Happy Reading ♡♥
***
"BUNDAAAA! RORA NGGAK BISA TIDURRR!"
Rora membolak-balik 'kan badannya tak tenang, sedaritadi ia masih tidak bisa fokus karna otaknya yang terus menerus memikirkan Tanzil. Kejadian beberapa saat lalu masih terpatri jelas di kepalanya.
"Tanzil? Nggak capek terus-terusan berputar di otak Rora?" beonya.
Ia kembali menutup wajahnya menggunakan bantal, jika terus-terusan seperti ini bagaimama misi untuk move on nya bisa berhasil? "Ihhh otakkk! Stop mikirin Tanzil!" beonya lagi seraya memegang kepalanya sendiri.
"Tunggu! Rora harus kuatin hati Rora untuk tetap move on! " tiba-tiba saja Rora bangkit dan mengambil sebuah bingkai foto.
Ia menatap foto itu dengan seksama, sangat serius dan tak menoleh sedetikpun. "Inget memori sama Raja!" monolognya. Ia menatap foto Raja seraya otaknya berusaha keras beralih memikirkan cowok itu.
Setelah beberapa saat, Rora menggeleng frustasi. Mengambil ponsel dan mengotak-atiknya. "Hallo..."
Suaranya lirih seolah tak bersemangat, ia menghela nafasnya cukup panjang sebelum akhirnya kembali berkata. "Kapan pulang?"
"Kenapa sayang? Rora baik-baik aja?"
"Baik Daddy, besok pulang ya?"
"Daddy bel---"
"PULANG HUAAAA PULANGGGG!"
"POKOKNYA BESOK HARUS PULANG HIKSSS!"
Belum sempat Altas menyelesaikan ucapannya, Rora sudah lebih dulu memotong dan menangis kencang. Bahkan cewek itu langsung mematikan telepon, ia harap besok kedua orangtuanya pulang.
Sejujurnya Rora bukannya bermaksud kekanak-kanakan, hanya saja ia merasa dunianya sangat kacau saat Altas dan Acha tidak berada di samping dirinya.
Ting!
Rora melirik ponselnya yang berbunyi, membuka pesan yang ia terima.
Raja
Sudah malam Aurora, waktunya kamu untuk tidur.Tunggu! Darimana Raja tau jika dirinya masih terjaga? Darimana? Apa Raja memata-matai dirinya? Seketika Rora melihat sekeliling, dia tidak sedang diintai bukan?
Aurora
Raja tau darimana Rora belum tidur?!Raja
Tidur sekarang, besok kamu masih harus sekolah.Rora mendengus, Raja tidak menjawab pertanyaannya. Tanpa berniat membalas, Rora sengaja hanya membaca pesan itu. Kemudian langsung menarik selimut bersiap untuk tidur.
***
Berbeda dengan hari-hari biasanya, ketika hari senin tiba, sekolah pasti akan terlihat lebih ramai dari biasanya. Siswa-siswi berlalu lalang di koridor, memadati jalan menuju lapangan upacara.
Sama halnya dengan Rora dan kedua teman karibnya, mereka 'pun tengah berjalan cukup cepat karna upacara sebentar lagi akan di mulai.
"AYO CEPETTT!" Inggit berteriak pada Rora dan Ghea yang berjalan bak siput, sangat lambat. "Sabar dong Nggit, jaga image." protes Rora sedikit kesal.
Inggit memutar bola matanya malas, —ah kenapa kedua temannya itu terkadang waras tapi terkadang juga tidak. Sedang buru-buru seperti ini masih memikirkan soal berjalan bak puteri raja.
"Gue tinggal lo berdua!"
Untuk membuktikan ia tidak main-main dengan ucapannya, Inggit berlari meninggalkan Rora dan Ghea. Berjalan lebih dulu untuk sampai di lapangan upacara.

KAMU SEDANG MEMBACA
TANZIRA [SELESAI]
Fiksi Remaja[Follow dulu oke.] #9 in wattpad indonesia Spin of Asterlio Bagi Aurora, Tanzil adalah segalanya. Tidak ada alasan apapun yang bisa menghentikan semangatnya untuk mengejar cinta cowok itu. Bagi Tanzil, Aurora pun segalanya. Namun ada banyak yang m...