Suara ketukan pintu membuyarkan obrolan kedua pasangan suami istri itu. Pintu terbuka perlahan dan dua sosok wanita paruh baya menyembul dari balik pintu.
"Ibu, tante Nizzy." Sahut Prameswari.
Seketika Nizzy kembali terkejut. Ia terperangah untuk kedua kalinya. Ia melihat pria tinggi menjulang sedang memeluk wanita didepannya.
'Pria itu, Arche d'Rhozellius.' batin Nizzy terkejut melihat posisi Arche duduk didepan Prameswari intim.
Darahnya berdesir dan naik hingga ke ubun-ubun. Nafas Nizzy memburu, ia berusaha mati-matian untuk tidak meledak ditempat yang salah. Nizzy merasa harinya terkutuk, akibat ia memergoki dua pria yang sedang dekat dengan putrinya malah memiliki hubungan dengan wanita lain.
Sedangkan, target yang ditatap Nizzy tidak merasa bersalah sekalipun, malah tampak bingung melihat ekspresi Nizzy yang berubah jutek kepadanya.
Arche menebak-nebak dalam hati, apakah ia memiliki urusan dengan wanita didepannya itu?
"Ayo masuk, jeng." Sahut Devita mempersilahkan masuk Nizzy.
Nizzy tersentak, ia buru-buru memperbaiki ekspresi wajahnya, Nizzy tersenyum, ia mendekati bed dimana Prameswari duduk bersandar bersama Arche.
"Bagaimana kabarmu, nak Prameswari?" Tanya Nizzy sambil meletakkan buah tangannya diatas nakas. Sesekali ekor matanya melirik tajam kearah Arche.
'Awas kamu, Arche. Aku akan membuatmu putus dan menjauh dari putriku.' batin Nizzy penuh ancaman.
"Terima kasih sudah datang menengokku, tante. Aku baik-baik saja." Ujar Prameswari. "Bagaimana kabar tante Nizzy?" Sambung Prameswari bertanya.
Ia kembali menatap Prameswari dengan senyum lembut keibuannya. "Tante baik-baik saja, sayang." Timpalnya lembut. "Syukurlah kamu dan bayimu sehat dan selamat. Tante kaget mendengar kabarmu kecelakaan dari ibumu. Maafkan tante ya, terlambat untuk menjenguk." Nizzy merasa tidak enak hati.
Prameswari tertawa. "Tidak apa-apa, tante. Aku dan si kecil sudah lebih baik, karena penanganan dan pertolongan dokter disini terutama putri tante benar-benar cepat." Balasnya. "Tapi, sepertinya dia tidak mengenalku sama sekali, tante." Prameswari tersenyum getir.
Nizzy mengelus lembut rambut hitam panjang milik Prameswari. Ia tahu dokter yang dimaksud Prameswari itu Thalia—putrinya. "Nanti dia akan kenal. Tante memang belum menceritakan apapun kepadanya. Tapi—" Nizzy melirik Arche dengan tatapan tak bersahabat. "Dia siapa?" Tanya Nizzy penasaran.
Prameswari melirik suaminya. "Ini mas Arche, tante. Suamiku." Jawabnya membuat Nizzy terkejut.
"Dia suami kamu?" Tanya Nizzy dengan nada naik satu oktaf, ia ingin memastikan lagi, ia tidak ingin salah mendengar informasi.
Prameswari sempat terkejut. "I—iya, tante. Kenalkan, ini mas Arche d'Rhozellius. Tante belum bertemu sebelumnya ya? Maafkan, karena memang tuntutan pekerjaan jadi membuatnya sering bepergian jauh." Tutur Prameswari.
Arche menganggukkan kepalanya sejenak, senyumnya terukir tipis. "Senang bisa bertemu dengan tante Nizzy." Sahut Arche sopan.
Nizzy menggigit pipi bagian dalamnya, ingin rasanya Nizzy menyembur pria didepannya itu. Selain dia berani mendekati Thalia—putrinya, dia juga sudah memiliki istri dan anak. Tatapan tak suka benar-benar tersorot nyata saat ia menatap Arche. "Saya Nizzy." Jawabnya singkat. "Kamu perlakukan Prameswari dengan baik, sebagai suami kamu bertanggung jawab untuk membuat dia bahagia. Saya sudah menganggap nak Prameswari sebagai putri saya sendiri. Jadi, kalau kamu membuat dia sedih, maka saya tidak segan membuat perhitungan denganmu." Ujarnya membuat Arche mengangkat sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEAUTIFUL EYES
Fantasy2nd book of "I Want You" Status : Ongoing ***** Bagaimana jika karakter novel bisa melintasi perbedaan dimensi dan hadir dalam kehidupan nyata seorang Thalia Navgra? Berawal dari jiwanya yang tersesat dan Male Antagonis dapat meraih masa kejayaannya...