"sumpah sho, lo nggak merasa sayang sama prestasi lo?" tanya jeran mendesah kesal lantaran shota menolak snmptn dan bilang ia akan menyerahkannya pada teman kelasnya yang lain saja. Karena katanya shota ingin masuk jurusan seni tari, cita-cita shota itu dari dulu ingin jadi pro dancer jadi wajar saja.
"yaudah si santai aja, itu pilihan shota. Nahh tinggal lo nihh banyak berdoa semoga UTBK nya lancar nanti" ucap Rangga membuat jeran berteriak gusar Sial, jika nanti jeran tidak lulus utbk juga ia pasti akan dimarahi habis-habisan.
"tapi katanya si Gisell juga nolak jalur undangan ya? Katanya dia masuk univ kesenian di jakarta, katemu lagi dong sama lo Sho" tanya Josua yang diberitahu oleh Jiana Shota mengangguk, sebenarnya bukan janjian, Shota dan Gisell saja terkejut karena mereka memilih universitas yang sama
"anjing lo, udah kuliah masih aja mau ngebucin" cibir Yana dan Hendri merasa sebal
Ada dua hal yang membuat mereka sebal karena iri. Satu, menurut mereka Shota dan Gisell sombong sampai menolak jalur undangan padahal mereka berdua sudah penuh harap untuk dapat, tapi tidak dapat Kedua, karena mereka iri Shota dan Gisell bisa melanjutkan kebucinan mereka dikampus tapi Yana dan Hendri masih juga jomblo sampai sekarang.
"iri aja jones" maki Rangga membuat Yana dan Hendri kesal.
"dua curut kemana dah Sho?" tanya Yana yang mencari keberadaan si kembar yang selalu membuntuti Shota kapanpun dimana pun.
"mereka lagi belajar lah, gimana si lo" jawab Shota membuat yana tertawa malu.
Yana lupa kalau kelas 12 sekarang sudah dalam jam bebas, alias sudah tidak ada pelajaran. Mau sekolah boleh, tidak pun juga boleh. Suka suka mereka saja. Wong mereka tinggal menunggu wisuda dan sudah dehh lulus.
"sedih banget gue, udah mau lulus"
"lah katanya mau cepet-cepet lulus" heran Rangga menatap Hendri malas.
"ya lah, abisnya gue belum nemu dimana letak masa remaja masa dimabuk asmara" kata Hendri sambil menghela nafasnya.
"laki-laki sejati adalah laki-laki yang tidak mengeluh masalah percintaan" ucap jeran sambil menunjuk ke arah langit
"yeuu bangcat, kamu kan punya cewek" balas Hendri sambil berpose patah hati menggunakan tangannya.
"sabar aja Hen, kali aja nanti di univ lo jadi cowo famous" kata Shota membuat Hendri berseru amin. Semoga dikabul ya hen, dan kamu bisa mempunyai banyak fans.
°°°°°°
"sedih banget udah nggak ada kak Gigi, kesepian" sedih Willo yang sekarang sudah naik pada bangku kelas 12.
Kemarin saat acara kelulusan kakak kelasnya itu tidak ada yang spesial, hanya kelulusan seperti biasa saja. Paling yang luar biasa itu saat Chena dan Willo dikenalkan Gisell ke kakeknya, ternyata kakek kakak kelas nya itu ada pemilik entertainment yang sempat mengguncang dunia permodelan asia. Tidak heran kenapa Gisell mempunyai aura model yang sangat pekat, dan kenapa Gisell melanjutkan studi pada bidang modeling.
"woy! Udah liat mading? Kata gue buruan liat soalnya kalian pasti bakal dapet kejutan" beritahu Shaka sambil mengangkat alisnya dan tersenyum lebar
"kenapa emangnya?" tanya Chena penasaran.
"liat aja sendiri sana, dah" Shaka berlalu meninggalkan kedua gadis yang sedang kebingungan.
Ternyata apa yang shaka beritahu tadi betulan kejutan, willo memeluk chena sedih, karena tahun ini ia tidak sekelas dengan chena. ternyata doa Shaka waktu itu dikabul, makanya anaknya keliatan seneng banget tadi. Lebay memang, tapi ini adalah hal genting bagi Willo yang terkenal selalu menempel seperti perangko dengan Chena.
"gue nggak bisa hidup tanpa lo, oh my god apa gue protes aja yaa ke ruang guru" monolog Willo yang merasa dunia sedang tidak berpihak padanya.
"nggak usah lebay luhk, btw kita juga nggak sekelas tahun ini, Gue duluan ke kelas ya bay!" pamit Rei setelah mencubit pipi kedua nya.
"lah kita sekelas cibaduyut, ips 2 anjay pinter juga gua" bangga Esok manggut-manggut merasa dirinya sangat keren saat ini.
Karena disekolah mereka kelas 12 dipilih bukan secara acak, melainkan diambil dari nilai Padahal ekspetasi Esok itu, dia bakal dapat ips 4, atau mentok-mentok ips 3, hebat juga ajaran shota sampai membuat esok masuk kelas ke dua. Waktu kelas 10 dan 11 esok tidak terlalu ambil pusing, karena sudah pasti dipilih secara acak, walau nilai esok tidak bagus-bagus banget.
"dunia ini emang nggak adil, kenapa harus sekelas sama Esok freak si?!" teriak Willo mencak mencak sendiri karena merasa lagi-lagi Esok Yasha mempunyai peluang untuk lebih dekat dengan sahabatnya.
"ngapah? Cemburu lo nggak bisa sekelas sama gua??"
Willo mendengus, ia tidak membalas pernyataan kelewat pd milik Esok Chena geleng- geleng sendiri, sepertinya memang Willo ditakdirkan untuk menjadi musuh dari si kembar komodo kesayangan kak Jijel.
"udah ah, gue masuk kelas dulu takut dapet meja paling depan atau paling belakang. Semangat ya ayang belajar taripa gue dadah" pamit Chena memberi flying kiss pada Willo dan berlari untuk memperebutkan daerah kekuasaan yang akan ia duduki setahun ini.
"tepin gue juga dong Chen!" teriak Esok berlari menyusul.
"apa Cuma gue doang yang sedih disini?!"
°°°°°°
Hari senin ini Gisell sedang bersenandung ria, ia sedang rapih-rapih dan menyemprotkan parfum pada tubuh nya. la bukan bersiap untuk kuliah, tapi untuk me time. Sudah lama kan Gisell tidak menikmati waktunya sendirian, mumpung ia juga sedang tidak ada pekerjaan apa-apa dirumah.
"mau kemana kamu?" tanya Lemil membuat Gisell mencebikkan mulutnya.
"mau keluar" balas Gisell seadanya.
"jangan sore-sore pulangnya, hati-hati" ucap Lemil lalu menghilang dari pandanganya Gisell.
Gisell menjatuhkan rahang nya, tolong bilang pada Gisell kalau ini mimpi kan? Masa ia ibu tirinya yang ketus bin ngeselin itu tiba-tiba jadi perhatian? Itu tidak ada dalam benak Gisell sama sekali, Gisell sampai merinding sendiri dibuatnya. Apa jangan-jangan Lemil sawan ya? Halusinasi? Mabuk? Kenapa tiba-tiba jadi seperti itu?
"katanya kalau tiba-tiba berubah gitu umurnya udah nggak lama lagi, jangan-jangan Lemonilo gitu kali ya?" gumam Gisell mengedikkan bahunya.
Kalau kalian tanya Gisell pergi menggunakan apa, ia sudah punya motor sendiri sekarang. Hadiah kelulusan dari kakek Sigit tersayang. Memang the power of money itu sungguh luar binasa, gisell senang sekali bisa hidup jadi horang kaya.
"coba yang mana dulu yaa?" kata Gisell yang bingung ingin manicure dan nail art dulu, atau spa dulu. Sepertinya enakan spa terlebih dahulu, baiklah tolong tunggu Gisell merawat diri dulu yaa sayang.
Setengah hari Gisell habiskan untuk perawatan seluruh badannya, kali ini ia akan mengisi perutnya yang kosong terlebih dahulu. Sedang asik jalan bahu nya tak sengaja disenggol oleh pria yang tiba-tiba berseru senang seperti mengenal Gisell
"loh Gisell!"
"siapa yaa?" tanya Gisell yang memang tidak merasa kenal pria di depannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/375139454-288-k311835.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstanding
General FictionMasuk ke dunia novel dan jadi antagonis, sudah biasa. Tapi nyangka nggak si, kalau seorang aeri harus jadi antagonis di novel bl. Ini semua berawal dari karin, sohib absurd aeri yang mendadak gabut bikin novel bl. Entah ke sialan apa yang menimpa ga...