1.2 | Hari Spesial

10.1K 1.1K 493
                                    

Vote!

Coment!

And share!

Koreksi kalo ada typo ya

***

Saat Raja mengajaknya ke suatu tempat, ternyata lelaki itu membawa Rora kembali ke panti. Dimana disana banyak sekali anak kecil dengan satu balon di setiap genggam tangan mereka.

Rora yang baru saja turun dari mobil terdiam bingung, memangnya hari ini ada apa? Ia beralih menatap Raja yang justru tersenyum lebar dengan tatapan kagum.

"SELAMAT ULANG TAHUN KAK RAJA!"

"MAKASIH UDAH MAU JADI KAKAK BUAT KAMI!"

"KAMI SAYANG KAKAK!"

Jadi Raja ulang tahun? Dan Rora baru tahu. Dia sama sekali tidak menyiapkan hadiah apapun, jangankan hadiah jika ucapan saja dia tidak menyiapkannya.

Anak yang Rora ketahui bernama Gia berlari ke arahnya dan Raja. "Kakak, ini hadiah kecil dari kami buat kakak." ucapnya menyerahkan balon yang berada di genggamannya.

"Ayo ikut kak," ajak gadis kecil itu.

"Kakak cantik juga, ayo." sambungnya.

Melihat Rora yang masih tetap diam, Raja terpaksa menarik perempuan itu.  Mereka di arahkan ke arah belakang panti, dan betapa terkejutnya ketika melihat lahan itu sudah di dekor.

"Selamat ulang tahun ya, makasih atas semua kebaikan kamu untuk panti ini. Ibu doakan yang terbaik buat si ganteng ini." ibu panti itu berkata dengan senyum mengembang, mencubit hidung Raja di akhir katanya.

Raja menarik ibu panti masuk ke dalam dekapannya, tak ia sangka air matanya menetes tanpa komando.  "Makasih bu,"

"Sama-sama. Ayo potong kuenya."

Sedaritadi Rora benar-benar tidak tau harus apa, "Ibu... Kok Rora nggak dikasih tau?" tanyanya memelas.

Ibu panti berganti menatap Rora. "Ibu nggak tau gimana cara hubungin kamu sayang, maaf ya."

"Yudah gapapa, ayo potong kue."

Raja mengambil pisau itu, "Kenapa?" tanyanya saat Rora terus-terusan menarik kecil ujung bajunya.

"Gue aja boleh nggak? Gue pengen." pinta Rora tak lupa dengan puppy eyesnya. "Yaudah boleh." Raja mengalah, mengabulkan permintaan bocah.

Rora kegirangan dan melompat senang, ia mewakilkan Raja memotong kue gapapa 'kan?

"Tunggu!"

Tangan Rora mengapung di udara, belum sempat pisau itu menyentuh kuenya.

"Kita juga mau ikut dong."

Rora berbalik, ia menganga saat melihat segerombolan anak laki-laki seumurannya datang. Yang tak lain adalah anak Gaeros, membuat Raja terkekeh.

"Ibu juga undang mereka?"

"Iya, kan mereka temen kamu."

"Sumpah disini Rora kayak anak dongo nggak ngerti apa-apa." ucap Rora mendramatisir. "Gapapa, ayo potong kuenya." Raja merangkulkan tangannya pada bahu Rora.

TANZIRA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang