Nameless menatap sosok Eliza dengan ekspresi terkejut yang luar biasa. Sementara Violatte, yang baru saja menyadari nama yang disebut oleh Nameless, segera mengikuti tatapan Nameless dengan mata terbelalak penuh ketidakpercayaan.
Pertemuan tak terduga ini sangatlah langka, bahkan hampir mustahil untuk terjadi. Selama mereka melintasi antar dunia, mereka tidak pernah secara kebetulan bertemu dengan Eliza di dunia manapun.
Alam semesta memiliki dunia yang tak terhitung jumlahnya. Meskipun mereka memiliki tujuan yang sama—untuk mencari petunjuk tentang kebenaran yang diingikan oleh Eliza—Namun, dunia yang mereka tuju selalu berbeda. Eliza selalu bergerak dengan arah dan tujuan yang sulit untuk diprediksi.
Kini, kesempatan langka tersembut telah menjadi kenyataan di dunia ini. Seperti sepuluh pasang dadu yang menghasilkan angka yang sama, pertemuan ini sangat langka dan hampir tidak mungkin terjadi.
Nameless masih terdiam dalam keterkejutan yang luar biasa. Ini memang hal baik bagi dia karena dapat bertemu dengan Eliza setelah sekian lama berpisah. Namun, ada suatu hal yang justru membuatnya merasa heran, selain pertemuan tidak sengaja ini.
Sejak Nameless dan Violatte tiba di dunia ini, mereka sama sekali tidak merasakan kehadiran Eliza. Bahkan hingga saat ini, tidak ada petunjuk atau indikasi keberadaan Eliza yang dapat mereka rasakan. Oleh karena itu, Nameless sangat terkejut dapat bertemu Eliza tanpa adanya tanda-tanda.
Nameless tahu betul eksistensi dan kekuatan Eliza sangat mengerikan. Kehadirannya mampu menekan makhluk apa pun dalam skala yang luas seolah tak terbatas. Terlebih lagi, ketika Eliza menggunakan kekuatannya, daya sihir yang dihasilkannya akan terasa sangat intens, jauh melampaui apa pun yang mereka kenal.
Namun, kali ini, Eliza justru tampak berbeda dari biasanya. Eksistensi dan daya sihir Eliza sangat kecil seperti makhluk lemah pada umumnya. Tidak ada jejak kekuatan besar yang biasanya menyertai kehadirannya.
Meski begitu, di balik itu semua, ada satu hal lain yang membuat Nameless merasa heran. Sebuah kecurigaan yang membuatnya merasa takut seolah telah melakukan suatu kesalahan, yaitu tindakan Eliza yang tiba-tiba menyerang mereka.
Ketika Nameless tengah melamun memikirkan hal itu, seketika dia dikejutkan dengan Eliza yang tiba-tiba telah berada di hadapannya.
Lantas dengan sedikit adanya rasa panik, Nameless segera berlutut di hadapan Eliza untuk memberikan penghormatan. Violatte pun mengikutinya dari belakang.
"Sudah lama tidak bertemu, Nyonya Eliza," sambut Nameless dan Violatte secara bersamaan dengan penuh hormat dan ketulusan.
Meski kedua bawahannya menyabut dengan rasa hormat, Eliza justru terlihat biasa saja. Eskpresinya masih tetap dingin, seolah tidak memiliki perasaan dalam pertemuan ini.
Tak lama kemudian, Nameless kembali melanjutkan dengan nada hormat. "Bagaimana kabar Anda, Nyonya Eliza? Saya tidak menduga akan bertemu Anda di tempat ini. Takdir memang sulit untuk diprediksi, ya."
Untuk pertama kalinya, Eliza mulai bersuara dengan nada datar sebagai ciri khasnya. "Kenapa kalian di sini?"
"Kami sedang menjalankan perintah dari Nyonya Lustia," jelas Nameless masih dalam posisi berlutut. "Beliau menginginkan kami untuk menemukan petunjuk lebih dalam tentang Dewa Calestia yang menjadi sosok "Tuhan" di dunia ini."
"Lalu?" tanya kembali Eliza dengan sedikit alis mata terangkat. Tampaknya dia menginginkan penjelasan lebih rinci alasan mereka ada di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
World Destruction I : Initium Viae
FantasyAlam semesta adalah panggung sandiwara dari segala penciptaan. Segala sesuatunya saling terhubung membentuk sebuah harmoni yang seimbang. Namun, seiring berjalannya waktu, realitas terus terjatuh ke dalam simfoni yang salah. Para Dimensional Being...