amor fati

70 13 4
                                        

"loh Gisell!" Seru pria yang tidak sengaja menabrak bahu Gisell dengan nada senang.

"siapa yaa?" tanya Gisell yang memang tidak merasa kenal pria di depannya.

"Theo, masa lupa si. Yang kemarin kenalan di gbk" kata Theo yang membuat Gisell mengingat kejadian itu.

Jadi waktu lagi jogging bersama Chena dan Willo, Gisell tidak sengaja kena jambret Itu adalah pengalaman Gisell pertama kali kecolongan, dan entah bagaimana Theo menangkap jambret itu, intinya barang pribadi Gisell jadi terselamatkan berkat bantuan Theo. Mereka pun berkenalan dengan Theo, si abang ganteng yang willo bilang waktu itu.

"ternyata kak Theo anak daerah sini yaa"

"iya nih, gue nggak nyangka bisa ketemu sama lo. Jodoh nggak si kita?" gurau Theo sambil terkekeh.

"ngomong-ngomong mau makan siang bareng? Atau lo udah makan siang? Mumpung ketemu gini kan" tawar Theo membuat Gisell berpikir sejenak.

la kan sedang me time, tapi sekalian saja deh untung-untung ia sekalian mau balas budi buat hari itu.

"sekarang udah sore loh, tapı boleh. Sekalian gue traktir buat pertolongan lo waktu itu" kata Gisell membuat Theo mengembangkan senyumnya karena tidak ditolak.

"padahal gue ikhlas nolongin lo, tapi rezeki nggak boleh ditolak"

"gue liat-liat lo sendiri aja, kosong?" tanya Theo dengan nada sedikit berharap.

"enggak" jawab Gisell menggeleng, membuat theo sedikit lesu.

"nggak salah lagi maksudnya, kenapa? Lo tertarik?" gurau Gisell sambil tertawa namun berubah menjadi canggung saat Theo mengangguk.

"kenapa jadi canggung si?" tanya Theo mengangkat sebelah alisnya.

"nggak nyangka aja, kita baru ketemu sekali padahal" kata Gisell yang merasa tidak masuk akal.

Karena yaa, Gisell dan orang-orang disekitarnya itu termasuk ke dalam manusia yang susah membuka hatinya. Contoh nyata adalah Shaka, walau karena punya trust issue. Gisell juga seperti itu, dia jadi agak sedikit tidak nyaman dengan Theo.

"nggak usah lo pikirin kalau risih, lagian lo itu menarik perhatian banget tau? Gue yakin banyak cowo yang sering minta nomor lo kan?" tebak Theo yang dari awal melihat Gisell sudah sedikit terpana

Karena jujur saja, waktu pertama kali melihat Gisell, Theo sedikit terkejut. Ternyata ada manusia secantik itu yang hidup disekitar Theo, rasanya Theo mau menolak tapi tidak bisa. Sebuah keberuntungan bisa menolong gadis cantik saat sedang jogging santai hari itu bagi Theo

"tapi lo beneran kosong? Gue nggak percaya, mana mungkin"

"kenapa? Emang nggak boleh gue singel?" tanya Gisell yang dibalas gelengan oleh Theo.

Mereka lanjut bercerita, ralat, Theo lanjut bercerita sedikit tentang dirinya sendiri. Katanya si untuk membangun sedikit citra baik, jadi Gisell perlu tau sedikit hal-hal baik tentang Theo.

"eh, udah sore nih kak, gue nggak boleh pulang malem sama nyokap tadi. Gue duluan yaa" pamit Gisell disela obrolan mereka. Sebenarnya Gisell agak sedikit malas, karena niat awalnya kan ia ingin menghabiskan waktunya sendiri.

"oiyaa, kalau gitu mau gue anterin?" tawar Theo membuat Gisell menolak, ia bawa si pinky, scoopy pink motor dari kakeknya.

"bareng deh, gue sekalian mau pulang juga"

Akhirnya Gisell dan Theo jalan beriringan, tidak ada obrolan. Karena Gisell sedang sibuk pada ponselnya, Theo sadar diri kok kalau Gisell sedang tidak ingin di ajak ngobrol saat ini.

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang