35. AYAH BIOLOGIS RENATA?
Tiga hari berlalu begitu cepat. Sekarang, Liona sudah diperbolehkan pulang atau rawat jalan. Dia menatap bangunan bercat warna putih didepannya dengan sorot mata kagum, sungguh rumah yang indah. Tidak terlalu mewah tapi elegan, ada banyak tanaman hijau yang ditanam di sekitarnya menambah kesan asri dan nyaman.
"Ayo masuk."ajak Maudy sambil menuntun Liona masuk kedalam rumahnya.
Karena, ada masalah dengan ingatan Liona membuatnya tidak ingat siapa orang-orang terdekatnya dulu maka, dari itu Maudy berinisiatif untuk merawat Liona di rumahnya. Dan suaminya pun sudah mengizinkannya.
Polisi juga masih membutuhkan keterangan Liona yang hampir menjadi korban perdagangan organ tubuh manusia. Namun, sayangnya terkendala dengan ingatan Liona. Kasus ini juga menyeret nama-nama besar yang terlibat dengan bisnis ilegal ini membuat mereka harus melakukan penyelidikan dengan ekstra hati-hati dan jangan sampai menyisakan celah sekecil apapun.
Indentitas Liona sebagai korban dan saksi masih disembunyikan dari publik dengan alasan keselamatan Liona sendiri. Karena, kasus ini menyeret nama-nama orang terpandang, takutnya ada yang ingin mencelakainya.
"Liona duduk disini dulu ya? Tante ambil minum bentar."ucap Maudy sebelum meninggalkan Liona sendirian.
Liona melihat sekelilingnya, rapi dan bersih. Benar-benar rumah yang ideal, tidak berlebihan atau norak. Bahkan, peletakan perabotan diletakkan sesuai estetika.
Simpel tapi, bagus.
Dia melihat beberapa foto yang dipajang hingga atensinya terfokus pada satu foto yang berada di tengah-tengah.
"Liona lagi liat apa?"tanya Maudy sambil meletakkan nampan yang berisi jus dan beberapa buah yang sudah dipotong keatas meja.
Liona membalikkan badannya, menghadap Maudy dengan senyuman di wajahnya,"Liat foto pernikahan Tante dengan Om Arga."
Kalian ingat dengan Dokter Arga? Nah, itulah suami Maudy. Bahkan, saat pertama kali Maudy melihat Liona, saat itu dia hendak mengantarkan bekal makan siang untuk suaminya.
Maudy hanya menganggukkan kepalanya dan segera meminta Liona duduk disampingnya,"Minum dulu, pasti haus 'kan?"
Liona menghampiri Maudy dan mengambil gelas jus yang disodorkan oleh Maudy,"Makasih Tante."ucapnya dengan tulus lalu, menyesap jus itu hingga bersisa setengah.
Maudy menganggukkan kepalanya lalu berkata,"Nanti siang kita akan pergi ke tempat yang pernah Liona kunjungi sebelumnya, kamu siap?"
Liona meletakkan gelas diatas meja dan sedikit mendesah pelan. Dia tidak suka untuk melakukan itu, terakhir kali dia melakukannya dengan Sean dan berakhir dengan sakit kepala yang hebat. Namun, begitu dia tetap mengangguk mengiyakan pertanyaan Maudy.
⚘⚘⚘
Mawar mengigit kuku-kuku jarinya dengan cemas,"Bagaimana jika Edwin benar-benar ngasih tau Mas Andre? Gak, gak akan aku biarin itu terjadi."
"Jangan sampai hasil tes DNA itu jatuh ke tangan Mas Andre,Ini gak boleh terjadi." Mawar mengeram frustasi seraya mengacak-acak rambut lurusnya,"Arghh... Emang sialan lo Edwin!"
Setelah kembalinya Edwin, hidup Mawar menjadi tidak tenang. Dan sikap Edwin semakin menjadi-jadi tiap harinya, mulai dari memerasnya hingga mengancam memberi tahu Andre tentang kebenaran Renata jika, dia tidak menuruti keinginan Edwin.

KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK DALAM NOVEL
DiversosLiona Olivia Zefalika, seorang gadis berparas cantik dengan bulu mata yang lentik dan senyuman yang manis. Dia si bungsu dari tiga bersaudara yang sering jadi babu. Kejadian tak terduga terjadi setelah dia membeli semua makanan pesanan para kakakny...