61. Senyum Bahagia (Tamat)

2.1K 51 4
                                    

Tiba-tiba Lu Xiang-chuan merasa lumpuh, dia tidak perlu membalikkan tubuh untuk melihat siapa orang itu. Semua itu sudah membuatnya tubuhnya terasa lumpuh.

Di dunia hanya ada satu orang yang bisa berjalan di belakangnya secara diam-diam.

Di dunia ini hanya ada satu orang yang bisa membuatnya berlutut.

Lao-bo.

Tidak ada orang lain, hanya ada Lao-bo. Air mata Meng Xing-hun pun hampir menetes.

Lao-bo masih tetap seperti Lao-bo yang biasa. Tidak berubah sedikit pun. Di bumi dan langit tidak ada yang bisa mengubahnya.

Dia berdiri di sana, masih tegak, seperti sebuah tombak yang ditancapkan ke tanah.

Sinar bintang menyinari wajahnya, kerutan di wajahnya bertambah dalam, matanya masih begitu tajam seperti pedang dan golok yang sudah dikeluarkan dari tempatnya. Begitu melihat Meng Xing-hun, sepasang matanya berubah menjadi hangat, dia melihat wajah Lu Xiang-chuan sebentar kemudian dia beralih kepada Meng Xing-hun.

Sekarang Meng Xing-hun baru tahu bahwa wajah Lao-bo bukan tidak ada ekspresi, kerutan di wajahnya menyembunyikan banyak perasaan. Kerutan di wajahnya melambangkan pengalaman yang menyedihkan. Kerutan semacam ini menyembunyikan perasaannya yang begitu dalam.

Lao-bo melihat Meng Xing-hun, sangat lama ... lama, perlahan-lahan dia berkata, "Apakah kau baik-baik saja?"

Sepertinya dia ingin mengungkapkan banyak hal tetapi dia hanya berkata satu kalimat. Walaupun hanya satu kalimat tetapi bagi Meng Xing-hun sudah lebih berharga dari apapun.

Tiba-tiba dia merasa ada seseorang yang menepuk pundaknya. Dia menoleh dan melihat Yi Qian-long.

Wajah Yi Qian-long pun berseri-seri, ini adalah tawa persahabatan yang hangat.

"Apakah kau sudah mengerti?" tanya Yi Qian-long.

Meng Xing-hun menggelengkan kepalanya dan dia masih belum mengerti, dia terlalu senang sehingga tidak bisa berpikir.

Yi Qian-long sangat mengerti perasaanya, Yi Qian-long berkata lagi, "Aku tidak mengkhianati Lao-bo, juga tidak melarikan diri ... aku tidak pernah kabur."

Tiba-tiba Meng Xing-hun mengerti dan menyambung kata-kata Yi Qian-long.

"Saat orang lain menyangka kau melarikan diri, sebenarnya kau sedang melatih prajurit baru untuk Lao-bo."

"Benar, orang dan perkumpulan itu pada prinsipnya sama, membutuhkan darah segar, bila tidak dia akan cepat tua dan cepat berubah, dan kapanpun bisa hancur."

Dari mata Meng Xing-hun terlihat bahwa dia sangat kagum kepada Yi Qian-long, karena dia tahu bahwa dia adalah teman yang sangat mulia hatinya.

Yi Qian-long pun mengerti perasaan Meng Xing-hun, dengan tersenyum dia berkata, "Sebenarnya itu belum apa-apa, mereka adalah anak-anak muda yang masih penuh semangat dan sangat jujur. Melatih mereka tidak begitu sulit, anak muda selalu jujur dan lebih bersemangat, kelicikan dan rencana busuk tidak dipelajari oleh mereka."

Meng Xing-hun pernah muda, dia mengangguk pelan dan menghela nafas, "Melatih mereka tidak begitu sulit, yang sulit adalah harus menelan penghinaan orang lain, ini lebih sulit dari pada harus bertarung dan mengeluarkan darah."

Yi Qian-long melihatnya, kemudian dia menepuk pundak Meng Xing-hun, mereka sekarang menjadi sahabat karena mereka saling mengerti dan saling menghormati.

Jujur kepada teman baru bisa dihormati orang lain.

"Demi seorang teman bisa menerima penghinaan, adalah orang yang tidak akan kesepian."

Meteor, Kupu - kupu, dan Pedang (Liu Xing Hu Di Jian) - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang