"Cinta itu bisa tumbuh hanya karena sering bertemu dan seiring berjalannya waktu akan merasa nyaman." - Liona Odelia Aswangga
06. UNDANGAN
Suasana kelas mendadak sunyi, semua pasangan mata orang tertuju pada pintu masuk kelas yang terbuka lebar. Liona melangkah kakinya masuk kedalam tanpa permisi, matanya melihat seluruh penjuru kelas mencari keberadaan orang yang dicari.
Liona sedikit mengangkat sudut bibir lalu berjalan menuju meja paling belakang dekat jendela. Liona menarik kursi dan langsung duduk tanpa persetujuan,"Ketemu lagi."ucap Liona kepada orang yang duduk di sebelahnya.
"Kenapa lo disini?"
"Kelas gue sekarang di sini."jawab Liona sambil terus menatap wajah orang disampingnya.
"Hah?!"kaget siswi yang berada barisan depan mejanya, hingga membuat siswi itu menoleh ke belakang.
"Kenapa?!"ketus Liona
"L-lo beneran pindah kelas?"tanya siswi yang ber-nametag, Angelina Francesca.
Liona hanya berdeham menjawab pertanyaan yang diajukan Angel. Liona sangat malas berurusan dengan manusia satu ini, karena di dalam novel Angel sangat pintar memutar balikkan fakta dan seorang penjilat.
Liona merasa risih karena terus ditatap oleh penghuni kelas,"Apa liat-liat?!"ketus Liona membuat semua orang melakukan aktivitas mereka yang tertunda tadi.
Liona kembali melihat ke arah teman sebangkunya,"Kenapa, lo gak suka gue disini?"
"Iya,"jawab Leon tanpa ragu-ragu.
"Lo gak penasaran kenapa gue pindah kelas?"
"Orang kayak lo bisa ngelakuin apa aja." Leon menjawab dalam artian, Orang yang berduit kayak lo bisa ngelakuin apa aja. Apalagi cuman pindah kelas.
Leon kembali fokus dengan rumus-rumus fisika yang ada di depannya kembali mengerjakan tugas yang di berikan guru. Hari ini guru fisika tidak masuk hanya di berikan tugas latihan.
"Terserah lah... Padahal gue pindah karena akan membuktikan ucapan gue tadi malam."ucap Liona sukses membuat pergerakan tangan Leon terhenti.
"Karakter ubi gue harus bahagia pokoknya, akan gue pastiin itu!"ucap pelan Liona.
Liona memperhatikan lingkungan tempat tinggal Leon. Namun, tanpa Liona sadari pintu gerbang rumah paman Leon terbuka.
Leon keluar sambil membawa sekantong sampah yang akan dibuang di kotak sampah besar di depan rumah. Leon mengerutkan dahinya melihat seorang berdiri tepat di depan rumah pamannya.
"Siapa lo?! Maling?" Perkataan Leon menyapa indera pendengaran Liona membuat sang empu membalik badan.
Leon sedikit terkejut melihat orang di depannya,"Ngapain lo di depan rumah gue?"
"Rumah Lo? Ini?" Liona menunjuk rumah bercat warna putih itu,"Lagian ini jalan tempat umum jadi seterah gue mau dimana dan satu hal lagi mana gue tau kalo nih rumah lo."
Leon menggeleng, hari ini dia sudah sangat lelah dan tidak punya tenaga untuk meladeni si antagonis satu ini. Leon memutuskan untuk kembali masuk kedalam rumah namun tiba-tiba...
"Eh~ tunggu," Liona berjalan mendekat ke arah lawan bicaranya dan mengamati wajah Leon, "Masih aman."
"Hah?" Ucapan Liona membuat Leon bingung, Masih aman, apa yang aman?
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK DALAM NOVEL
RandomLiona Olivia Zefalika, seorang gadis berparas cantik dengan bulu mata yang lentik dan senyuman yang manis. Dia si bungsu dari tiga bersaudara yang sering jadi babu. Kejadian tak terduga terjadi setelah dia membeli semua makanan pesanan para kakakny...