esok ditembak?!

69 14 0
                                    

Gisell, willo, dan chena saling menatap dengan sengit. Ada rasa permusuhan diantara mereka bertiga.

"Uno! Yahuu!" Teriak gisell senang saat kartu nya hanya tersisa satu.

Willo tersenyum jahat, dia mengeluarkan kartu permusuhan "ngahahahah, PLUS EMPAT!" Teriak nya dengan bangga.

Chena menatap kartu nya dengan sedih "UNO GAME!! COACHELLA!!" Dengan perasaan senang chena berlari mengelilingi ruang tamu sambil ber dangdut ria.

"AAAAAHK ANYING NI PADA NI!!" Gisell merasa sangat dikhianati. Dengan berat hati dia mengambil sepuluh kartu baru, siapapun yang menciptakan permainan ini semoga harimu senin terus.

"Yeay menang!!" Teriak willo senang.

"ASIK DIJAJANIN KAK GIGI!!" Senang kedua nya sambil menunjuk nunjuk gisell.

"Ahk, iya iya. Gue jajanin, tenang aja adik-adik" Yasudah mau bagaimana lagi, kalah ya kalah. Walaupun gisell masih belum ikhlas.

"Mau beli apa emang?" Tanya gisell mengeluarkan ponsel nya.

"Seblak!" Teriak kedua nya kompak. Gisell mendelik, seblak?

"Gamau minta yang mahal?" Tanya gisell heran.

"Lohh mahal itu. Seblak di perempatan deket patung kuda, 50 ribu seporsi" Gisell menatap willo tidak percaya.

Seblak macam apa semahal itu?! Tidak masuk akal!

"Itu ada pesan antar nggak? Males ni gue kalau kesitu nya"

"Ada, makasi loh kak"

Gisell mengangguk. Awalnya gisell enggan untuk menuruti kedua nya, masalahnya seblak 50 ribu itu mahal betul. Tapi gisell ingat, dia kan holang kaya sekarang. Bye duit gisell.

"Eh kak, btw btw btw. Lo tau nggak kalau kemarin adek lo abis ditembak cowo?" Tanya willo. Gisell dan chena terkejut, gisell saja sampai melongo. Ini nggak salah?

"Cewek anjing wil! Bukan cowo!" Ralat chena menggeplak tangan willo.

Gisell menghela nafas lega, kirain.

"Hehe maap salah sebut. Adek lo si esok yasha kalandra kak, kaget nggak si?!! Walaupun dia cakep yaa, tapi satu sekolah kan tau dia tingkah nya kayak gimana" Heboh willo sambil menggebuk-menggebuk lantai.

"Kaget woy! Tapi si piscok ganteng nya mah nggak perlu dipertanyakan, urusan tengil bisa dikebelakangin" Jawab gisell merasa mengerti dengan itu.

Chena mengangguk "mana cewek nya cantik banget kak! Anak ekskul tari, tapi ditolak masa! Gue kalau jadi esok, langsung gue terima tuh wuih kapan lagi ditembak cewe cantik!" Ucap chena merasa sayang.

"Emang si esok aneh, liat aja si shaka temennya udah dimana-mana. Lah si esok disekolah temennya bisa diitung pake jari, udah mana kalau di rumah maennya sama bocil lagi" Beritahu gisell sambil geleng-geleng kepala.

"Mungkin emang dia nggak nyaman kali kak. Kalau kata website yang waktu itu gue baca, biasanya orang lawak itu suka nyimpen perasaan sendiri"

Gisell merenungi ucapan chena. Benar juga ya, apalagi esok juga jarang curhat dan nunjukin isi hati nya yang sebenarnya. Apa jangan-jangan esok yang aslinya paling terluka diantara si kembar?

"Yoo what's up bro? Ciwi-ciwi pada ngumpul lagi mau ngepet ya?" Tanya esok menaik turunkan alisnya.

"Dimana-mana itu bergosip ya, bukan ngepet" Ralat chena.

"Halo kak gisell, gue boleh minta air dingin kan?" Tanya leo menyembul dari balik tubuh esok.

"Ambil aja le. Sono ambilin" Perintah gisell pada esok.

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang