kalian brutal banget ya komennya, agak gak bisa napas ya bund saya:')
gaoaoa, makasii banyak yaaaa-!!!
udah antusias nungguin TANZIRA yang kadang saya suka khilaf ngilang gitu aja, mwehehe
koreksi typo
SELAMAT MEMBACA
*****
"Lucu banget, hahahaha."
Rora tertawa puas ketika tengah menonton salah satu kartun animasi dari layar ponselnya, tawanya tak henti-henti membuat seseorang yang berada tepat disebelahnya ikut tertawa.
"Asik banget kayaknya, gue dilupain."
Rora menoleh masih dalam keadaan tertawa, menggeleng dengan cepat. "Lucu banget Raja, nih liattttt!" serunya.
Raja melirik sebentar, karna masih harus fokus mengemudikan mobilnya. "Lo juga lucu, Ra. Bikin gue makin sayang," telapak tangannya mengusak puncak kepala Rora.
"Gomballl! Raja fokus nyetir aja deh sana, hushhh."
Raja hanya tertawa melihat tingkah gemas Rora, apakah gadis itu tidak sadar jika dia sangat lucu?!
"Mau kemana nih?"
"Pulang aja, pengen di rumah. Lagian Aster belum baik, dia masih harus selalu ditemenin. Hem... Kangen Aster yang dulu," raut wajah Rora berubah sedih, teringat adiknya itu.
Raja mengelus pundak Rora pelan, berusaha menenangkan. "Jangan sedih, gue yakin dia bakalan baik-baik aja. Semua cuma butuh waktu aja,"
"Iya, Raja bener. Terus tuh Daddy juga lagi ke luar negeri, rumah jadi sepi. Tumben banget Bunda nggak diajak, padahal biasanya dia selalu diajak."
"Oh ya? Kenapa?"
Rora mengangguk, "Kata Daddy dia nggak bisa tanpa Bunda, bucin parahhh!"
Raja sontak tertawa mendengarkan penjelasan Rora, dia mendengarkan dengan seksama celotehan gadis itu. Sesekali melirik menunjukkan ekpresi wajahnya.
Rora semakin antusias bercerita, sepanjang perjalanan dia bercerita panjang lebar semua kejadian-kejadian lucu. Raja yang melihat tawa lepas gadis itu tidak bisa untuk tidak tersenyum, —ah dia sungguh bahagia melihat Rora tertawa seperti ini.
*****
Tidak terasa mereka akhirnya sampai di halaman rumah Rora, Raja turun lebih dulu membukakan pintu untuk gadis itu. "Silahkan turun, Aurora." titahnya.
Rora tersenyum, "Terima kasih, Raja!"
"Raja mau mampir?" sambung gadis itu, dengan wajah berharap. Tanpa basa-basi Raja mengangguk.
Raja tidak ingin Rora kecewa karna ajakannya ditolak olehnya, dia masuk ke dalam rumah dengan tangan yang digandeng oleh Rora.
"Bundaaaaa!" teriak gadis itu.
Dari arah dapur Acha muncul, dengan senyum mengembang di wajah cantiknya. Rora dan Raja menyalami tangan Acha.
"Bunda, Raja mau main disini." ujar Rora pada sang bunda. "Boleh 'kan?"
"Tentu boleh, nak Raja sudah makan belum? Kalau belum ayo makan bersama, masakannya sudah matang."
"Boleh, Tante. Terima kasih ajakannya, dengan senang hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
TANZIRA [SELESAI]
Teen Fiction[Follow dulu oke.] #9 in wattpad indonesia Spin of Asterlio Bagi Aurora, Tanzil adalah segalanya. Tidak ada alasan apapun yang bisa menghentikan semangatnya untuk mengejar cinta cowok itu. Bagi Tanzil, Aurora pun segalanya. Namun ada banyak yang m...