04. MAKAN MALAM
Di sebuah ruangan yang didominasi warna blackwhite terdapat seorang remaja laki-laki yang tengah rebahan di kasur empuk miliknya, dia Leon Argantara.
Tidak ada niatan untuk dia beranjak dari kasur walau hari sudah semakin mengelap bahkan untuk mengganti seragam yang masih melekat di tubuhnya saja dia sangat enggan.
Dia menatap kosong langit-langit kamarnya, hatinya tidak tenang memikirkan pembicaraan dirinya dengan Liona di taman tadi.
"Gak mau, Leon sayanggg~" Liona tersenyum lebar.
Liona memasukkan kembali ponselnya kedalam saku roknya, "Kalian udah berapa lama? Setahun? Sebulan? Atau, baru seminggu."tanya Liona santai
Leon bungkam seribu bahasa, tidak menjawab pertanyaan orang disampingnya.
Liona menatap lekat wajah Leon,"Kasian banget sih jadi lo. Udah punya pacar pintar plus cantik juga, tapi sayangnya gak boleh di publis. Eh... Ternyata si cewek malah mau tunangan dengan orang lain."
Leon mengerutkan pangkal hidungnya,"Maksud lo apa?"
"Loh, pacar lo gak ngasih tau?"tanya balik Liona dengan ekspresi terkejut dan yang ditanya malah tidak menjawab sama sekali.
"Nggak!"ucap Liona dan itu tepat sasaran, "Ckck... Pacaran macam apa kalian ini? Kok mainnya rahasia-rahasiaan bukan gelap-gelapan."
Eh.. Astagfirullah. Istighfar Liona lambe-mu kok ra ono filter e.
Liona menepuk pundak Leon — sok akrab banget_-
"It's Okey, karena gue baik hati dan tidak sombong gue akan kasih tau lo rahasia besar."ucap Liona dengan serius — seolah-olah mereka akan merampok Bank hari ini.
"Lo pasti penasaran 'kan?"sambung Liona, namun masih tidak ada sahutan dari lawan bicaranya.
"Jadi... Hari ini. Eh~ lebih tepatnya malam nanti, keluarga Aswangga dan Dirgantara akan dinner bareng di Hotel Galaksi. Tujuannya? Ya... Untuk memperkuat tali silaturahmi dengan cara mempersatukan dua keluarga. Kalo bahasa gampangnya tuh, besanan."
"Dirgantara?"beo Leon
Liona mengangguk-anggukkan kepalanya, "Iya, Dirgantara. Apa lo tau siapa yang akan menjadi tunangan cewek lo dari keluarga Dirgantara?"
Leon masih tidak menjawab, pikirannya mendadak kosong setelah mendengar kata Tunangan dan Dirgantara.
Liona berdecak kesal melihat reaksi Leon,"Udahlah... Gue mau pulang, byeee~. Capek ngomong sama lo, sama aja kayak ngomong sama patung, punya mulut tapi mendadak bisu."
Liona bangkit dari duduknya, lalu pergi meninggalkan Leon dengan pikiran berkecamuk dan perasaan campur aduk.
"Tunangan? Hotel Galaksi?"gumam Leon
⚘⚘⚘
Jari-jemari lentik Liona mengetuk pelan permukaan meja belajarnya,"Dari sekian banyak karakter cuman Kenzo yang beda jauh dari yang di deskripsikan."
Liona bersandar ke sandaran kursi yang ia duduki, memikirkan kembali plot-plot penting di dalam novel Simpel Dream,"Apa ini sisi lain Kenzo yang tidak ditulis dalam novel? Lagian... kenapa juga tuh cowok titisan kucing garong harus jadi kakak gue."
Liona mengelah napas lelah, dia kembali teringat kata-kata sistem saat pertama kali dia ber-Transmigrasi ke novel Simpel Dream ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK DALAM NOVEL
Ngẫu nhiênLiona Olivia Zefalika, seorang gadis berparas cantik dengan bulu mata yang lentik dan senyuman yang manis. Dia si bungsu dari tiga bersaudara yang sering jadi babu. Kejadian tak terduga terjadi setelah dia membeli semua makanan pesanan para kakakny...