07. PESTA PERTUNANGAN
"Woy! Yon, lo kenapa sih? Gue perhatiin dari tadi lo ngelamun terus, Ada masalah? Sampai-sampai lo gak fokus kerja." Gara menepuk pundak Leon membuat Leon kembali tersadar dari lamunan panjangnya.
"Hah? Ada apa, Bang?"tanya Leon pasalnya tadi dia tidak mendengar apa yang diucapkan Gara.
"Lo kenapa? Ada masalah?"
Leon menggeleng,"Nggak ada kok Bang, gue cuman mikir tugas sekolah yang belum gue kerjain."kilahnya
"Aelah, gitu doang ternyata, gue kira lo abis putus cinta terus jadi Leon sadboy kek Fajar gitu."ujar Gara yang diakhiri kekehan kecil, "Jangan kebanyakan ngelamun nanti kesambet."ingat Gara
"Astaga, kalian berdua, malah ngobrol, kerja woy kerja, Liat noh lagi rame."omel Nia dengan suara khas-nya. Membuat kedua lelaki itu menoleh ke sumber suara.
"Ya ampun Nia suara lo kok cempreng banget, sakit ini kuping gue. Gue yakin waktu kecil pasti pernah ketelan terompet tahun baru."keluh Gara sambil mengusap-usap telinganya.
"Eh~ kok lo tau," Nia terkejut, kata ibunya waktu kecil dia memang pernah hampir ketelan terompet kecil.
"Lah, beneran pernah?"ucap Gara tak kalah terkejut. Padahal, dia tadi asal ngeletuk.
Nia mengangguk,"Udahlah, kenapa jadi bahas gue. Kembali kerja, liat tuh banyak pelanggan yang datang hari ini." Leon dan Gara mengangguk lalu mereka bertiga kembali berkerja.
Leon berusaha tetap fokus walaupun pikirannya kemana-mana, dia menghampiri seorang pelanggan yang baru datang, "Mau pesan apa?"tanya Leon ramah dan menyerahkan buku menu.
"Leon? Lo kerja disini?" Liona pura-pura terkejut melihat orang yang berdiri di depannya. Akting gue bagus gak guys?
Leon hanya berdeham malas,"Mau pesan apa?"ulang Leon.
Liona membaca satu persatu menu yang ada di resto, "kayaknya enak semua."gumam Liona
Setelah beberapa menit Liona memesan beberapa jenis makanan dan minuman,"Satu lagi, brownis kukus, yang ini." Liona menuju gambar brownis yang sangat mengiurkan.
Leon mencatat semua pesanan Liona,"Masih ada yang lain?" tanya Leon.
Kepala Liona mengangguk dan menggelengkan secara bersamaan, dia kembali melihat buku menu,"Boleh deh, satu lag—"
"Hah?!"
"Kenapa? Gak boleh?" Liona mendongak melihat Leon.
Leon menggeleng,"Makanan yang lo pesan udah sebanyak ini," Leon menunjukkan semua pesanan Liona yang dia tulis di buku kecil, "Emang lo yakin bisa makan sebanyak ini?"
"Tinggal masukin ke mulut apa susahnya,"jawab Liona lalu kembali fokus ke buku menu, "Spaghetti, yang ini, satu." Liona menuju gambar spaghetti yang di inginkan.
"Nah, udah itu aja."ucap Liona sambil mengembalikan buku menu kepada Leon.
"Mohon di tunggu."ujar Leon dengan sopan lalu melenggang pergi ke dapur resto menyerahkan pesanan Liona kepada koki untuk segera dibuatkan.
Leon cukup heran dengan nafsu makan Liona, hampir tujuh hidangan yang Liona pesan, belum lagi minumannya dan dessert.
⚘⚘⚘
Di kamar yang luas terdapat tiga remaja laki-laki tengah berkumpul,"Senang banget kayaknya."ujar Elvano melihat temannya yang dari tadi berdiri depan cermin full body menilai penampilannya.
Alaska tersenyum, melepaskan jas yang dia pakai lalu meletakkan kembali jasnya di atas kasur,"Kenapa enggak?"tanya Alaska
"Lo aneh Van, wajar dong kalo Alaska senang, wong, dia akan tunangan dengan orang yang dia sukai diam-diam."timpal Sean membuat Alaska membulatkan matanya
Sean terkekeh melihat ekspresi tuan muda Dirgantara satu ini — Eh... lebih tepatnya satu-satunya.
"Gak usah melotot gitu, entar gelinding tuh biji mata."titah Sean, "Lagian lo tuh keliatan banget kalo suka dengan Renata. Lo aja gengsi, sok-sokan gak peduli padahal mah saban hari stalking ig-nya Renata."
Alaska menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, sedikit merasa gugup, Apa emang keliatan banget ya? gumamnya
"Kenzo gak datang kesini apa?"tanya Sean. Elvano menyentil dahi Sean membuat si empu meringis. "Aww... Lo apa-apaan sih Van?"
"Pertanyaan lo tuh gak bermutu banget,"ucap Elvano tak sadar diri — padahal dia tadi sama aja. "Kenzo 'kan kakaknya Renata, udah pasti dia datang bareng keluarganya."
Sean mengelus jidat mulusnya, manatap tak suka kearah orang di sampingnya,"Gak usah di jitak juga kalik."gerutu Sean pelan nyaris berbisik.
"Sebulan terakhir, Liona gak keliatan nempel-nempel lo deh Al,"tanya Elvano sedikit penasaran
"Kalo ada Liona lo marah-marah lah sekarang giliran dia gak ganggu lagi di cariin, aneh emang."seru Sean
"Bukan gitu, maksudnya, gue cuman khawatir aja kalo dia nanti datang ke acara Alaska untuk buat ulah," Elvano menjelaskan
Alaska mengambil kaleng minuman di atas meja,"Itu gak bakalan terjadi, dia juga gak akan bisa masuk kesini."ucap Alaska sebelum menyesap minuman kalengnya.
⚘⚘⚘
"Silahkan menikmati."ucap Leon setelah meletakkan semua pesanan Liona keatas meja.
"Eh, Lo mau kemana?"
"Ya balik kerja lah."
"Duduk dulu, bantu gue abisin semua makan ini."pinta Liona. Karena tidak ada respon dari Leon membuat dia bangkit dari duduknya.
Liona menuntut Leon duduk di kursi,"Duduk, bantu gue habisin semua makanan di atas meja ini. Lo pasti belum makan siang 'kan?"
Liona kembali duduk di kursinya, menatap orang yang ada di hadapannya,"Ayo makan."
"Kalo lo emang gak bisa makan sebanyak ini, kenapa lo pesan?"tanya Leon dan mencoba beranjak dari duduknya
Liona menarik tangan Leon untuk kembali duduk,"Gue sengaja pesan sebanyak ini, supaya lo makan juga. Kerja itu butuh tenaga."
Makan Leon, kalo di rumah lo pasti gak bisa makan seenak ini. Batin Liona
Setelah perdebatan sedikit membuat haus akhirnya, Leon menuruti keinginan Liona. Mereka berdua makan dengan hikmat.
"Apa itu pacar Leon?"bisik Nia yang sedang mengintip bersama Gara — hati-hati loh kalian berdua nanti bintitan, ngintip orang pacaran — makan, maksudnya.
"Maybe."singkat Gara,"Cantik juga pacar Leon."
Nia yang mendengar ini langsung mengeplak kepala Gara,"Mulai deh loh, udah jangan ganggu Leon. Ayo kembali kerja." Nia langsung menyeret Gara ke dapur resto.
⌬ BERSAMBUNG ⌬
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK DALAM NOVEL
RandomLiona Olivia Zefalika, seorang gadis berparas cantik dengan bulu mata yang lentik dan senyuman yang manis. Dia si bungsu dari tiga bersaudara yang sering jadi babu. Kejadian tak terduga terjadi setelah dia membeli semua makanan pesanan para kakakny...