BUGH
Satu bogeman melayang tepat pada arsen. Mereka semua mematung karena terkejut atas perbuatan yang willo lakukan.
"MAU NGAPAIN LO BABI?!" Katanya dengan murka.
"Sabar wil, sabar! Calm down" Panik gisell menahan willo dalam rangkulannya.
"Pulang aja ayo bang arsen. Jangan bikin aku malu" Pinta chena.
"Malu? Bilang aja tabiat lo udah ketauan kan! Lo kumpul kebo sama laki-laki padahal bilangnya mau main sama temen cewek lo. Mau gue aduin ayah?" Ancam arsen menatap chena dengan bengis.
'Hellow?? Perasaan yang bermasalah keluarganya si jijel dahh bukan chena' batin gisell terheran-heran.
"Siapa yang kumpul kebo!! Lo jangan fitnah ya! Gue nggak berselera sama cewek asal lo tau!" Marah shaka.
"Alah alesan!"
"Ini gue harus goyang dombret dulu nih biar lo percaya bang??" Tanya esok sudah mau siap-siap untuk bergoyang.
Gisell menyambit esok menggunakan selendang yang ia kenakan.
"Lagi serius. Nggak tepat buat bercanda!" Omel gisell menatap esok untuk diam.
"Mulut lo emang nyampah banget! Lo nggak liat ada gue sama kakak cantik disebelah gue? Emang lo kira kak gigi anak semata wayang? Kak gigi punya adek tolol! Otak lo tuh gunain dikit, lagian om setyo udah ngasih izin ya jerk. Nggak ada guna nya lo ngamuk-ngamuk kayak orang kesurupan gini. Kendaliin kewarasan lo" Ucap willo menekan setiap kata yang ia lontarkan.
"Ini kenapa si?" Tanya shaka bisik-bisik pada esok.
"Lah lo nanya gua? Kalau gitu gue tanya siapa? Nanya capung? Gue aja kagak tau!" Jawab esok yang sama bingung nya dengan shaka.
"Chena udah gue bilang buat nggak berhubungan sama laki-laki, mau siapapun itu selain gue! Lo mau ngundang amarah gue?" Ancam arsen dengan kepala mendidih.
"Mending lo pulang deh. Nggak ada guna yaa lo ribut-ribut di depan rumah orang. Nanti kalau dikirain lo simpenan bapaknya kak jijel kan nggak lucu bang. Si chena juga disini maen sama kakak gue anjir, bukan sama babi ngepet. Lagian dia bareng bestie sehidup sematinya, dijamin aman gudang garam jaya!" Ucap esok menjelaskan dengan seksama.
Shaka dan gisell menatap esok speechless. Ini serius atau bercanda si sok?
"Masuk yuk! Ayo gausah diladenin! Ayo anak-anak masuk" Perintah gisell yang sudah menyerah untuk berfikir. Kapasitas otaknya sudah mumet duluan. Sangat sangat tidak jelas. Perasaan yang punya genre drama itu keluarga si kembar. Apa ini efek butterfly ya?
"Kok dia diem?" Tanya esok keheranan. Abis tadi ngereog kayak setan, sekarang diem aja kayak anak dongo.
"Biarin aja udah. Ayo masuk dulu, nanti cerita pelan-pelan ke gue oke?" Chena mengangguk.
Dia menyembunyikan wajah nya pada telapak tangan.
'Sial! Bajingan lu arsen, bikin gue malu aja didepan kak gigi! Awas aja lo gue aduin mbak sena kapan-kapan! Dasar orang cabul' batin chena menyumpah serapah arsen.
"Jadi?" Tanya shaka mengintrogasi chena.
"Tunggu bentar dah, gue mau nanya chen, Maaf kalau menyinggung lo. Kata lo itu abang lo kan? Tapi kok kata abang lo dia cowo lo? Jangan-jangan dia penipu lagi! Atau dia.... Itu loh.." Tanya esok hati-hati.
Chena mengangguk. Membuat mereka tambah merinding.
"Jangan cerita ke siapa-siapa ya? Janji oke! Gue malu banget. Sebenernya ini aib besar gue, gue gamau ada yang tau selain willo. Tapi kalian udah terlanjur dibikin onar sama bang arsen"
"Saudara lo incest che?" Tanya shaka to the point.
"Enggak. Dia abang tiri gue, ayah gue nikah lagi" Willo memeluk chena sedih. Air mata nya sudah mau keluar, padahal chena nya nggak lagi sedih. Dia mah lagi malu. Malu yang malu, bukan malu malu meong.
