Aku menimbang
Dengan neraca bimbang.Kiriku bebannya tuntutan
Kananku beratnya kewajipanKhuatir yang mana lebih
Risau yang mana tersisihDalam leka ku berlaku adil
Ada yang dibiar terpencilSecubit aku terlajak sayang
Sedikit aku terlanjur curangRasa rumit tika hendak memilih
Lebih sulit tatkala ingin dipilihSangsi
Mahu berhenti
Atau teruskan lagiKalau berhenti, sampai bila?
Jika teruskan lagi, ke mana?Manusia itu sering keliru
Jiwanya berbelang ingin tahu
YOU ARE READING
Debu yang Terconteng
PoesíaHanya kata-kata usang yang bila-bila masa boleh ditiup terbang lantas hilang. Barangkali bisa menebal namun mana mungkin kekal, satu masa debu ini akan tertanggal. Debu-debu yang tak dipeduli, meski terlihat kotor namun masih suci; berbanding hatiku...