28. KANTOR POLISI
Kenzo menggeram frustasi, ia melirik ke kaca spion mobil yang dikendarai, ada sebuah mobil yang mengikutinya dari belakang, "Sialan!"
Sudah pasti ini suruhan Papanya.
Tidak bisakah dia bebas dari pengawasan Andre untuk kali ini saja. Pikirannya sudah sangat kacau karena mimpi tadi malam dan berita penemuan jasad perempuan beberapa waktu lalu.
Kalau boleh jujur, Kenzo juga tidak ingin Liona mati, dari lubuk hatinya yang terdalam dia juga merasa bersalah.
Seharusnya, malam itu dia tidak meninggalkan Liona sendirian disana.
Seharusnya, dia langsung membawa Liona pergi.
Seharusnya, dia tidak perlu menghiraukan permintaan Renata.
Seharusnya, ini semua tidak akan terjadi. Jika Liona tidak pernah membantah perkataan Andre.
Seharusnya dan seharusnya, bukankah itu tidak akan merubah segalanya. Tidakkah Kenzo berpikir sebelum meninggalkan Liona di tempat itu?
Tidak.
Jawabannya pasti tidak. Yang dia pikirkan saat itu pastilah hanya Renata bukan Liona.
Dia memang ingin membantu. Namun, masih saja menyalahkan Liona di dalam segala situasi. Bukankah itu lucu??
Tidak membantah perkataan Andre? Apa yang di maksud Kenzo itu harus patuh di setiap perkataan Andre?
Meskipun itu, sesuatu yang diluar norma-norma yang ada di masyarakat... Ah, sudahlah Kenzo tidak akan mengerti betapa tersiksanya Liona jika harus menuruti setiap kehendak Andre.
Mimpi itu membuat Kenzo takut. Dia hanya ingin memastikan jika jasad yang ditemukan itu bukan Liona. Namun, sialnya disaat dia ingin ke kantor polisi malah diikuti oleh suruhan Andre.
Kenzo dengan kesal membelokkan mobil yang dikendarai ke sebuah toko kue yang sering dikunjungi oleh Mawar untuk mengecoh suruhan Papanya.
⚘⚘⚘
Tatapan Sean begitu kosong setelah mendengar berita itu, tangannya bergetar hebat. Kakinya terasa begitu lemas hingga dia tidak sanggup untuk berdiri.
Alaska membantu Sean berdiri,"Itu belum tentu Liona, Sean. Tenangkan dirimu."
Sama halnya dengan Sean yang dengan mudah mengetahui bahwa dia menyukai Renata dari lama. Begitupula Alaska yang tahu jika Sean menyukai Liona. Namun, yang Alaska tidak tahu kenapa Liona mengejar dirinya padahal sudah ada orang yang dengan tulus mencintainya.
Apa Liona yang tidak peka atau Sean yang tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Alaska juga tidak tahu tapi, yang pasti Sean selalu membantu Liona saat Liona mendekatinya.
"Kita harus melihatnya Alaska."ucap Sean dengan suara bergetar. Mata Sean sudah berkabut hanya dengan satu kedipan saja itu akan jatuh membasahi pipinya.
Alaska mengangguk, lalu membawa Sean menuju mobilnya. Selama perjalanan menuju kantor polisi Sean hanya duduk diam menatap keluar jendela, pikirannya mendadak kosong tidak tau harus berbuat apa. Hanya satu kata yang ada di kepalanya sekarang, Liona.
Entah mengapa Sean tiba-tiba teringat pesan yang terakhir kali Liona kirimkan padanya. Dia mengambil ponselnya dan langsung mencari kontak Liona.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK DALAM NOVEL
AléatoireLiona Olivia Zefalika, seorang gadis berparas cantik dengan bulu mata yang lentik dan senyuman yang manis. Dia si bungsu dari tiga bersaudara yang sering jadi babu. Kejadian tak terduga terjadi setelah dia membeli semua makanan pesanan para kakakny...