"Kayak kita yak?" Celetuk esok membuat gisell dan willo menggeleng.
"Beda konteks heloo. Jangan disamain tolong tuan esok yasha" Kata chena memperingati esok.
"Sister complex bejir. Abang lo waras chen?"
"Gue kira hidup gue udah yang paling rumit. Ini lagi muncul, lebih membingungkan lagi" Ucap shaka merasa prihatin pada nasib chena.
'Ini novel tragedi beneran anying. Si karimet bener-bener! Awas aje lu ya met! Kalau ketemu gue bogem lu! Anak baik kayak chena lo kasih hidup ketemu orang gila'
"Terus lo nggak bilang orang tua lo che?"
"Gue takut kak. Selama dia nggak aneh-aneh gue nggak berani bilang. Gue takut nya malah rusak hubungan ayah sama mama" Gisell mengelus kepala chena. Kalau diposisi ini kalian bakal gimana?
"Kalau ada apa-apa bilang ke gue aja che"
"Tenang ada willo kak. Kalau bang arsen macem-macem sama willo bakal dibogem kayak tadi. Ayah percaya banget sama willo, dia udah kayak kartu ass gue" Willo mengangguk meyakinkan.
"Jangan natap gue kayak anak terlantar deh! Biasanya juga lo natap gue garang, gue nggak butuh dikasianin. Kak gigi maaf buat yang tadi, gue nggak enak banget sumpah ganggu waktu sore tenang nya" Tak enak chena menggenggam tangan gisell.
"Its okey. Don't worry, gausah dipikirin oke cantik?" Chena mengangguk.
Mereka melanjutkan sore damai mereka seperti kejadian tadi tidak pernah terjadi. Esok menatap chena dengan mata lesu nya.
"Dibilang jangan natap gue begitu!"
"Bukan chen. Anu, itu, seblak lo ga sengaja gue injek. Liat ni kaki gue jadi ceker seblak" Beritahu esok mengangkat kaki kiri nya yang dihiasi kuah merah.
Chena menahan tawa nya, kocak banget si esok bisa bikin chena marah diwaktu yang tidak tepat seperti ini.
"Lo mau ganti atau gue jadiin kaki lo ceker beneran?"
"Iya gue ganti! Besok tapi ya chen! Duit gue udah abis buat top up epep! Besok bakso sekolah, oke?" Chena setuju dengan tawaran esok.
Lagian chena sebenarnya sudah tidak mood makan. Tapi kan sayang seblak nya masih banyak, mau nangis tapi ga jadi soalnya lagi di rumah orang.
"Che, nanti lo pulang ke rumah gue aja. Itu si babi pasti bakal ngamuk lagi tuh!" Bisik willo sambil menumbuk lengannya pada sofa.
"Iya"
"Lagian dia tau dari mana dah kita disini?" Satu pertanyaan yang membuat mereka berdua tersadar.
"Ayah pasti ini wil. Gue kan setiap ijin keluar selalu share lokasi, ck gue aduin mbak sena juga si arsen itu!"
"Aduin lah! Nanti kalau mbak sena udah selesai study nya langsung gaspol! Aduin! Pake drama dikit, biar mantep!"
Mereka berdua mengangguk dan tersenyum jahat. Siap-siap arsen.
Gisell menatap orang-orang dihadapannya. Dua orang sibuk bisik-bisik sambil ketawa tidak waras. Satu orang lagi mengepel lantai, dan satu lagi sedang menonton tv tanpa peduli pada sekitarnya.
Diam bukan berarti tenang.
Gisell tertawa dalam hati.
'Nggak pernah gue hidup seenggak jelas ini. Perasaan barusan huru hara dahh, tapi mereka udah santai aja lagi. Kalian tidak mau mengerti gue yang bingung kah?! Gue aja lagi was-was sama jalan novel, ini lagi muncul masalah diluar novel. Rasanya wakwaw sekali. Bingung mau kasian sama siapa, sama orang sekitar atau kewarasan gue' gisell meratapi nasib nya dengan nanar.
Sepertinya gisell harus siap-siap jikalau nanti kewarasannya menghilang dan berubah menjadi seperti esok yasha. Siapa lagi disini karakter paling wakwaw selain esok yasha?
![](https://img.wattpad.com/cover/375139454-288-k311835.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstanding
Ficción GeneralMasuk ke dunia novel dan jadi antagonis, sudah biasa. Tapi nyangka nggak si, kalau seorang aeri harus jadi antagonis di novel bl. Ini semua berawal dari karin, sohib absurd aeri yang mendadak gabut bikin novel bl. Entah ke sialan apa yang menimpa ga...