Bab 4. Mimpi Buruk Planet Netarule

8 7 0
                                    

Di depan pintu kuil yang megah, raja Brigham yang ditemani dua pengawalnya, berdiri tegap seperti sedang menunggu kemunculan tamu mereka. Pintu yang terbuka lebar di belakangnya berwarna coklat dengan ukiran keemasan, menampilkan kemegahan yang sempurna di dalamnya.

Di belakang kesatria pengawal raja Brigham, seorang wanita dengan jubah putih ikut berdiri dengan kedua tangan bertemu di depan. Kerudung jubahnya menutupi hampir seluruh rambut hijau miliknya, termasuk telinga panjang sebagai ciri khas spesies elf.

Tak lama kemudian, seorang pria gagah perkasa dengan armor perak yang mengkilap, muncul setelah melewati tangga yang menjadi akses jalan ke dalam kuil ini. Wajahnya tampak cukup tua, namun di balik zirah yang dia kenakan, terdapat tubuh kekar yang pernah dia latih sepanjang hidupnya.

Sosok pria yang baru saja tiba itu adalah sesosok raja dari kerajaan Gainsword. Dia memiliki bekas luka di wajahnya yang tampak tua, bola mata hitamnya selalu terlihat percaya diri di setiap langkah kakinya yang tegas. Dia temani dua kesatria di belakangnya menggunakan perlengkapan perang yang lengkap.

Saat langkah kaki raja Gainsword telah membawanya mendekati raja Brigham, pria paruh baya bermahkota emas itu segera menyambut kedatangannya dengan ramah.

"Wah, sungguh kehormatan bagi saya dapat bertemu kembali dengan Anda, wahai Raja Perang," sambut raja Brigham dengan penuh kehormatan, seraya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

Dengan senyuman percaya diri, raja Gainsword yang dikenal sebagai Raja Perang itu, segera meraih tangan raja Brigham untuk berjabat tangan. "Seperti biasa, Anda masih saja terlihat sehat bugar," balas raja Gainsword.

Jika diperhatikan lebih dalam, kedua sosok raja ini memiliki perbedaan umur yang cukup jauh: raja Brigham berusia 76 tahun, sedangkan raja Gainsword berusia 51 tahun. Namun, keduanya masih terlihat bugar walaupun kerutan di wajah mereka tidak dapat dibohongi.

Sosok raja Brigham bernama Labernias vi Brigham. Dia merupakan raja keenam dalam sejarah Brigham, dan juga sosok ayah dari Luviana.

Sementara raja Gainsword, bernama Ernest Warmouth. Dia memiliki rekam jejak perang yang mengerikan dalam sejarah umat manusia. Semasa mudanya, dia sangat haus akan kekuatan, dan menghabiskan waktu hanya untuk berlatih dan beperang. Tak heran, dia memiliki gelar Raja Perang dan disegani oleh siapapun.

Keduanya saling berjabat tangan cukup lama. Mereka saling menatap dengan penuh kehormatan, dalam kebijaksanaan yang tepancar jelas dari setiap gerakan mereka.

"Raja Perang, terima kasih sudah menjawab permohonan saya. Mohon maaf, dengan berat hati saya kembali merepotkan Anda dalam situasi tegang ini," kata Labernias sang raja Brigham dengan nada seolah penuh penyesalan.

"Hahaha. Raja Brigham, saya sangat menghargai perjanjian. Seorang kesatria sejati tidak akan mengingkari janji meski harus mati. Apalagi, saat ini ancaman yang datang bukan sekedar melibatkan wilayah, tapi sesuatu yang harus kita jaga sepenuh jiwa dan raga."

Raja Brigham mengangguk sebagai respons setuju. Kemudian dia membalas, "Ya. Kuil ini menjadi saksi atas keagungan sang penyelamat kita. Dengan melindungi berkah-Nya, semoga kita senantiasa diberikan pertolongan dan keselamatan."

Setelah raja Brigham selesai mengucap, seorang pria mengenakan kostum dari kain sutra muncul menghampiri mereka. Dia kemudian menunduk di hadapan mereka, seraya memperkenalkan diri sebagai utusan dari kerajaan Lunana.

Setelah pria yang tampak jauh lebih muda itu memperkenalkan diri, sang Raja Brigham sedikit bergerak ke samping dan menunjuk dengan sikap hormat ke arah wanita elf di belakangnya.

World Destruction I : Initium ViaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang