Tidak dapat merasakan apapun itulah yang terjadi pada nya.
Bingung dan gelisah, melihat di sekeliling nya hanya ada kaka nya dan wanita itu. Sudah melewati pemeriksaan dari dokter, semua nya aman namun perlu membutuhkan waktu untuk pulih sepenuh nya.
Dia juga sudah di pindahkan ke ruangan vvip. Tidak lagi berada di dalam ruangan yang mengerikan itu.
"Mommy mana?." tanya nya dengan suara yang serak dan pelan.
"Mama ada. Tapi untuk sekarang gwen bersama oppa dulu ya." Sahut kaka nya dengan lembut.
Anak itu hanya mengedipkan mata nya. Namun entah kenapa tiba-tiba dia menjadi menangis histeris.
"Mommy."
"Hiksss, mommy."
Giel panik melihat adik nya seperti itu. Dia bingung harus berbuat apa.
"Baby, g-gwen wae. Apa ada yang sakit? Beri tahu oppa sayang."
"Mommy."
"Mommyy hiks."
Seperti tidak merespon kaka nya berbicara, hanya menangis mencari ibunya.
"Giel, lebih baik kau susul orang tuamu. Biar gwen aku yang jaga nya." Saran lia
Efek dari koma membuat nya seperti tidak mengingat apa pun. Yang terlintas di pikiran nya adalah hanya ibu nya.
Tanpa mengatakan sepatah kata pun, dia berlalu meninggalkan ruangan adik nya.
Berlari sekencang mungkin, tidak perlu jika dirinya bertabrakan dengan orang. Yang dipikiran nya saat ini hanya adik nya saja.
Mengatur napas nya terlebih dahulu, sebelum berbicara dengan ayah nya yang berada di depan ruangan bersalin.
"Dad." Panggil nya.
Bukan nya menjawab ayah nya malah mengerutkan kening nya.
"Kenapa wajah daddy seperti itu?." Tanya nya.
"Seharusnya daddy yang bertanya ada apa dengan mu?."
"Dad, ini urgent."
Mendengar itu seketika ayah nya beranjak dari duduk nya.
"Wae, a-apa yang terjadi."
"Giel membawa kabar baik untuk daddy."
"Princess kita sudah membuka mata nya dad."
"Gwen sudah sadar."
Mndengar pernyataan dari anak nya. Membuat nya tak kuasa menahan haru.
"B-benarkah nak?." Tanya nya memastikan itu.
"Benar dad. Tapi.."
"Tapi, tapi apa?."
Giel menghela napas nya kasar.
"Sedari gwen sadar dia selalu memanggil dan mencari mama. Giel sudah beritahu jika baby dengan giel lebih dulu. Tapi seperti nya gwen tidak mau dad."
"Maka dari itu kenapa giel jadi bergegas kesini?."
"Karena gwen tadi menangis histeris, giel takut gwen kembali anfal dad."
"Bisakah mama dan daddy ke ruangan gwen dad?." Tanya nya.
"Bisa nak, kami akan usahakan untuk segera kesana."
"Gwen putri daddy. Terima kasih tuhan sudah mengembalikan anak ku." Gumam nya.
"Dad, adik kami perempuan atau laki-laki?." Tanya nya.
"Giel, seperti nya kita memang di takdirkan untuk menjaga ratu dan putri-putri nya." Sahut ayah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SISTTER
RandomDisaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita-cita yang di impikan nya sejak kecil yaitu menjadi seorang dokter. "Aku hanya orang miskin sebatang...