Berjalan dengan sangat kehati-hatian menuju ruangan dingin itu. Lagi dan lagi alunan dari alat dalam ruangan itu menyambut kedatangan nya.
9 bulan.
Kandungan nya sudah menginjak 9 bulan dimana sebentar lagi bayi dalam kandungan nya akan melihat dunia.
"Gwen."
"Sayangg nya mommy, apa di sana sangat indah hingga gwen masih memejamkan mata nak? Wake up baby. Mommy miss you so much." Lirih nya.
Menyentuh lengan anak nya yang terasa sangat dingin dan membawa nya lengan anak itu ke perut nya.
Dughhh
"Stttt, baby merasakan itu nak? Adik mu sangat senang jika mommy bawa kesini."
"Sebentar lagi adik akan lahir sayang, mianhe mommy baby hikss. Mianhe."
Gwen anak itu masih betah memejamkan mata nya, entah apa yang terjadi di alam bawah sadar nya, hingga membuat nya seperti ini.
Kandungan ibunya sudah 9 bulan, maka selama itu juga dia koma. Mereka sudah mencoba alternatif apapun agar membuat anak ini sadar namun tidak bisa. Hingga suatu ketika dokter sudah menyerah dan ingin melepas semua alat itu. Namun ayahnya dengan keras membantah jika anak nya akan kembali seperti sedia kala.
Jennie, sudah berada di rumah sakit karena persalinan nya akan sebentar lagi, jadi mereka sambil jaga-jaga jika jennie melahirkan bukan dalam waktu yang di prediksi oleh nya.
Karena jam besuk sudah habis, jennie meninggalkan kembali anak nya.
Menatap sendu sosok yang selalu berada di samping nya.
"Dad." Panggil nya lirih.
Merasa ada yang memanggil, dia menegakkan kepala nya. Memberikan senyum tipis.
"Ada apa hmm." Tanya nya dengan lemah lembut, sembari mengelus perut besar milik jennie.
"Hiksss."
Dengan sigap membawa jennie kedalam dekapan nya.
"Sampai kapan dad? Mama tidak sanggup melihat nya."
"Sudah, kita do'a kan saja supaya baby cepat sadar. Daddy juga sangat merindukan nya ma."
Kedua orang tua ini, saling menguatkan satu sama lain.
Di saat suasana sedang tidak baik saja, adik kecil di kandungan ibunya sangat memahami kondisi yang terjadi.
Selama masa kehamilan tidak merasakan mual seperti kehamilan nya yang pertama. Seperti tidak sedang mengandung. Mengidam pun tidak meminta yang aneh-aneh. Membuat mereka bersyukur akan itu.
"Sekarang kita fokus kepada adik dulu ya ma. Seperti nya gwen masih ingin beristirahat lebih lama." ucap lisa dengan tenang.
Jennie hanya diam mendengarkan lisa berbicara.
~
Memiliki rupa tampan dan prestasi di segala bidang membuat diri nya menjadi famous di sekolahan nya. Semakin hari dia semakin dekat dengan sosok wanita bernama lia. Sosok yang memberikan nasehat di waktu itu.
Clara..
Ya clara crush masa kecil nya itu kini kembali mendekati nya, jika giel kecil dulu mengejar nya tidak tahu malu. Kini kebalikan nya. Clara gencar-gencar nya mendekati giel. Giel memilih untuk menghindar dan menjauhi nya. Seakan melupakan janji yang di buat mereka sewaktu kecil.
"Giell."
"Giell tunggu."
Kaki nya terpaksa berhenti melangkah. Berdiam diri di tempat memasukkan kedua lengan nya ke dalam saku celana nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SISTTER
RandomDisaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita-cita yang di impikan nya sejak kecil yaitu menjadi seorang dokter. "Aku hanya orang miskin sebatang...