang hati menerimanya.

Uhm.... ini enak.

Aku menikmati susu yang pria paruh baya itu berikan.

Pria paruh baya itu tersenyum melihat bayi itu meminum susu yang ia buatkan.

"Makan dengan hati-hati, aku harus memetik herbal terlebih dahulu, jadi aku akan meninggalkan mu sebentar."

Setelah mengucapkan kata tersebut pria paruh baya itu pergi meninggalkan bayi tersebut sendirian, tidak lupa sebelum pergi ia mengelus pipi sang bayi dengan lembut.

Aku melihat sebentar ke arah pria paruh baya tersebut dan kembali meminum susu yang sempat tertunda.

'Kebetulan sekali aku sedang lapar, dan lagi pula susu ini enak, tentu saja akan ku habiskan dengan senang hati!'


.
.
.



"Maaf Yang Mulia Duke, kami gagal menangkap mereka," ucap sang komandan kesatria kepada sang Raja.

"Tidak becus, pergi laksanakan hukuman kalian di lapangan," ucap sang Raja lantang.

"Baik!!" ucap serentak para kesatria.

Para kesatria pun memberi salam kepada Raja dan pergi untuk melaksanakan hukuman mereka.

Sang Raja yang duduk di singgahsana mengepalkan tangannya.

Dengan raut wajah yang marah beserta tatapan mata yang tajam, ia berucap, "Lux, aku tidak akan pernah melepaskan mu, kau adalah satu-satunya ancaman ku, aku harus memusnahkan mu bagaimana pun caranya."


.
.
.


Haloo semuaaa~
Ini cerita pertama ku sebagai penulis, mohon dukungannya yaa~

Jangan lupa klik bintangnya kakak~





Has a Unique Magic That is None Other Than Tarot CardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang