study tour

80 14 0
                                    

menguap menunggu shota datang menjemput mereka bertiga. Shota kemarin mengajak tiga bersaudara itu untuk berangkat bersamanya, karena sora yang akan mengantar mereka menggunakan mobil.

"Apalah guna jadi orang kaya, kalau nganter anak ke sekolah aja ogah" Cibir esok menatap rumahnya yang masih gelap.

Bahkan berbasa-basi mengangkat koper mereka saja tidak. Malah waktu itu mereka dugun-dugun saat meminta izin dari tian agar diperbolehkan ikut, walaupun sempat kena wejangan panjang terlebih dahulu untungnya di acc.

Tin!

Sora dan shota keluar dari mobil untuk membantu ketiga nya menaruh barang pada bagasi mobil. Mereka bertiga menyapa sora dengan ramah dan sopan, harus jaga image bro.

"Makasih tante udah mau jemput, Jadi ngerepotin nih" Tak enak gisell. Sora tertawa tidak mempermasalahkan, dia senang-senang saja jika membantu teman shota.

"Jangan sungkan-sungkan. Nanti jangan jauh-jauh jel dari shota, dia itu anak nya suka kesasar loh" Ledek sora. Shota menggeleng ke arah tiga saudara itu, menandakan bahwa jangan percaya.

"Waduh! Kalau gitu mah bakal kesasar bareng tan! Kak jijel mah baca maps juga tetep kesasar" Timpal esok membuat sora tertawa.

Mereka lanjut bercerita, walaupun lebih sering dengar lawakan garing dari seorang esok yasha sih.




°°°°°°




"Kenapa kalau study tour nggak jauh-jauh dari jogja sama bandung! Gue kan pengennya ke bali coy!!" Tak terima riki berteriak dalam bus.

"Pak berhenti pak, kita mau turunin anak nggak bersyukur ini dulu nih" Pinta bu nindya membuat riki tersenyum manis dan duduk dengan tenang.

"Bersyukur lo ujang jadi nya ke jogja yang jauhan dikit, dari pada ke bandung" Omel juni tapi i nya diilangin. Soalnya katanya kayak nama cewek.

"Tau lo kurang bersyukur banget rik" Sorak teman-temannya yang lain.

"Akh elah jangan keroyok gue dong! Nanti gue depresi terus bunuh diri gimana?!" Dramatis riki memasang wajah sedihnya.

"Alay" Cibir rangga membuat riki tertawa cengengesan.

"Berisik banget lo pada!" Kesal ojin merasa terganggu karena dia sedang menelepon mbak crush.

Riki dan jun dengan sengaja mengganggu aktifitas bahagia milik ojin. Enak saja dia senang-senang di depan kaum jomblo! Tidak sopan!

"Guys say hai! Gue mau buat konten nih" Pinta hendri mengangkat tongsis nya tinggi-tinggi. Yang lain mulai bergaya saat masuk ke dalam frame kamera milik hendri si yutuber.

"Ly, kemarin lo minta dicariin cowo ya sama willo?" Tanya gisell pada seberang bangku, milly menengok dengan cengiran lebar.

"Kok tau si??"

"Wah parah lu, gila pesaing nya si ojin dia anjir" Heboh aji bertepuk tangan.

"Bukan gitu ya aji cakep! Kemarin gue kalap aja, abis nya si gabin nggak maju-maju sii. Jadi gue panasin dia, gue boong kalau lagi ikut biro jodoh. Pas banget kan waktu itu ketemu sama si bocil, basa basi aja si. Tapi untung nya gara-gara itu gue jadian sama gabin!" Pamer milly dengan wajah bangga nya. Iyalah boss, jadi satu-satu nya orang yang nggak jomblo di kelas.

"Sombong amat lo! Mentang-mentang cowo lo peka, jadi nya nggak prenjon lagi. Emang si onoh noh, prenjon" Sindir hanan membuat beberapa oknum merasa disindir.

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang