Merasa bosan, akhirnya Valdo memilih pergi ke kantin daripada kembali ke tempat dimana teman sekelasnya berkumpul. Kali ini kantin menjadi surga baginya, sebab tempat itu tidak banyak dikunjungi oleh siswa-siswi yang justru sedang asyik dengan acara di tengah lapangan itu.
Ia memilih tempat duduk di paling pojok untuk disinggahi, ditemani sepiring pempek palembang dan es teh manis segar, Valdo menikmati momennya kali ini.
Tapi baru saja Valdo akan melahap makanannya, sesuatu langsung mengganggunya. Suara teriakan dan tertawa seketika berubah menjadi suara rintihan dari seorang perempuan.
Valdo langsung menaruh sendoknya di atas piring, ia hendak beranjak ke sumber suara dan di saat yang bersamaan ia melihat seseorang berlari ke bagian ujung kantin yang lain untuk mengecek hal yang sama.
Valdo langsung mengurungkan niatnya saat ia tau sudah ada orang yang menangani gadis malang yang entah siapa, tapi sepertinya Valdo tidak asing dengan suara rintihannya tadi.
"Nu, sini! lu bisa nanganin yang keseleo kan?" Teriak seseorang yang tadi menghampiri gadis yang sepertinya terjatuh di dekat tangga kecil itu.
Lagi-lagi mata Valdo melirik ke arah seseorang yang menuntun Moza yang sedang mengaduh kesakitan. Alis Valdo langsung terangkat saat mengetahui gadis yang jatuh itu adalah Moza. Meski ia tidak heran karena kelakuan Moza memang terkadang seperti orang yang sedang kerasukan siluman macan.
Tapi yang membuat Valdo terkejut dan hampir tersedak adalah saat Keanu yang ternyata sedang sama-sama berada di kantin berjalan dengan gusar menghampiri Moza yang duduk di salah satu bangku.
Tentang Keanu, Valdo sudah tau semuanya karena Jevin pernah memintanya untuk mendengarkan curhatan adiknya itu. Meski Valdo awalnya menolak karena Jevin meminta didengarkan curhatnya saat waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.
Dengan sigap Valdo langsung merogoh saku seragam untuk mengambil ponselnya dan langsung mengirimkan chat pada Jevin.
Valdo Attala: Woi Tomingse!
Valdo Attala: JEVIN?
Valdo Attala: Anjing kebiasaan di read doang. Ydh ga gue ksh tai
Valdo Attala: *tau. fak
JevinAW: Apaansi heboh bgt kayak topeng monyet.
Valdo Attala: Sini ke kantin buru
JevinAW: ogah paling suruh bayarin kayak wkt itu.
Valdo Attala: Cih orang tentang Moza. kesandung noh dia
Saat itu juga Valdo melihat chat terakhirnya hanya di baca oleh Jevin. Ia yakin adiknya pasti sedang ngibrit menuju kantin.
Setelah makanan dan minumannya ludes, Valdo langsung berjalan santai ke luar kantin, itu artinya dia harus melewati Moza yang masih duduk di bangku lengkap dengan Keanu yang berjongkok di hadapan Moza.
"Za! Gws Za!" Ujar Valdo singkat sambil mengangkat tangannya sejajar dengan dada.
"Dih Kak Valdo ngapain disini?" Tanya Moza heran sambil meringis saat Keanu melakukan sesuatu pada pergelangan kakinya.
"Abis macul" Celetuk Valdo sambil melengos.
"Serah deh. Mantan ketua osis mah bebas" Balas Moza tak acuh.
Langkah kaki Valdo membawanya menuju lapangan lagi, bukan untuk menonton acara itu, melainkan menonton orang di balik acara itu. Setidaknya di lapangan ia bisa melihat Bintang dari kejuahan. Lebih bagus lagi saat Valdo bisa memotret Bintang secara diam-diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOM
Teen FictionBerawal dari kesamaan nasib, sama-sama sering menjadi sasaran empuk saat OSPEK SMA akhirnya hubungan Bintang, Oliv dan Moza yang dulunya tidak mengenal satu sama lain kini terikat dalam satu tali persahabatan yang erat. Ditambah kehadiran dua cowok...