Sepertinya aku sudah mampu berjalan sendirian dalam kegelapan ini tanpa rasa terasing atau kekok. Maka usahlah kau datang ke sisi aku dan jalan beriringan.
Harapan yang aku nyalakan dulu, sudahpun padam. Untai sumbunya telah terlalu pendek untuk dinyalakan semula. Sungguh, aku dah dibiasakan gelita tanpa cahaya. Hal ini memberi kuasa kepada aku untuk merasai sendiri penglihatan dalam suasana buta perhatianmu.
Aku sudah putus harap, tapi aku tak apa-apa begini. Terima kasih atas jualanmu yang mahal dan bikin aku berasa miskin. Aku sudah tidak mahu jadi pemilik barang yang mahal.
Aku belajar jadi orang kaya tanpa perlu ada sesuatu yang ku anggap mewah, yakni hatimu.
YOU ARE READING
Debu yang Terconteng
PoetryHanya kata-kata usang yang bila-bila masa boleh ditiup terbang lantas hilang. Barangkali bisa menebal namun mana mungkin kekal, satu masa debu ini akan tertanggal. Debu-debu yang tak dipeduli, meski terlihat kotor namun masih suci; berbanding hatiku...