Chapter 54

1.3K 131 1
                                    


"Bintang!" Oliv menyenggol bahu Bintang saat mereka melewati koridor kelas.

Bintang menengok dan menaikkan alisnya, "Ha?" Wajahnya terliat polos.

"Ada belek."

"......" "Oliv ih bikin tengsin!" Protes Bintang yang langsung mencolek bagian ujung matanya.

Oliv malah balas bersungut, daripada tiba-tiba Valdo melihatnya dengan tampang Bintang yang seperti itu.

Langkah mereka tertuju pada ruangan Perpustakaan yang terletak di pojok gedung, tempat yang jarang di lalui siswa-siswi sehingga suananya cukup hening. Seperti biasa Bintang dan Oliv punya tujuan masing-masing ke tempat itu.

Bintang menelusuri rak-rak tinggi di perpustakaan, mencari bahan bacaan kali ini tentang Biologi, maklumlah cita-citanya dari dulu memang ingin menjadi dokter. Sementara Oliv, baru masuk perpustakaanpun dia langsung menyambar majalah sekolah untuk menutupi wajahnya saat tertidur nanti.

Melihat Oliv yang sudah duduk di bangku pojok, Bintang langsung bergabung dan duduk di sampingnya. Tanpa berbicara apapun pada Oliv, Bintang seakan sudah hapal dengan tabiat sahabatnya ini.

Membaca bab tentang anatomi manusia, Bintang langsung teringat Moza yang selalu protes karena menjadi orang terpendek di antara mereka. Berbicara soal Moza, akhir-akhir ini Moza memang terlihat aneh, tidak seriang biasanya di mata Bintang, tidak se-annoying biasanya di mata Oliv.

Bintang menepuk pundak Oliv, beruntung yang ditepuk langsung menyahut, itu artinya Oliv baru on the way menuju alam bawah sadarnya dan Bintang dengan amat sangat tepat membuatnya terbangun.

"Oliv, Moza kenapa deh? Aneh gitu akhir-akhir ini" Bintang membuka pembicaraan. Setelah Moza menolak untuk diajak ke kantin dan pulang bareng, saat itu juga mereka bertiga jadi jarang bertemu. Moza bilang ia masih belum mau menceritakan semuanya karena semua masalah masih abu-abu.

"Gue sih curiga Moza sama Jevin lagi berantem," Jawab Oliv enteng tanpa mengalihkan majalah dari depan wajahnya.

Bintang menghembuskan nafas sambil melirik ke arah Oliv, "Sayang ya, padahal mereka cocok banget. Gue sampe envy kalo liat mereka. Lucu aja git—...." Bintang tiba-tiba berhenti bersuara. Headline news di sampul depan majalah sekolah hampir membuat nafas Bintang tercekat.

Berita tentang Jevin dan Suci berpacaran. Bintang langsung menarik dengan kasar majalah itu dan langsung membuka halaman yang berisi artikel tentang mereka. Sekurang update itukah dirinya sampai ia baru tau berita burung ini.

Oliv yang berniat protes seketika langsung terdiam saat jari telunjuk Bintang tertempel di depan bibirnya, seakan gadis itu sedang fokus membaca berita yang terlihat sangat penting.

Mata Oliv hampir menggelinding membaca judul artikelnya. Sempat ragu tentang Jevin mana yang dimaksud, tapi setelah menyadari bahwa pemilik nama Jevin di sekolah ini hanya satu orang, yaitu teman bandnya sendiri.

Terpampang foto Jevin dan Suci yang bergandengan tangan di dekat parkiran. Dilihat dari suasana sekeliling, sepertinya foto ini diambil saat pagi hari. Tim redaksi majalah sekolah memang tersebar dimana-mana dan dengan lihainya mereka memotret sesuatu yang dapat menggegerkan seisi sekolah.

Pernah sekali berita mengenai Oliv dipasang di artikel. Saat Oliv menghajar salah satu siswa seangkatannya karena telah menggodanya dan Bintang. Bahkan sampai mencolek-colek Bintang, sontak Oliv langsung tersulut emosi dan memukul rahang siswa itu.

Kalau urusan seperti ini, Oliv memang tidak akan tinggal diam. Siapapun yang mengganggu sahabatnya tentu akan berurusan dengannya.

"Ini kan belum tentu bener, Bin. Kali aja mereka lagi ada kepentingan apa gitu" Oliv mencoba ber-positive thinking meski sebenarnya berita itu membuatnya sangat terkejut.

BOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang