"Bagaimana kamu bisa mendapatkan mobil ini?" Tanya Thalia kaget saat melihat Ace sudah menunggu untuk menjemputnya dengan mengendarai mobil.
"Seseorang mengirimkannya, karena aku memang membutuhkannya daripada harus naik kendaraan umum atau online." Jawab Ace sekenanya.
Thalia memicingkan matanya. "Kamu mencurigakan, Ace."
Ace hanya mengangkat alisnya. "Jangan terlalu dipikirkan. Aku disini masih memiliki uang, meskipun aku pendatang asing yang berasal dari dimensi lain."
"Bukan begitu maksudku. Aku tidak menuduhmu macam-macam." Bantah Thalia dengan nada canggung. "Kamu kan disini tanpa keluarga. Setidaknya kalau memang memerlukan mobil, kamu bisa memakai mobilku. Tidak harus membeli mobil baru yang-" Thalia tak bisa melanjutkan kata-katanya, ia speechless melihat mobil Bugatti Chiron Super Sport berwarna hitam dan sangat mengkilap didepan matanya.
Tanpa ia sadari, mulutnya telah terbuka lebar akibat rasa terkejutnya melihat mobil mewah nan mahal kini berada dihadapannya.
Ace terkekeh melihat ekspresi Thalia yang kelewat kaget. "Tenang saja, Tha. Aku memiliki keluarga kok disini. Kamu tak perlu mengkhawatirkan hal sepele seperti itu." Jawab Ace menenangkan. "Kamu suka?" Tanyanya kemudian.
Thalia mengangguk ribut. "You're truly my sexiest sugar daddy, Ace." Ceplos Thalia.
"Naiklah, aku ingin kamu menemaniku jalan-jalan mencari apartemen. Setelahnya kita makan malam di café biasanya. Bagaimana?" Ujar Ace.
Thalia mengangguk. "Tentu." Jawabnya, ia tidak ada alasan untuk menolak. Selain sudah diluar jam kerja, Thalia juga tidak ada janji dengan siapapun.
Ace segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Thalia masih dalam keterkejutannya menatap Ace bisa mengendarai mobil.
"Kamu benar-benar membuatku tercengang, Ace. Bagaimana bisa kamu mengendarai mobil? Sejak kapan? Dan ini semua, tidaklah sedikit uang yang dikeluarkan." Thalia tidak bisa lagi membendung rasa penasarannya.
Kedua mata merah Ace melirik Thalia sekilas, senyum dibibirnya tak pernah hilang. "Aku sudah lama mempelajarinya. Ingat, aku sudah menghabiskan waktu lama untuk mencari dan bertemu denganmu." Jawab Ace, Thalia masih menatapnya dengan tatapan penuh keingintahuan. Ace mengelus lembut helaian rambut Thalia. "Sudah aku bilang. Jangan mencemaskan hal-hal remeh."
Thalia berdecak kesal. "Tetap saja. Kamu tidak berbuat aneh-aneh 'kan? Jadi agen bandar obat terlarang misalnya?" Pikiran Thalia menjadi liar tak terkendali.
Ace menghela nafas panjang. "Aku menjual beberapa aset yang aku bawa dari duniaku. Sisanya aku mendapat fasilitas dari keluargaku disini." Jelas Ace.
"Keluarga?"
Ace mengangguk. "Mereka mengangkatku sebagai cucunya. Seorang kakek tua yang hidup sendirian. Mungkin beliau sampai sekarang masih mencari cucunya yang tidak mau pulang dan kembali."
Thalia ber-oh ria setelah mendengar penjelasan Ace. "Apakah kakek itu memberimu identitas baru yang selama ini kamu pakai?" Tanya Thalia.
"Mungkin setelah ini aku akan memakai identitas asliku saja. Toh, tidak lama aku akan kembali bersamamu."
Thalia langsung terdiam dan memilih tenang melihat kearah depan. Ace menyadari perubahan sikap Thalia.
"Masih ada yang membuatmu ragu?"
"Tidak, hanya saja aku kepikiran mommy. Setelah aku ikut denganmu, bagaimana dengan mommy? Aku tidak bisa membayangkan."
"Pasti qkan ada jalan keluarnya, Tha. Dan aku yakin tante Nizzy bisa memahami." Jawab Ace dengan nada datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEAUTIFUL EYES
Fantasy2nd book of "I Want You" Status : Ongoing ***** Bagaimana jika karakter novel bisa melintasi perbedaan dimensi dan hadir dalam kehidupan nyata seorang Thalia Navgra? Berawal dari jiwanya yang tersesat dan Male Antagonis dapat meraih masa kejayaannya...