72

1.4K 144 16
                                    

"Ternyata khayalan seseorang bisa menjadi kenyataan." Kekehnya sembari tangannya menyentuh setiap jengkal ukiran cantik disampul buku emas tersebut.

Airuz kembali menghisap dalam batang rokoknya, ia menikmati sejenak dan menghembuskan asap putih itu keudara. "Bacakan untukku. Kamu ingat! Aku tidak memiliki banyak waktu lagi." Ujar Airuz dengan nada dinginnya.

Suara decakan kesal terdengar. Pria misterius itu menatap tajam kearah Airuz. "Tingkahmu arogan sekali, nak. Jika tidak ada aku, maka kamu hanya butiran debu yang tak berarti."

Airuz terkekeh pelan. "Kita saling menguntungkan, tuan. Kamu juga tidak akan mendapatkan pasokan bayi-bayi tak berdosa untuk bisnis tercelamu itu. Lagipula, apakah kamu pikir bisa bergerak bebas lagi seperti dulu setelah membuat masalah dengan keluarga d'Rhozellius?" Cibir Airuz membuat kedua alis pria misterius itu saling bertaut dalam. Ia emosi dan ingin menembak kepala Airuz. Namun, pria itu masih membutuhkan jasa Airuz untuk mencapai tujuannya.

"Ayolah, segera baca saja isi buku itu. Jangan membuang waktu lagi." Ucap Airuz lagi.

Pria misterius itu berdiri dan beranjak dari tempat duduknya. Ia menuju lukisan indah yang terpajang diatas rak kecil. Jari kekarnya menggeser sedikit lukisan tersebut dan nampaklah sebuah kotak berasal dari logam dengan tuas memanjang menghadap kebawah. Ia menarik tuas tersebut dan menariknya keatas. Somtak pergerakan lambat terjadi pada dua rak besar yang bergerak saling menjauh hingga menampilan sebuah pintu berukuran kecil dengan kunci rumitnya.

"Tenyata kamu banyak menyimpan rahasia ya, pak tua." Celetuk Airuz dengan kekehannya. Pria misterius itu tidak menggubris sama sekali.

Ia membuka pintu rahasia itu. Tanpa membuang waktu, pria itu kembali ketempat duduknya dengan membawa sebuah kotak kayu.

Airuz mematikkan putung rokoknya dan berinisiatif mendekati pria tua itu. Sebuah buku catatan lusuh bersampul hitam itu tersimpan rapi selama bertahun-tahun. Airuz mengikuti sang boss duduk—posisi mereka saling berhadapan dan terfokus pada dua benda diatas nakas.

"Buku apa ini?" Tanya Airuz.

"Pak boss, panggil aku seperti itu." Kekehnya membuat Airuz menatap tajam pria misterius itu.

"Firasatku mengatakan, kedua buku ini seperti memiliki keterikatan."

"Bagaimana bisa?" Airus heran.

"Aku juga tidak tahu pasti, bagaimana bisa terjadi? Tetapi, setelah melihat foto buku emas yang pernah kamu kirimkan tadi, setiap ukiran huruf didalam buku emas itu sama persis dengan tulisan tangan dibuku ini." Big boss menggelengkan kepala karena ia memang tidak tahu alasannya.

Big boss memperhatikan buku bersampul hitamnya itu—buku catatan itu bukanlah catatan pribadinya, catatan itu milik seseorang yang sudah menyakiti dan membuat kehidupan masa lalunya hancur. Pria tua itu memejamkan kedua matanya, ia teringat kenangan buruk dimasa lalunya.

Pria tua itu mengambil nafas panjang, ia mulai membuka buku emas, dan memperhatikan setiap tulisan yang terukir disana. Perlahan, ia mencoba menerjemahkan setiap aksara-nya. Airuz masih diam, ia tidak mengusik atau pun mengganggu aktivitas boss-nya yang menjengkelkan itu.

"Sebagian besar isinya merupakan asal usul keturunan dengan anugrah spesial. Ciri khas mereka ialah memiliki warna mata langka yang hampir semua orang tidak memilikinya." Big boss mulai menerjemahkan.

"Anugrah spesial?"

"Seperti kekuatan kalau didunia kita bisa disebut kekuatan supranatural." Pria tua itu kembali membalik-balikkan halaman selanjutnya, ia mencoba mencari informasi pentingnya saja. "Buku ini menarik dan terkesan sangat gelap. Mungkin kita akan mengenalnya sebagai buku pedoman penganut ilmu hitam." Sambungnya membuat Airuz terkekeh.

THE BEAUTIFUL EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang