Chapter 01

18.2K 550 2
                                    

Suara dari roda brankar beradu dengan lantai putih koridor rumah sakit, di iringi dengan derap langkah menuntun nya menuju ruangan bersalin.

"Sayang aku mohon, kamu harus kuat demi aku dan juga anak kita." Ucap nya menggenggam erat tangan sang istri

"Aku akan sayang." Ucap lirih istri nya

Sesampai nya di ruangan bersalin, Dokter langsung mempersiapkan semua  perlengkapan bersalin. Setelah itu dokter mengecek pembukaan nya, ternyata sudah lengkap.

"Pembukaan nya sudah lengkap, nyonya ikuti intruksi dari saya, jangan mengedan sebelum bayi mengajak nyonya untuk mengedan."

Sang istri hanya mengangguk menyiakan ucapan dokter tersebut.

"Atur napas nyonya."

Dengan napas yang terengah-engah sang istri berusaha untuk membawa sang anak kedunia.

"Tarik napas nyonya, keluarkan."

"Eghhhhh, huh huh huh."

"Ayo nyonya sedikit lagi, kepala bayi nya udah keliatan." Ucap dokter

Sebagai suami siaga, dia mendampingi istrinya, menyaksikan bagaimana perjuangan sang istri yang luar biasa, menahan rasa sakit akibat kuku sang istri menancap di lengan nya, namun dia tidak mempermasalahkan itu, sakit yang dia alami tidak sebanding dengan sakit yang istri nya alami.

Sambil mengusap keringat yang bercucuran di kening istrinya, dan juga membisikkan kata-kata penenang.

"Istri ku hebat, istri ku kuat, istri ku wanita yang luar biasa, kita berjuang bersama mom, ada daddy disini, di samping mommy, mommy jangan takut dan jangan khawatir." Bisik nya

Tangan kanan nya di gunakan untuk menggenggan tangan istrinya, sedangkan tangan kiri nya di gunakan nya untuk mengusap perut istri nya.

"Nak, Cepat keluar sayang, daddy dan mommy beserta yang lain menunggu kehadiran mu, kita berjuang bersama nee, jangan sakiti mommy lebih lama sayang."

Mendengar kata manis dari suami nya, membuat nya meneteskan air mata, pasal nya dia sudah tidak kuat lagi, menahan itu sakit nya luar biasa. Tapi dia mencoba untuk melawan rasa sakit itu, demi suami dan juga anak nya.

Percobaan mengedan sekali, dua kali, gagal, percobaan mengedan ketiga akhirnya berhasil, tangis nyaring dari sang anak menghiasi ruangan bersalin itu.

Owekkkk,owekkkkkk

"Selamat tuan dan nyonya, anak kalian berjenis kelamin laki-laki, lahir dengan sehat tidak kekurangan satu apapun." Ucap dokter membantu sang istri melahirkan.

"Hikss,hiksss sayang, terima kasih telah berjuang, anak kita laki-laki sayang, pasti tampan seperti ku." Ucap nya tidak dapat membendung tangis bahagia nya.

Namun keadaan bahagia itu mendadak berubah, lantaran sang istri terkulai lemas, dan perlahan menutup mata nya.

"Sayangg." Panggil sang suami, namun tidak ada jawaban apapun dari sang istri.

"Dokterrrr, istri saya kenapa dok." Teriak nya

Para dokter beserta asisten nya, bergerak cepat memeriksa keadaan istri nya.

"Dok, istri saya baik-baik saja kan?." Tanya nya kepada dokter, namun dokter hanya diam tanpa menjawab pertanyaan nya.

Diam nya dokter membuat nya gemas, posisi yang awal nya duduk menjadi berdiri menghadap sang dokter.

"Katakan kepada saya, istri saya kenapa."

Sang dokter hanya menunduk dan menghela napas lemah.

"Tuan dengan berat hati saya sampaikan."

"Katakan cepat jangan bertele-tele seperti ini." Kesal nya

"Dengan berat hati saya sampaikan, bahwa nyonya manoban telah meninggal dunia, akibat kelelahan dalam proses persalinan tersebut, nyonya manoban meninggal 2 menit setelah anak kalian lahir kedunia."

Mendengar ucapan dari sang dokter, membuat nya shock dan tak percaya.

"Dokter pasti bohong kan? Jangan bercanda dok itu tidak lucu." Kekeh nya lalu beralih ke arah sang istri

"Sayangg, bangun jangan seperti ini, bercanda nya tidak lucu sayangg."

Suster datang membawa anak mereka karena habis di bersihkan, dia pun mengambil anak sang anak membawanya  dalam dekapan nya dan beralih ke samping sang istri.

"Lihat sayang, dia benar-benar seperti duplikatku hehe, buka matamu sayang lihat anak kita sangat tampan sayang, jangan pergi sayang hiksss, aku anak kita masih butuh kamu sayang, anak kita haus sayang, apakah kamu tidak ingin mengasihi dia sayang, itu kan yang kamu ingin kan sayang, menimang sambil mengasihi nya sayang, ini dia sudah ada di antara kita sayang hikkksss." Tangis nya pecahh

"Tzuyu kenapa kau malah pergi sayangg, aku mohon bangunn sayang buka matamu." Teriaknya histeris

Tangis sang daddy dan anak nya menjadi satu didalam ruangan persalinan tersebut. Dia bingung di satu sisi dia bahagia anak yang di tunggu nya telah lahir, tapi di satu sisi hati nya juga hancur sang pujaan hati pergi meninggalkan nya untuk selamanya.

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang