aku aeri!

38 7 0
                                    

"Pulang juga kalian"

Ketiga bersaudara itu terkejut dengan kedatangan lemil yang tiba-tiba. Ya gimana nggak kaget, orang ini tengah malam eh tiba-tiba ada lemil berdiri di tangga dengan gaun tidur putih dan rambut nya yang digerai. Mirip setan.

"Kenapa? Mama kangen sama kita sampai kita disambut gini? Terharu tau nggak aku" Ujar gisell tersenyum penuh haru. Tentu saja bohong.

"Ya bagus lah, Ningsih jadi ada yang bantuin beresin rumah. Kalian bersyukur harus nya, sudah diberi suatu hal yang seharusnya nggak boleh kalian nikmati" Ucap lemil menatap shaka dan esok dengan tajam.

Esok dan shaka menundukkan kepalanya, mereka mengulum mulut yang terasa getir. Tubuh mereka sedikit bergetar, membayangkan lemil akan menghukum mereka karena sudah melakukan hal yang tidak semestinya.

"Suka-suka lah, ayah ini yang biayain bukan mama. Ayah aja nggak ribut, kok situ yang ribet" Sinis gisell menarik shaka dan esok untuk menjauh dari pandangan lemil.

"Ish so' banget itu si lemonilo! Anaknya pulang mah minimal disambut dengan baik kek! Kok bisa ada orang kayak dia, gue mau ngamuk nggak bisa!! Sabar, sabar, orang sabar disayang tuhan" Gisell menetralkan emosi nya.

Saking kesal nya gisell, rasanya gisell ingin menghancurkan semua benda yang ada dalam pandangannya. Jantungnya masih berpacu dua kali lipat. Entahlah jika berhadapan dengan lemil jantung nya selalu berdetak dengan sangat cepat. Mungkin memang bawaan dari sananya, kalau lemil ada musuh sejati dari gisell cahaya.

"Kalian gapapa? Mau minum?" Khawatir gisell karena kedua adik nya hanya diam saja. Minimal esok melawak kek, atau shaka yang mengomel gitu!

"Kak, jantung gue kayak mau meledak!" Adu esok memasang wajah takut.

"Duaaar!" Lanjutnya sambil memukul pundak shaka.

Shaka menggeram, "lo emang pengen banget gue hajar!!" Kesal nya langsung mencekik esok dengan gemas.

"Kak tolongin! Gue di aniaya sama kembaran sendiri. Nanti bakal ada berita, hot news seorang anak dengan tega membunuh kembarannya yang tampan dikarenakan merasa kesal" Heboh esok karena merasa sesak dengan cekikan itu.

"Udah, udah. Mending istirahat sana!! Mandi dulu tapi, lo berdua bau!" Perintah gisell mendorong si kembar untuk masuk ke dalam kamar.

'Sengaja banget lo piscok' geleng-geleng gisell karena tingkah esok yang mencairkan ketakutan milik shaka.








°°°°°°








"Jijel cantiik pulaaang! Haloo adik-adik manis ku, sambutlah kakak kalian ini! Yuhuuu, shaka? Esok?" Gisell merasa aneh. Kok kedua adik nya tidak menunjukan tanda-tanda keberadaannya.

Padahal tadi esok dan shaka merengek meminta gisell untuk cepat-cepat pulang. Gisell jadi kurang fokus selama kelas tambahan untuk snbt, karena tidak biasanya mereka merengek seperti itu pada gisell.

Gisell mengetuk pintu kamar si kembar lalu membukanya, tidak ada mereka. Gisell mendengus, mungkin kedua komodo itu sedang keluar.

Namun, saat gisell ingin masuk ke dalam kamarnya dia mendengar suara aneh dari dalam kamar lemil. Gisell menggeram, pasti lemil menyiksa kedua adik nya lagi.

Tok! Tok!

"Buka atau aku dobrak ini pintu! Esok, shaka, gue udah pulang!" Teriak gisell menarik kenop pintu dengan kasar.

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang