29. KERUGIAN
Andre melempar semua barang yang ada di atas meja kerjanya hingga laptop berharga belasan juta itu terbelah dua. Napasnya memburu, dadanya naik turun menandakan dia sangat marah dan kesal sekarang.
Keluarga Dirgantara benar-benar memutuskan kerjasama dengan perusahaan mereka. Ini mengakibatkan mereka merugikan hampir mencapai angka triliunan dan proyek pembangunan hotel yang digadang-gadang akan rampung tahun depan terpaksa harus berhenti di tengah jalan.
Tidak ada yang berani mendekati Andre sekarang. Apalagi kemarahan Bos mereka sangat menakutkan seolah bersiap untuk membunuh orang. Para karyawan hanya bisa berdiri di depan pintu ruangan Andre tidak ada yang berani masuk kedalam dan menunggu sampai kemarahan Andre mereda.
"Aduh, ini gimana ya? Ada berkas yang harus di tanda tangani oleh Pak Andre. Mana penting banget lagi ini."keluh salah satu karyawan perempuan dengan membawa beberapa map di tangannya.
"Masuk aja."jawab temannya diakhiri kekehan kecil.
Seketika pupil matanya melebar,"Gak dulu deh, gue masih mau liat matahari besok."
Ruangan kerja Andre sudah seperti kapal pacah, semua barang berserakan dimana-mana. Dia sudah mencoba mendiskusikan masalah kerjasama ini. Namun, sayangnya keluarga Dirgantara sudah bulat dengan keputusan yang mereka buat. Mereka tidak dapat menerima pewaris tunggal keluarga mereka diperlakukan seperti itu oleh Renata.
Beruntung Alaska baru bertunangan sehingga masalah cepat terselesaikan, mereka juga tidak dapat membayangkan jika sudah ketahap pernikahan... Pasti makin ribet urusannya.
Melihat angka kerugian yang dialami membuat Andre shok setengah mati. Jelas dia sangat marah dengan kelakuan Renata yang ini tapi, mau semarah apapun dia, tidak mungkin menyakiti Anak kesayangan itu.
Namun, di satu sisi hatinya mengatakan, masalah ini tidak akan terekspos jika bukan gara-gara kelakuan anak sialan itu, Liona.
Sekali lagi Andre melupakan sesuatu yang penting dilakukan Liona. Bukankah dari masalah ini dia juga mengetahui apa yang ingin dilakukan oleh saingan bisnisnya, Johan.
⚘⚘⚘
Dokter mengecek kondisi Leon, ini sudah hari ketiga Leon berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, selama itu juga Leon belum membuka matanya alias koma.
Luka yang Leon dapatkan kali ini cukup parah dari sebelumnya. Benturan keras di kepalanya mengakibatkan ada gumpalan darah sehingga harus dioperasi.
Leon juga mengalami keretakan tulang di bagian kaki. Wajahnya yang penuh lebam sebelumnya sekarang sudah cukup mendingan dan bengkaknya juga sudah mulai menghilang.
"Siapa Nama pasien tadi?"tanya Dokter sambil mengecek kondisi Leon.
"Leon Argantara, korban kekerasan yang dilakukan oleh Pamannya sendiri, Dok."jawab Suster
Dokter itu mengangguk mengerti,"Orang tuanya, kemana?"
"Menurut keterangan Orang tuanya sudah meninggal dunia."jelas Suster itu.
Dokter sekali lagi menganggukkan kepalanya. Ini, hari pertamanya bertemu dengan Leon, karena Dokter yang biasanya menangani Leon tidak masuk hari ini.
Dia menatap wajah damai Leon dengan rasa kasihan yang amat dalam, Anak ini bahkan belum genap delapan belas tahun tapi, harus mengalami ini semua.batinya.
Dia tak habis pikir dengan orang-orang jaman sekarang, yang sangat mudah melakukan kekerasan fisik, terutama terhadap seorang Anak.
Setelah melakukan pemeriksaan Dokter itu keluar dari ruangan Leon diikuti Suster tadi untuk mengecek pasien yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK DALAM NOVEL
RandomLiona Olivia Zefalika, seorang gadis berparas cantik dengan bulu mata yang lentik dan senyuman yang manis. Dia si bungsu dari tiga bersaudara yang sering jadi babu. Kejadian tak terduga terjadi setelah dia membeli semua makanan pesanan para kakakny...