Kau sering buatku jerit tanpa suara
Kau sering biarku tangis tanpa air mata
Kau sering jadikanku lihat tanpa cahaya
Kau sering sebabkanku dengar tanpa ceritaSeluruh deriaku punah dan gagal
Segala kenangan aku masih tertinggal
Apa yang ada cuma bait-bait kesal
Yang masih belum mampu tertanggalMelukai aku, sakitnya tidaklah perit
Melupai kamu, deritanya bukan sedikit
Rasa untuk kita telah tiada, biar sekelumit
Hilang semua, tak berbaki walau secubitSelamat jalan kenangan
Bersemadilah di pusara
Selamat tinggal harapan
Moga bisa tumbuh semula (?)
YOU ARE READING
Debu yang Terconteng
PoesíaHanya kata-kata usang yang bila-bila masa boleh ditiup terbang lantas hilang. Barangkali bisa menebal namun mana mungkin kekal, satu masa debu ini akan tertanggal. Debu-debu yang tak dipeduli, meski terlihat kotor namun masih suci; berbanding hatiku...