Tarot

514 42 0
                                    

"Kartu yang pertama... Adalah... Jeng jeng jeng! Death, omg!" Kaget esok.

"Hah? Lo bakal mati kak?" Syok shaka melihat kartu gisell dengan prihatin.

"Kartu doang. Bukan beneran" Sanggah shota.

"Eits! Death juga bukan berarti mati fisik elah! Bisa jadi kepribadian diri, akhir siklus gitu lah. Mungkin lo mau tranformasi jadi Transformer ya?" Tanya esok membuat gisell menggeplak kepala esok.

"Ringan tangan banget lo! Bisa jadi kak jijel mau berubah. Nggak terpaku sama masa lalu, misalnya berubah jadi hulk" Ucapnya lagi yang membuat gisell memukul lengan esok kencang.

"Serius lo!"

"Dua rius!"

"Dasar gadungan!"

"Kan emang!"

Gisell terdiam karen tidak bisa membalas, esok tersenyum miring penuh kemenangan.

"Terus?" Tanya shaka yang sepertinya mulai tertarik.

"Ekhem. Lanjut nggak ni jel?"

"Yang sopan itu mulut!"

"Kedua! Wheel of fortune. Di kertas ini tertulis, mewakili perubahan besar dalam hidup dan bagaimana lo mau merubahnya. Contoh nya gini, kan roda hidup selalu berputar, tergantung pada lo mau merubahnya ke arah mana. Mau terus diatas, atau terus dibawah. Lo punya hak kendali sendiri, ini keren si. Kalau kak jijel nggak jadi hulk pasti kak jijel bisa jadi tony stark" Ucap esok menjelaskan dengan jelas.

"Kenapa jadi tony stark si?" Kesal gisell

"Tony stark kan kaya, terus pinter lagi. Emang lo gamau?"

"Emang gila! Mao lah! Mantep!" Senang gisell memberikan dua jempolnya.

"Gue juga mau dong!" Pinta shaka yang jadi keseruan sendiri.

"Eh, gue dulu!" Sanggah shota yang membuat shaka menurut.

'Cih! Sama kakak lo sendiri aja aing maung!' iri bilang jel.

"Nii terakhir, the magician. Anjay, kartu lo wangi semua perasaan"

"Bacot lo, cepet ege" Sebal shaka.

"Nihh gue nggak ngada-ngada. Ini dari kertas petunjuknya, kalau arti kartunya itu dapat merubah, menciptakan, mengendalikan dunianya sendiri" Jelas esok.

"Dunia khayalan maksudnya?" Tanya shaka.

"Bukan. Yaa terserah kak jijel mau kayak gimana, semua bisa dirubah. Gitu aja, tapi harus ada pegangannya. Kayak kalau mau berubah harus buat sekitar berubah juga. Istilahnya memanfaatkan sekitar" Jelas esok lagi. Gisell angguk-angguk paham.

"Buka jasa tarot gih, kayak ahli gue liat liat si piscok ini" Ucap gisell yang balik ke atas kasur karena sudah puas bermain tarot.

"Jelas. Udah ah cape"

Yahh, penonton kecewa. Shaka cemberut saat melihat kartu tarot dirapihkan oleh esok.

"Gue?" Tanya shaka.

"Ma.les. besok aja. Yaa? Kita nonton aja bang" Ajak esok.

"Nonton apa ya? Rekom dong" Pinta gisell yang terlihat bingung.

"Narnia aja" Usul shota

"Oh, nggah ah. Bosen"

"Itu aja tuh. Yang pahlawan super, terkenal banget itu. Apa si yaa?!" Tanya esok sambil mengingat-ingat.

"Avengers?"

"Nah iya! Winni the poo" Ucap nya membuat gisell menendang esok sampai terjungkal.

"Goblok amat si sok" Omel shota yang cape sendiri sama mulut tidak jelasnya.

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang