Bintang tidak henti-hentinya melirik ponsel yang ia taruh di mejanya. Beberapa kali ia mengirimkan chat pada Oliv dan bertanya dia sudah sampai mana, mengingat lima menit lagi bel masuk akan berbunyi, namun belum juga ada balasan dari Oliv.
Ia terus menghentak-hentakkan kaki tanda panik sambil sesekali melirik ke arah jendela. Di jam pelajaran pertama, guru mereka sudah menjanjikan akan mengadakan ulangan. Dan parahnya hasil dai ulangan ini akan berpengaruh pada nilai raport mereka nantinya.
Olivia G: Mtr gue mogok Bin. Lg di bengkel. tp bntr lg nympe
Bintang membaca chat yang masuk dan langsung mendecakkan lidah.
Dasar, sempet-sempetnya mogok, Batinnya.
Baru saja Bintang akan membalas chatnya, terdengar suara gemuruh dari siswa yang lari terbirit-birit dari luar kelas karena mendapati Pak Sentot yang berjalan menuju kelas mereka.
Seketika kelas langsung hening begitu saja saat Pak Sentot mendaratkan bokong di kursi guru sambil berdehem.
"Anak-anak.. berhubung saya.." belum selesai Pak Sentot berbicara, beberapa siswa sudah berbisik "yes" beberapa kali.
"Berhubung saya ada kepentingan mendadak hari ini, jadi ulangan diundur jadi minggu depan" Jelasnya sambil kembali beranjak dan langsung meninggalkan siswa yang langsung bisa bernafas lega.
Terdengar sorak sorai di dalam kelas itu, beberapa siswa bahkan merespon dengan berlebihan sampai berlutut di lantai dan menunjuk-nunjuk ke atas seakan baru saja mencetak gol di lapangan hijau, ada yang mengadahkan tangannya ke atas dan hal lain yang menurut Bintang cukup berlebihan.
Sebenarnya ada rasa kecewa di dalam diri Bintang, ia tidak sesenang teman-temannya saat ini. bagaimana tidak, ia sudah mempelajari materi semalam suntuk dan ujung-ujungnya ulangan ini malah diundur begitu saja.
Itu artinya dia harus belajar lagi minggu depan, tapi di sisi lain Bintang lega saat Pak Sentot mengumumkan ulangannya diundur, setidaknya nasib Oliv terselamatkan kali ini.
Oliv? Tadi dia bilang sebentar lagi tiba tapi sampai sekarang gadis itu belum menampakkan batang hidungnya.
Bintang Alessandra: LIV LU SEKOLAH APA MUDIK SI??
Bintang mencoba mengirimkan chat pada Oliv dan langsung menaruh ponsel ke dalam sakunya.
Sementara di tempat berbeda, Oliv sedang menyesap kopi susunya di sebuah warung kopi di samping sekolah. Di sebelahnya Jevin sedang duduk-duduk sambil memakan pisang goreng.
Tadi saat Oliv berada beberapa meter dari gerbang sekolah, ia melihat beberapa siswa yang sudah tidak diberi izin untuk masuk karena waktu sudah menunjukkan lewat dari pukul tujuh.
Oliv sengaja tidak berhenti bersama-sama teman-temannya yang bernasib sama karena ia tidak mau jika wajahnya terdekteksi oleh guru yang bertugas dan namanya harus dicatat sebagai siswa yang terlambat.
Persis saat Oliv akan menstarter motornya, seseorang memberhentikan motor persis di sebelah Oliv. Oliv langsung menengok saat menyadari bahwa motor itu telah menghalangi jalannya saat hendak memutar balik.
Betapa terkejutnya saat Oliv melihat sepasang mata cokelat itu, rupanya teman satu bandnya itu sama-sama terlambat dan pasti Jevin memiliki pemikiran yang sama dengan Oliv. Sehingga saat Oliv berniat melipir ke warung kopi, Jevin malah mengikuti di belakang.
"Liv, sabtu latihan ya! Awas lu kalo telat" Jevin mengingatkan Oliv, karena Olivlah yang sering datang terlambat jika sudah menyangkut urusan kumpul ekskul.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOM
Teen FictionBerawal dari kesamaan nasib, sama-sama sering menjadi sasaran empuk saat OSPEK SMA akhirnya hubungan Bintang, Oliv dan Moza yang dulunya tidak mengenal satu sama lain kini terikat dalam satu tali persahabatan yang erat. Ditambah kehadiran dua cowok...