2. Meng Xin Hun

2.7K 51 0
                                    

Ia memanggilnya Kakak Tertua Gou, "Gou Lou Da".

Saat pertama ia bertemu Gou Lou Da, usianya baru enam tahun. Waktu itu ia sudah tidak makan selama tiga hari tiga malam. Rasa lapar bagi anak berusia enam tahun lebih mengerikan daripada kematian.

Sebagai anak berusia enam, ia telah tahu bagaimana rasanya kematian. Ia terkapar lapar hingga pingsan di tengah jalan.

Waktu itu ia merasa sudah benar-benar mati. Mungkin ia memang sebaiknya mati.

Namun ia tidak mati karena ada sepasang tangan yang menolongnya, sepasang tangan yang berbentuk indah walau agak sedikit kebesaran. Tangan itu memberinya setengah kerat bakpau karena setengah kerat lagi tetap dimakan oleh sang pemilik tangan.

Sepasang tangan milik Gou Lou Da.

Bakpau itu dingin lagi keras. Begitu ia menerima sepotong bakpau dari tangan Gou Lau Da, air matanya bercucuran seperti mata air di musim semi, membasahi bakpau itu. Selamanya ia tidak akan pernah melupakan rasa air mata yang asin dan pahit bercampur dengan rasa bakpau yang keras dan dingin.

Ia pun selamanya tidak akan pernah melupakan tangan Gou Lou Da.

Kelak kemudan hari, sepasang tangan itu tidak lagi semata memberi sekerat bakpau keras dan dingin, melainkan uang, emas, dan permata. Berapa pun yang ia minta, apa pun yang ia minta, asalkan dirinya meminta, Gou Lou Da pasti akan memberikan.

Dan terkadang sepasang tangan itu juga memberinya secarik kertas. Di atas kertas biasanya tertulis nama orang, tempat, dan jangka waktu

Kertas itu adalah kertas tagihan nyawa.

Kali ini kertas itu berbunyi: Sun Yu Bo, Shu Zhou, 4 Bulan.

Artinya, dalam empat bulan Sun Yu Bo dari kota Shu Zhou harus mati di tangan Meng Xin Hun.

Semenjak Meng Xin Hun membunuh Jin Qiang Li, ia tidak perlu menghabiskan waktu hingga tiga bulan untuk mencabut nyawa orang.

Sejak membunuh Jin Qiang Li, waktu terlama yang ia perlukan sebagai malaikat pencabut nyawa cukup 41 hari. Tidak kurang, tidak lebih.

Itu bukan berarti karena pedangnya cepat, tapi karena hatinya dingin.

Dan tangannya terlebih dingin lagi.

Sejak itu ia tahu, sebagai pembunuh berdarah dingin tidak perlu menghabiskan waktu tiga bulan dalam menyelesaikan pekerjaan. Dan Gou Lou Da pun mengetahui itu.

Namun sekarang waktu yang diberikan Gou Lou Da padanya adalah empat bulan. Artinya, Sun Yu Bo adalah orang yang hebat. Membunuh orang ini pasti sangat sulit.

Nama Sun Yu Bo bagi Meng Xin Hun tidaklah terlalu asing lagi. Setiap orang di dunia persilatan pasti tahu siapa Sun Yu Bo. Bagi yang tidak mengenal Sun Yu Bo, ibarat pengikut Budha yang tidak mengenal Dewa Ru Lai.

Dalam pandangan para tokoh dunia persilatan, Sun Yu Bo adalah Dewa Ru Lai, dewa kematian, dalam wujud manusia. Bila ia sedang baik, ia bisa mengemong dengan sabar seorang anak yang tidak ia kenal selama tiga hari tiga malam. Akan tetapi di kala murka, dalam tiga hari ia bisa meratakan tiga buah gunung.

Namun nama Sun Yu Bo yang terkenal itu bagi Meng Xin Hun tiada arti. Karena, baginya, nama itu hanya berarti satu kata: mati!

Terbayang oleh Meng Xin Hun saat pedangnya menusuk jantung Sun Yu Bo. Ia pun dapat merasakan pedang Sun Yu Bo menusuk jantungnya. Bila bukan Sun Yu Bo yang mati, maka dirinyalah yang mati. Baginya tidak ada pilihan, membunuh atau dibunuh.

Siapa yang akan mati, ia tidak terlalu perduli.

*

Subuh tiba.

Meteor, Kupu - kupu, dan Pedang (Liu Xing Hu Di Jian) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang