Di tengah keheningan yang sesaat, Jelena merasa heran melihat Nameless dan Violatte yang tiba-tiba terdiam dengan wajah terkejut. Seraya memiringkan kepala dan menggerakan tangan, Jelena bertanya pada mereka, "Hei, kalian kenapa? Oh, apa kalian terkejut mendengar Nona Violet yang menemani Nona Eliza?"
Meskipun suara Jelena terdengar begitu lembut nan merdu, namun ucapannya berhasil membangunkan Nameless dari lamunannya. "Ah, maaf, aku hanya sedikit melamun. Nona Shion adalah sosok wanita yang memiliki pengaruh besar di dunia kami. Saya hanya tidak menyangka, sosok hebat seperti beliau ternyata turut andil dalam sejarah dunia ini."
"Hmm~ Bukannya itu sudah jelas?" tanya Jelena seraya tangan kanannya menopang dagu. "Aku tidak tahu seperti apa Nona Violet di dunia kalian. Tapi, saat dia datang ke dunia ini, dia sangat menawan dan memiliki rasa keadilan yang tinggi. Dia rela mengotori tangannya dan hanya mengikuti keinginan Nona Eliza."
Dalam batin Nameless, semua yang diucapkan Jelena sesuai dengan sikap Shion terhadap Eliza. Sosok Iblis Jenius itu ibarat sebuah pedang tajam yang selalu siaga melindungi Eliza. Saking dekatnya dia dengan Eliza, Shion bahkan lebih memilih mendengarkan perintah Eliza daripada Raja Iblis pertama di masa lalu.
Namun, point utama dari ucapan Nameless sebelumnya adalah dia merasa heran mendengar sosok hebat seperti Shion ikut terlibat dalam penciptaan sejarah di dunia ini bersama Eliza.
Di dunia iblis, Shion dikenal luas sebagai Jenderal Bijaksana dan memiliki kepribadian yang tenang. Akan tetapi, di balik kesempurnaannya itu, Shion memiliki sisi gelap yang menakutkan, di mana dia tidak memiliki rasa simpati terhadap siapapun yang tidak menghasilkan keuntungan baginya.
Sedangkan di dunia ini, sosok Shion dikenal dengan nama yang terukir indah sebagai salah satu penyelamat. Dia, bersama Eliza, menciptakan sebuah negara yang pada zamannya disebut-sebut sebagai perwujudan dari harmoni dan kesempurnaan. Negara itu begitu ideal, seperti dongeng yang menjadi nyata, di mana keadilan dan kesejahteraan merata, yakni Kekaisaran Lazion.
Nameless merasa tidak mengerti, bagaimana mungkin kedua sosok tersebut justru rela bergerak demi melindungi dunia ini di masa lalu. Apa yang membuat mereka terlihat begitu bertolak belakang dengan sikap mereka yang biasa? Eliza yang biasanya memusnahkan segala sesuatu tanpa ragu demi ambisinya, dan Shion yang tak pernah mempedulikan nasib orang lain.
Di saat Nameless tengah merenung kembali, Violatte tiba-tiba ikut bersuara seolah mewakili apa yang sedang Nameless pikirkan. "Aku bukannya menjelekan Nona Shion, lagi pula dia lebih kuat daripada aku, tapi kalau dipikir-dipikir ... agak janggal juga yaa dia mau bergerak demi dunia ini."
Jelena seketika merasa terkejut mendengar hal itu. Bagaiamanapun juga, ucapan Violatte terdengar seperti sedang meremehkan nasib dunia ini di masa lalu, dan malah meragukan perjuangan Shion yang Jelena kenal memiliki rasa keadilan yang tinggi.
Namun, Jelena tidak berniat untuk mempermasalahkannya. Dia berpikir dewasa dengan tidak mengomentari pandangan subjektif Violatte. Terlebih, dia sendiri tidak terlalu mengenal sifat Shion lebih dalam.
"Entah, aku tidak tahu apa-apa soal itu," balas Jelena dengan sebuah senyuman. "Memangnya bagaimana sosok Nona Violet di dunia kalian? Dari ucapan kamu, sepertinya dia punya sifat egois yang tidak peduli nasib dunia lain, ya?"
Seraya memainkan rambut yang dikuncir, Violatte menjawab, "Yah, dikatakan salah juga tidak benar sih. Dia itu keturunan ras Malebolgia yang setiap generasinya selalu jadi tangan kanan Raja Iblis. Apalagi, dia Infernal Dominium peringkat pertama. Dan sekalipun Infernal Dominium lain bersatu untuk membunuhnya, pasti engga bakal ada yang sanggup."
KAMU SEDANG MEMBACA
World Destruction I : Initium Viae
FantasiaAlam semesta adalah panggung sandiwara dari segala penciptaan. Segala sesuatunya saling terhubung membentuk sebuah harmoni yang seimbang. Namun, seiring berjalannya waktu, realitas terus terjatuh ke dalam simfoni yang salah. Para Dimensional Being...