HAPPY READING DEVZ-!!!
TERNYATA MASIH BANYAK YANG SAYANG TANZIRA YA?! (ㅠㅅㅠ)
*****
Hari-hari Tanzil lalui dengan biasa, tapi nyatanya dia masih belum bisa terbiasa tidak ada Rora.
Hari kelulusan telah tiba, siswa dan siswi marak merayakannya. Sama halnya dengan Tanzil dan teman-temannya, mereka berkumpul bersama setelah pengumuman kelulusan.
Disini lah mereka sekarang, saling bertukar cerita duduk diatas rerumputan hijau luas. Mereka pergi ke danau, dan kini tengah menikmati pemandangan di pinggiran danau itu.
"Akhirnyaaaa! lulus juga gue! wowwww!" Boy heboh, dia masih tidak percaya bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.
Varez menepuk pundak karibnya itu, "Nggak nyangka kita bakalan ada di posisi sekarang ya, seneng banget masa SMA gue dipenuhi cerita bareng kalian semua."
Mereka semua ikut terenyuh, benar juga kata Varez. Siapa sangka? mereka tetap berteman baik sampai waktu kelulusan tiba.
Teringat ketika kali pertama Rora dan Tanzil pindah ke sekolah itu, rasa-rasanya mereka bahkan tidak berekspetasi akan mendapatkan teman seperti sekarang.
Tanzil ikut tersenyum setitik melihat teman-temannya saling memeluk satu sama lain bak Teletubbies, sedangkan ia tengah sibuk melakukan video call dengan gadis kesayangannya diseberang sana.
"Kangen gue nggak, Ra?" tanyanya.
Alisnya menekuk kala gelengan kepala yang gadis diseberang sana berikan padanya, namun cengiran khasnya mampu membuat Tanzil balik tersenyum.
"Kangen.. Rora selalu pakai kalung ini, cantik banget." Rora menunjukkan kalung yang terpasang di lehernya.
"Jangan dilepas, nanti takutnya hilang."
"Nggak akan dilepas! kapan lagi dapat gift dari Tanzil gini coba?!" balas Rora dibarengi tawa renyah yang mampu menghipnotis Tanzil.
"Ra,"
"Jangan berubah ya?"
"Nggak, Tanzil. Rora akan selalu jadi Roranya Tanzil, jangan khawatir ok?"
Senyum Tanzil terbit, "Selalu sayang sama gue ya, Ra?"
"Ay ay kaptennnnn!"
"IYA IYA SI PALING LDR IYAAAAA!" Boy menyela ikut hadir menampilkan dirinya ke kamera ponsel milik Tanzil.
Tawa renyah Rora terdengar, "Boyyy! Kalian semua baik-baik aja kannn? Inggit sama Ghea mana?" tanyanya beruntun.
"Satu-satu atuh, Ra kalo nanya."
"Pertama, tenang aja kita semua aman sentosa luar biasa. Kedua, Inggit sama Ghea gue panggil sebentar."
Inggit dan Ghea yang tengah duduk bersama yang lain pun bangkit, mereka berlari kecil ke arah Tanzil dan juga Boy.
Tanzil menyodorkan ponselnya, Ghea dan Inggit sama-sama tersenyum kesenangan.
"Roraaaa!"
"Kangen banget!"
"Rasanya beda banget nggak ada lo, kita jadi nggak pernah beli donat hikssss"
KAMU SEDANG MEMBACA
TANZIRA [SELESAI]
Jugendliteratur[Follow dulu oke.] #9 in wattpad indonesia Spin of Asterlio Bagi Aurora, Tanzil adalah segalanya. Tidak ada alasan apapun yang bisa menghentikan semangatnya untuk mengejar cinta cowok itu. Bagi Tanzil, Aurora pun segalanya. Namun ada banyak yang m...