Tidakkah kau gerun seandainya suatu ketika nanti, anak gadismu bakal menjadi mangsa kepada lelaki sepertimu? Namun kemudian aku tersedar, apakah dulu bapaku pernah seperti itu lantas aku yang terpaksa menanggungnya?
Aku harap bakal anak gadismu tidak perlu merasai apa yang kau pernah kirimkan kepadaku. Semoga juga anak gadisku lebih waspada dengan jejaka, dan tak culas seperti bondanya.
Mungkin bukan salah sesiapa. Maka bila aku punya anak gadis sendiri, aku arif tentang apa yang dia perlu waspada selalu. Bondaku tak pernah mengakarkannya kepadaku, malah aku tidak jugak pernah mengadukan tentang ketika aku mengasihimu, tentang bila aku mengerti kedudukanku, tentang aku menghidu bau tipumu dan tentang sembilu yang menoreh tatkala aku tekad menjauhkan diri.
Usai tua nanti, aku akan lebih menjaga; semua yang aku punya.
YOU ARE READING
Debu yang Terconteng
PuisiHanya kata-kata usang yang bila-bila masa boleh ditiup terbang lantas hilang. Barangkali bisa menebal namun mana mungkin kekal, satu masa debu ini akan tertanggal. Debu-debu yang tak dipeduli, meski terlihat kotor namun masih suci; berbanding hatiku...