rich grandpa

23 6 2
                                    

Gisell terduduk dari tidur pulasnya, ia baru saja mendapat beberapa ingatan super duper menakjubkan.

"GILA NII SI GISELL, MASA PUNYA KAKEK KAYA DIAMBEKIN PERKARA NGGAK DATENG WAKTU TAHUN BARU" Teriak gisell menjambak rambutnya sendiri karena kesal.

Memang si, gisell merasakan perasaan kecewa, karena sang kakek dulu tidak datang setelah berjanji akan datang. Apalagi waktu itu, kakeknya berjanji sekalian merayakan ulang tahun gisell. Tapi tidak perlu marah sampai bertahun-tahun juga kan?! Itu namanya menyia-nyiakan uang berjalan. Apalagi kakek gisell dari ibu orangnya sangat royal dan baik hati. Shaka dan esok saja juga diperlakukan seperti cucu sendiri.

"GUE HARUS MENDAPATKAN HATI KAKEK!! ANJAYY UANG KUU, AKU DATAANGG"

Gisell berlari menuju kamar si kembar, ia langsung masuk tanpa mengetuk dan loncat menindihi si kembar hingga membuat kedua adiknya terkejut.

"Ah anjir kak, suka banget ganggu gue tidur!" Kesal shaka mendorong tubuh gisell untuk menjauh dari atas tubuhnya.

"Gue emang sayang banget sama lo kak, tapi gue juga bisa murka sama lo!!" Amuk esok langsung memukul lengan gisell.

"Sumpah komodo ku tersayang!! Lo nyimpen nomor kakek sigit nggak??" Tanya gisell sambil menopang dagunya menatap esok dan shaka secara bergantian.

"Nggak, kan lo ngamuk suruh apus waktu itu" Beritahu esok membuat gisell menjadi lesu.

"Kenapa? Lo akhirnya udah nggak tahan mau ketemu sama kakek hah? Gue masih kontakan, ambil aja hp gue" Jawab shaka membuat gisell langsung menjadi semangat. Gisell mengacak rambut shaka dan menciumnya, memang disaat seperti inilah seorang adik pembangkang berguna.

"Halo shaka, kenapa nak?" Tanya sigit penasaran. Shaka dan esok langsung membuka matanya, gila apa ya gisell pagi hari buta gini nelpon orang.

"Halo kakek!! Ini jijel, kakek gimana kabarnya??? Jijel kangen" Ucap gisell yang tiba-tiba menjadi sangat rindu setelah mendengar suara sigit.

Dari balik telepon, sigit menatap ponselnya tidak percaya. Tidak salah kan? Barusan yang dia dengar adalah suara milik gisell, cucu kesayangannya. Sudah lima tahun sigit tidak mendengar suara gisell, karena gisell yang melarang sigit untuk datang berkunjung semenjak kejadian itu.

"Jijel gimana kabarnya sayang? Kakek sehat. Kamu udah nggak marah sama kakek?? Maaf ya jijel waktu itu kakek nggak dateng karena tiba-tiba ada urusan bisnis" Jelas sigit membuat gisell jadi mewek dan menjatuhkan air matanya.

"Anjir kak, jangan nangis, cupcupcup" Panik esok bingung karena gisell tiba-tiba berurai air mata.

Shaka menguap dan mengelus punggung gisell, dirinya masih sangat mengantuk.

"Gapapa kak, mending bales kakek dulu. Pasti kakek juga kangen sama lo" Tenang shaka mengelus kepala gisell.

"Jijel sehat. Maafin jijel ya kakek!!..... Udah kekanakan waktu itu" Ucap gisell malah tambah berurai air mata.

'Konyol banget nii lu jel, ngapain acara kebawa perasaan si!!' batin gisell sedih karena merasakan perasaan rindu berkat ingatan-ingatan menyenangkan bersama sigit.

"Gapapa jijel, berarti kakek udah boleh kunjungin kamu kan? Hari minggu kakek kesana ya sayang, kamu tungguin" Pinta sigit membuat gisell berseru semangat.

"Kakek lagi apa? Kok masih bangun?"

"Biasa, lagi ngurusin berkas" Balas sigit membuat gisell jadi tak enak hati.

"Berarti jijel ganggu ya??"

"Gapapa kok"

"Kalau gitu jijel matiin, nanti jijel telepon lagi ya kakek!"

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang