Menulis itu candu aku
Satu ketagihan tak tertanggungMenulis itu kekasih aku
Satu kecintaan tak terbendungMenulis itu sendiri aku
Campuran jasad dan nyawa
Minda dicurah menjadi tinta
Menikam kertas di hujung penaMeski aku
Dan menulis itu satu
Hilang aku, biarlah aksaranya
Masih lagi dibacaTulisan aku ini
Satu cerminan hati
Maka kenalilah bait-bait kata
Sebelum tertanya aku ini bagaimanaMenulis itu tangan aku
Buat mencapai hati kamu
Menggenggam dasar kalbu
Mencuit sisa-sisa rindu
YOU ARE READING
Debu yang Terconteng
PoesíaHanya kata-kata usang yang bila-bila masa boleh ditiup terbang lantas hilang. Barangkali bisa menebal namun mana mungkin kekal, satu masa debu ini akan tertanggal. Debu-debu yang tak dipeduli, meski terlihat kotor namun masih suci; berbanding hatiku...