CHAPTER 08

3.9K 248 1
                                    

08. DARI PACAR DAN TUNANGAN

Malam hari...

Liona bersandar di kursi penumpang,"Sekarang jam berapa pak?"tanya Liona kepada sang supir, Doni.

Doni melirik jam yang melekat di pergelangan tangannya,"Udah jam sembilan Non, Apa mau Pulang?"

Liona menggeleng sambil mengucek matanya yang terasa sangat berat,"Bentar lagi pak, Teman saya pasti datang nanti."

Liona sedang menunggu Leon keluar dari rumah pamannya untuk pergi melihat pesta pertunangan. Liona menurunkan kaca mobil, melambai kepada Leon yang terlihat baru saja keluar dari rumah pamannya.

Leon mengerutkan keningnya melihat Liona, dia menghampiri Liona,"Kenapa lo kesini?"

"Lo pasti mau liat pertunangan pacar lo 'kan?" Liona bertanya balik lalu melihat dari atas sampai bawah penampilan Leon,"Loh, kenapa lo gak pakek baju yang gue kasih tadi?"

Leon hanya memakai celana panjang dan hoodie. Padahal, Liona sudah membelikan setelan jas khusus untuk Leon menghadiri pesta pertunangan Renata malam ini.

Leon tidak menjawab pertanyaan dari Liona, "Udahlah, gak penting juga, ayo masuk."ajak Liona

"Aelah, kenapa lo berdiri diam di situ?" Liona membuka pintu mobil dari dalam,"Ayo masuk, biar gue anterin."

"Gak usah gue bisa pergi sendiri?"

"Emang lo tau dimana kediaman Dirgantara? Gak tau 'kan? Udah, masuk aja. Kita juga kagak bakalan nyulik lo, iya 'kan pak?"kata Liona meminta persetujuan dari sang sopir dan Doni hanya menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan anak majikannya.

"Lagian, itung-itung hemat ongkos lo."

⚘⚘⚘

Banyak tamu berdatangan menghadiri pesta pertunangan pewaris tunggal keluarga Dirgantara. Renata sudah berada di kediaman Dirgantara dengan mengenakan gaun berwarna navy, begitu cantik apalagi ditambah dengan mahkota kecil diatas kepalanya.

Renata gelisah, dia merasa tidak nyaman dan bersalah kepada kekasihnya, Leon. Renata sangat yakin jika Leon pasti sudah mendengar berita dirinya dengan Alaska.

Bagaimana nanti dia menjelaskannya? Putus saja dengan Leon. Itu tidak pernah terpikirkan oleh Renata. Dia menyukai Leon dan tidak mungkin dia ingin putus dengan pacarnya itu. Tapi, di satu sisi Renata mulai nyaman dengan perlakuan dan kehadiran Alaska.

Tok... Tok...

Renata yang tengah duduk di depan meja rias langsung menoleh melihat kearah pintu,"Masuk aja, gak di kunci."ucapnya memberi tahu.

Pintu dibuka, sosok pria tampan melangkah masuk kedalam,"Udah siap?"tanya Alaska sembari melangkahkan kakinya mendekat ke arah sang tunangan.

Renata terpaku selama dua detik, hanya dua detik, melihat penampilan Alaska memakai setelan jas yang senada dengan gaun yang dia kenakan dan hal itu membuat pesona dari seorang Alaska semakin terpancar.

Renata mengangguk,"Udah."

"Ayo,"Alaska mengulurkan tangannya dan langsung disambut oleh Renata. Mereka berdua bergandengan tangan dan turun ke bawah bersama untuk bergabung dengan para tamu undangan yang hadir.

⚘⚘⚘

"Lo mau masuk?" Liona bertanya kepada orang yang duduk di sebelahnya, "Tapi, masa lo pakai baju gini buat nghadiri pesta pertunangan pacar lo." sambung Liona macam tak sadar diri. Padahal, dia sendiri hanya memakai baju tidur berwarna pink yang berpola kelinci, tidak seperti ingin menghadiri pesta.

Leon mengalihkan pandangannya dari kaca jendela lalu menoleh ke samping,"Nggak tau."

Liona mengelah napas lalu melihat keluar banyak para penjaga yang berlalu lalang menjaga keamanan,"Gue gak akan bisa masuk ke dalam, Lo liat itu," Liona menunjuk ke arah para penjaga yang menjaga pintu masuk, Leon melihat arah yang di tunjuk Liona.

"Karena mereka akan cegat gue. Kalo lo mau masuk pasti bisa asal lo tunjukkin kartu undangannya."

"Tapi, kalo lo emang beneran gak mau masuk, kita bisa pakai cara lain buat liat acara pertunangannya."

Leon mengangkat sebelah alisnya,"Gimana?"

Liona tersenyum melihat kearah sang supir,"Pak kayak yang saya bilang tadi ya."

Doni mengangguk lalu keluar dari mobil,"Caranya gimana? Ya, kita tinggal tunggu sopir gue nelpon." Liona menjawab pertanyaan Leon.

Sekitar lima menitan ponsel Liona berdering dan Liona langsung menekan tombol jawab,"Kita liat dari sini." Liona menunjuk layar ponselnya yang tengah melakukan panggilan video.

Liona menggeser tubuhnya mendekat ke arah Leon agar Leon juga melihat dengan jelas. Tidak ada yang menarik dari pesta ini sebelum sang bintang utama turun dari tangga dengan tangan bergandengan.

"Wow... Kayak gak terpaksa tuh cewek lo."komentar Liona terus menatap layar ponselnya menampilkan Renata dan Alaska yang tengah menuruni tangga dengan senyum yang merekah, terlihat sangat bahagia.

Leon tidak menjawab dia terus fokus pada layar ponsel. Liona menoleh, melihat Leon yang sudah mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih.

Mereka berdua diam dan terus melihat layar ponsel. Serangkaian acara pertunangan terlihat jelas di layar ponsel dan yang paling menarik adalah saling bertukar cincin yang menjadi fokus Liona adalah sebuah cincin yang melingkar di jari tengah Renata.

Wah, parah sih ini, cincin dari pacar dan tunangan di pakai semua. Biar apa coba? Batin Liona

Bagaimana Liona tahu jika cincin di jari tengah Renata dari Leon? Jawabannya cukup sederhana, karena ini dijelaskan di dalam novel.

Tiba-tiba pangilan video itu hanya menampilkan bagian lantai sebelum akhirnya terputus,"Eh— kenapa ini?"

Tak lama ponsel Liona berdering kembali tapi kali ini bukan dari Doni melainkan dari orang lain,"G-gue keluar dulu." Liona keluar dari mobil untuk menjawab panggilan tadi.

Dari arah lain Leon melihat sopir pribadi Liona tadi keluar dari pintu utama dan berlari mendekat ke arah Liona.

Leon tidak dapat mendengar apa yang mereka berdua bicara. Liona membuka pintu mobil dan bicara kepada Leon,"Lo pulang dulu aja, di anterin sama sopir gue. Soalnya gue ada urusan bentar."

Liona melihat di kursi pengemudi,"Pak, anterin teman saya pulang."pinta Liona dan langsung di angguki oleh Doni.

Liona menutup kembali pintu mobil dan mobil itu melaju meninggalkan kediaman Dirgantara.

"Mau bikin masalah lagi?!" Suara berat menyapa indera pendengaran Liona membuatnya menoleh ke sumber suara.

BERSAMBUNG


TERJEBAK DALAM NOVEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang