Aku membeku dek kehangatan itu telah terusir; maka dingin mengambil alih sehingga berkuasa menyumpahkan hukuman kaku ke atas seluruh hatiku.
Biarlah beku supaya ia kekal bentuknya; tak perlu mencair dan mengalir seperti air yang tiadalah tetap pendiriannya -- akur dengan luaran.
Berikan ia masa menjadi satu pepejal yang tak punya kesesuaian mengubah bentuknya mengikut satu bekas; ia mahu tampil keras meski tak pantas.
Sedangkan cuaca mengikuti musim dan manusia masih terus hidup; izinkan hati berubah sebentar sehingga anginnya pulih kembali -- mencair.
Maaf andai tidak suka, nyaman dan hangat dalam hati juga punya musimnya. Kau sudah terlambat, telah terlewat. Maka tenang; hadapilah musim dinginku
YOU ARE READING
Debu yang Terconteng
PoetryHanya kata-kata usang yang bila-bila masa boleh ditiup terbang lantas hilang. Barangkali bisa menebal namun mana mungkin kekal, satu masa debu ini akan tertanggal. Debu-debu yang tak dipeduli, meski terlihat kotor namun masih suci; berbanding hatiku...